Translate

Kamis, 11 Juli 2019

Pengen dipeluk

Sebenarnya hari ini tidak ingin menulis,
Sama sekali tidak kepikiran utk menuliskan apa yg sedang kurasakan.
Ketakutan apq yg sedang menghantuiku.
Kekuatiran apa yg sedang menyapa hari2ku.

Hari ini dari beratnya mengungkapkan perasaanku, aku dengan beraninya tulis status di WA : "pengen dipeluk"

Terus setelah ku renungkan, mau dipeluk sama siapa?
Ternyata tidak ada...
Penguatan dari teman2 tak juga mengubah hatiku yg selalu ingin menangis,
Berjumpa dengan adek PA, semua baik saja, tertawa bersama.
Ternyata tiba dirumah, nangis lagi..
Beneran ingin dipeluk..
Tapi ternyata bukan pelukan dunia ini yg aku inginkan.
Tapi rangkulan dan penguatan dari Tuhanku.

Mencoba dengar lagu favorit "Oh Lord My God" sebagai bukti aku sedang menyerukan nama Tuhan, untuk mendengar doaku.. :-(

Ternyata belum juga memenuhi kepuasan hatiku.
Akhirnya kepikiran untuk membuka catatan2 lama di blogku.
Karna ku tau, ada banyak tulisan didalam, tentang masa-masa sulit yang pernah ku lalui.
Aku ingin dikuatkan oleh senta melalui tulisannya, melalui apa yg pernah dialaminya.
Itu...

Dan nyatanya,
Setelah baca semua tulisan dan isinya.
Aku sadar : "sangat penting untuk menulis perasaanku saat ini"
Supaya suatu saat, aku juga bisa diingatkan kembali masa sulit ini.
Dan bagaimana Tuhan akhirnya akan melepasku dari semua kekuatiranku ini.
:(

Oh Lord My God..
Seberapa hebat pun orang menguatkanku saat ini,
Seberapa pun usaha mereka untuk mengatakan "jaga kesehatan dan pikiran"
Ternyata uda gak bisa membuatku tetap berdiri.
Sudah berjuang tetap berdiri 2 bulan ini.
Dan kali ini aku beneran runtuh.

Kenapa doa belum juga terjawab?
Kenapa Tuhan belum mengabulkan doa2ku?
:(
Padahal doa yang ku minta bukan untuk diri sendiri.
Tapi kenapa ya...
(Renungku dan jatuhku)

Beneran meminta kesembuhan adekku,.yg sampe sekarang ini belum Tuhan iya kan.
Aku meminta Tuhan menjaga organnya, nyatanya tubuhnya beneran sakit.
Aku menerima. Okelah, namanya tubuh memang harus sakit.
Aku meminta Tuhan menjaganya dalam sakitnya kala itu, sampe aku selesaikan dl pelayananku di gereja. Aku akan nyusul ke jakarta utk merawatnya,
Nyatanya dia semakin drop, dan aku harus berangkat H-1 sebelum pelayananku dimulai dikunjungan gereja.
Aku menangis berjuang utk ikhlas menerima kondisi kala itu.
Dan akhirnya aku menerima Tuhan jawab tidak.
Sewaktu dijakarta, aku berdoa kiranya tubuhnya tidak terjadi apa2, apalagi setelah hadirku disana. Meminta sama Tuhan memberkati usahaku datang kesana, supaya tidak sia2 ku tinggalkan pelayananku diMedan.
Nyatanya, keputusan dokter, dia harus dioperasi.
Sedih sesedihnya sebenarnya kala itu.
Serasa sia2 perjuanganku kesana. Karna ternyata tidak bisa juga merawatnya sampe sembuh.
Karna sangat berdoa kali, dia akan sembuh sebelum aku balik ke Medan.
Oke aku terima Tuhan berkata tidak.
Karna pengobatan masih panjang. Dan masih harus nunggu jadwal operasi.
Sebelum dia dioperasi, waktu masa dia konsultasi ke dokter bedah barunya.
Aku masih terus berdoa, kalau boleh tidak perlu ada operasi. Ada solusi lain, utk mengobati sakitnya.
Nyatanya Tuhan juga bilang tidak, dia harus operasi.
Aku menerima.. mungkin ini jalan terbaik dari Tuhan. Semua pasti baik saja, toh sudah banyak orang melalui operasi. Bisikku kala itu..
Dan operasi itu pun berlangsung,
Aku berdoa sama Tuhan utk melancarkan operasinya, masih ingat kata pertama doanya:
"Tuhanku, dengan segala keterbatasanku, keterbatasan kami mendampinginya, Tuhan tolong lancarkan operasinya. Tuhan yg bekerja"
Dan semua berjalan baik. Karna dari perasaanku, operasi ini bukan operasi besar. Hanya proses membersihkan infeksi aja.
Nyatanya Tuhan tetap bilang tidak.
Ternyata operasi itu besar, karna selesai operasi dokter info ke keluarga disana, operasi sekaligus dilakukan buang usus buntunya juga.
Ahh Tuhan, uda mau nangis kali kala itu..
Tapi karna dapat kabar kalau operasi berjalan lancar, aku pun terima.
Mendengar info kalau dia menangis kesakitan pasca operasi, hatiku pun sangat pilu.
Pengen nangis aja bawaannya.
Bisikku kala itu: "sakit x lah dirasakan adekku ini sekarang ya Tuhan. Aku kasian.."
Tapi aku belajar menerima kembali.
Setidaknya operasi lancar. Tinggal pemulihan.
Minggu, 07 Juli 2019.
Dia sudah balik dari rs. Berobat jalan aja kata medis.
Senang x lah hatiku kan.
Kamis dioperasi, minggu sudah bisa pulang.
"Pastilah kondisi adekku ini cepat membaik, makanya bisa cepat disuruh pulang" pikirku.
Uda tenang hatiku
Uda berhenti kuatirku
Uda hilang semua ketakutanku.
Pikiranku sudah mulai normal per hari minggu.
Hingga selasa malam dapat lagi kabar,
"Kak,, keluar nanah dari luka operasi abg"
Ya Tuhankuuuuu,,,
Beneran kala itu aku ingin teriak sekencang2nya,
"Kenapa lagi ini Tuhan. Kenapa?"
:(

Kenapa gak bisa lancar aja Tuhan?
Engkau tau, masih besar x traumaku dengan RS.
Engkau tau, besarnya traumaku dengan jawaban tidak atas doa org yg kusayangi kala itu.
Saat aku minta sembuh utk bapak, saat aku yakin Tuhan pasti menyembuhkannya.
Nyatanya Tuhan tetap mengambilnya dari kami.
Belum sembuh hati ini Tuhan,
Tapi kenapa Tuhan harus membiarkanku jatuh lagi. Tangisku rabu sore...

Aku lelah
Beneran lelah
Tidak tau harus berkata apa..
Ku hanya ingin dipeluk, dipeluk oleh Tuhan, sambil berkata: "pos ma roham senta, semua akan baik saja"
:(
Dan aku sadar itu masih hayalanku saja..

Aku?
Ya aku....
Aku takut meminta sama Tuhan saat ini.
Aku takutttt... :(

Sembuhkan adekku Tuhan, ikut campur tangan utk pemulihannya Tuhan.
Cuma itu yg bisa ku teriakkan saat ini didalam putus asaku.
Dan aku tidak tau, Tuhan menjawab apa dihari esok...

Ampuni aku, ampuni kesalahanku,
Dan ampuni kesalahan kami sekeluarga Tuhan.
Ampuni kami bila kami tidak menghormatimu selama ini. Ampuni kami yg mengandalkan diri kami selama ini.
(adalah awalku selalu didalam memulai doaku)

Medan
10 Juli 2019