Translate

Kamis, 03 Mei 2012

Ku yakin jalan bahagia itu selalu ada..


Ku yakin jalan bahagia itu selalu ada..

Mereka adalah dua orang yang bersahabat begitu dekat.  Menurut pendapat siwanita, pria itu adalah sosok seorang abang dan sahabat bagi dia. Dan si pria berkata: “aku bersyukur memiliki sahabat seperti dia yg penuh perhatian”. Terkadang mereka merasa tidak memerlukan seorang pasangan bila mengingat mereka telah menerima itu satu sama lain dari persahabatan mereka. Kalau wanita merasa pria itu adalah keberuntungan untuknya, dan pria juga merasa kalau wanita itu adalah berkat dalam hidupnya. Hmm…. Persahabatan mereka ternyata indah.
Malam itu, mereka janji untuk ketemuan makan. Walau mereka baru ketemu hari kemaren, tapi ternyata hari ini ada sesuatu hal penting yang harus mereka bicarakan.  Mereka duduk dan seperti biasa bercanda tawa.

Pria: “bagaimana harimu Jeni?”
Wanita: “that’s nice! Why Joni?”
Joni: syukur deh.. nggak ada apa2 kok, tadi pagi aku berharap harimu selalu bahagia. J
Jeni: hahahahaha… tumbenan km ngarepin bahagiaku. Biasanya jg pengen aku menderita.
Joni: No, itu serius. Pengen ngomong hal penting sama kamu. Tapi agak grogi, karna bingung harus memulai dari mana.
Jeni: “apa harus aku yang memulai? *candanya). Enjoy aja. Ntar ku kasi permen loh!
Joni:  just forget about us.. mungkin kita lebih baik bersahabat selamanya.. L
Jeni: maksudnya?? Haloooo, Joni kenapa? Aku merasa ga ada reguest apapun. Kog tiba2 berbicara tentang melupakan.
Joni: aku tidak tau itu kapan akan terjadi. Tapi aku tau, ada saatnya kita akan merasa kehilangan dan tidak bisa melepaskan satu sama lain. Dan sebelum itu terjadi, aku mau Jeni tetap bertahan untuk menjadi sahabatku. Hanya sahabatku..
Jeni: ehm ehm… Joniku da punya pacar yah? Ciehhh!!! It’s good news Joni. Dan kamu harus memperkenalkan dia untukku. Okehhh..
Joni: may be yes may be no…. tapi intinya bukan aku tapi kamu Jeni. Kamu harus selalu bahagia dan mendapatkan semua yg terbaik yg kamu rindukan.
Jeni: “ultah, Kagak?.. kog make a wish yah. Ada apa joni? Kamu jangan buatku jadi sedih gini. Aku jg jadi grogi nih. Kamu membuatku merasa tidak nyaman saat ini. Aku selalu bahagia Joni! Kan kamu ada selalu disisiku. Atau kamu kenapa? *mendadak wajah jeni berubah.
“kamu mau pergi? Kamu mau nikah? Kamu sakit? Atau aku ada masalah? *Jeni penasaran
Joni: tidak.. hanya “aku telah mencintaimu lebih dari seorang sahabat. Tapi aku tidak bisa memilikimu.” Tidak tau kesalahannya dimana, tapi hatiku bener2 ga bisa jauh dari kamu. Aku sangat menderita ketika membayangkan hariku tanpa kamu. Tapi akan lebih menyakitkan bila aku berharap bisa memilikimu selamanya”. Aku hanya berpikir, aku akan menjadi sahabatmu selamanya”

Jeni akhirnya menangis. Dia Cuma bisa terdiam untuk sesaat. Yahh… Jeni terbayang dengan wajah ceria orangtuanya ketika Jeni bersedia menerima perjodohannya dengan seorang pria yg selama ini telah banyak membantu keluarganya. Tak kuasa Jeni untuk menolak itu. Walau sebenarnya, sejak lama dia sudah mencintai Joni. Jeni hanya bercerita tentang penjodohannya pada Joni dan menurutnya dia bisa bahagia karna dia tidak perlu pusing2 mencari calon suami., (ga jujur nih jeni ttg perasaannya L)
Dan ternyata, kondisi yang sama sedang dialami Joni. Hanya saja dia jujur tentang perasaannya, dan tidak  tau yang Jeni sebenarnya rasakan. Karna menurut dia, Jeni mencintai cowo yang dijodohkan dengannya. Dia berpikir untuk tidak merusak apa yang sudah baik selama ini. Mereka menyelesaikan pertemuan mereka malam itu, tanpa kepastian yg pasti.  Mereka pulang sambil tersenyum.

1 bulan kemudian,
Joni mengunjungi Jeni dirumahnya. Mereka ketemuan karna saling merindukan. Sejak pembicaraan sebelumnya, hubungan mereka sedikit terganggu. Walau terkadang hati ingin bertemu, tapi gengsi mereka menjadi tembok diantara mereka.
Ada keceriaan bersinar dimata mereka berdua, ketika mereka jumpa. Meskipun ada rasa canggung, bahkan terkadang mereka salah tingkah. J mungkin sekarang ini, perasaan mereka udah lebih menguasai hati mereka masing2.
Joni: lama  tidak jumpa denganku, kok makin jelek sih? Apa karna mikirin aku terus yah. *ejeknya
Jeni: hahahaha.. bisa jadi sih! Kebayang terus muka jelekmu, mempengaruhiku menjadi jelek aja.
Begitulah mereka bercanda tawa terus untuk waktu yg begitu lama. Sudah malam, Joni harus balek ke rumahnya karna esok kerja.
Joni: Jeni…. Untuk sekali lagi, maafkan aku udah mencintaimu yah. Dan maaf, belum bisa ngelupain itu. Tapi kamu harus tetap maju dan anggaplah aku selalu sebagai sahabatmu. (Joni menggemgam tangan Jeni). Maafkan aku yang mencintaimu tapi ga bisa memilikimu.
Joni pulang tanpa mau mendengar apa yng mau Jeni jawab.
Jeni gigit jari, n say: “hati-hati Joni. Thx untuk kebersamaan malam ini”

2 minggu kemudian, Joni sangat sulit untuk dihubungi. Joni selalu dengan alasan sibuk dan alasan2 yg sulit dimengerti. Jeni dengan sabar dan setia selalu menunggu kabar dari Joni. Dia tidak tau apa yang terjadi dengan Joni. Walau feeling dia berkata, Joni mungkin sudah punya pacar. Karna perubahan dia aneh. Joni yang biasanya tidak  terlepas dari kehidupan Jeni, bagaimana mungkin dia bisa senekat ini tidak mempedulikan Jeni, kalau bukan karna dia memiliki seseorang yang mengisi harinya. (hayalan Jeni). Tapi mengingat perkataan Joni terakhir kalinya, kalau Joni masih tetap mencintai Jeni, membuat Jeni terkadang bingung dengan perubahan Joni.
Sore ini, Joni janji mau ketemu dengan Jeni. Tidak ada angin n hujan, Joni sendiri yang buat janji untuk ketemu dengan Jeni. Jeni yang sudah lama tidak ketemu dengan Joni merasa sangat bahagia. Bagaimana tidak, dia sudah sangat merindukan Joni sebagai sahabatnya dan juga orang yang dicintainya ?_?(what). Jeni pengen cerita banyak ke Joni tentang kehidupannya selama Joni sibuk.
Joni datang ke rumah Jeni setelah dia baru pulang dari kunjungan kerumah temannya untuk suatu urusan *Jeni tidak tau teman Joni yg mana. Untuk sesaat mereka tertawa seperti biasanya, dan Jeni jg sedikit marah karna Joni benar2 mengabaikannya untuk beberapa waktu lalu.

Jeni: “hm… saya curiga dengan perubahanmu Joni. Tidakkah aku ini sahabatmu lagi? Berani sekali kamu mengabaikan aku yah.. *ancam jeni dengan nada canda
Joni: biasalah,, Jonimu kan emang selalu sibuk tak menentu. Harap memaklumi..! *Joni ga mau kalah.
Jeni: baiklahh, yang penting kamu sudah ada disampingku sekarang. Itu sudah cukup untuk menghibur kesalku. J
Joni: minggu depan aku mau pulkam? (to the point bgt nih anak) *curiga awak baca
Jeni: Loh, ada apa? Ada acara dikampung?
Joni: iyah, ada pesta pertunangan dirumah.
Jeni: tunangan sapa? Kakakmu yah.. *karna sblmnya Joni pernah cerita tentang rencana pernikahan kk’nya
Joni: bukan,. Tapi pertunanganku. Sorii.. baru ada waktu untuk cerita samamu. 1 minggu ini aku terlalu sibuk mengurus untuk pertunangan itu.
Jeni: *masih berusaha santai..  What? tunangan ma sapa? Setauku Joni ga punya pacar, kog skrg berbicara tentang tunangan? Dijodohkan ya? Cieeee… *masih nada agak becanda..
Joni: tidak,, wanita itu pilihanku sendiri. Aku mengenal dia 2 minggu yang lalu. Dan aku merasa dia cocok untuk mendampingiku selamanya. Aku juga tidak mengerti, tapi menurutku “aku mencintai dia Jeni”.  Dan mungkin taun depan, kami akan menikah.

Jeni mulai menemukan Joni yg benar2 sudah berubah. Dia berpikir, ini bukan waktunya untuk bercanda, melihat betapa seriusnya Joni meyakinkan Jeni tentang pertunangannya.
Jeni: *tarik nafas dalam2) Ok.. kalau memang dia adalah pilihanmu dan kamu mencintai dia, aku akan sangat mendukungmu untuk bersama dengan dia. Dan cintailah dia dengan segenap hatimu. Dan  bila kamu sudah meyakini dia menjadi pendampingmu, segeralah menikahi dia sebelum  hatimu berubah. Karna feelingku berkata, kurang baik bila kamu berlama2 menikahi dia. Jika kamu serius, segeralah menikah. Itu permintaan terakhirku sebagai sahabatmu. Aku, Jeni, tidak perlu terlalu kamu pikirkan. Karna aku terlahir menjadi seorang wanita kuat dan mandiri. Aku bs mengatasi hatiku dan perasaanku. :( *Jeni memang paling pintar menguatkan orang disaat dia sebenarnya sangat terpuruk.

Sesaat Jeni teringat hal2 yang tadinya mau disampaikannya ke Joni. Dia tersenyum ke dirinya sendiri, dan mendadak merasa aneh. Yap!! Tadinya Jeni mau memberitahukan Joni kalau dia telah memutuskan untuk tidak melanjutkan perjodohannya, karna hatinya lebih memilih untuk hidup bersama dengan Joni. Sekarang semuanya tiada gunanya untuk memberitahukan Joni. Melihat Joni begitu bahagia mengabarkan tentang pertunangannya, bagaimana mungkin Jeni akan merusak itu dengan kabar buruk tentang putusnya perjodohannya. Aisshhh.. Jeni benar2 tertawa sendiri.

Jeni: aku berharap kamu bahagia Joni, kiranya kalian saling mencintai selamanya sampai menuju pernikahan nti semua berjalan lancar. *harap Jeni
Joni: terimakasih Jeni, aku akan memikirkan tentang permintaanmu. Bila Tuhan mengizinkan, mungkin kami akan segera menikah. Terimakasih sudah menjadi sahabatku selama ini.
 
Jeni dan Joni saling salaman untuk perpisahan mereka. *iyalah yah, sahabat tapi bila mereka telah menikah, semuanya akan berubah.
Jeni yang tadinya kuat, tapi ketika dia masuk kamar, rasanya berubah total. Hatinya hancur dan hancur. Tidak tau, apakah harus bahagia atau tidak dengan keadaan itu. Dia hanya bisa menangis. L
1 bulan kemudian, ketika Jeni pulang dari kerja luar kota, dia mendengar tentang pernikahan Joni. Joni menikah tanpa mengundang Jeni. Teman2 Jeni semua merasa aneh mendengar pernikahan Joni, apalagi Jeni juga belum tau tentang rencana pernikahan ini.. Ada yang berkata, Joni menjelang hari pernikahannya mendadak menghilang dari teman2nya. Menurut mereka, ada sesuatu yang terjadi. Jeni tidak tau kebenarannya, yang dia tau Joni benar2 telah menikah. L
Sejak itu, tidak ada lagi persahabatan seperti dulu. Joni sibuk dengan keluarga barunya dan Jeni sibuk dengan aktifitasnya. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, bahkan tahun berganti tahun, mereka hilang komunikasi. Jeni tidak tau lagi tentang kehidupan Joni dan keluarganya, dan Joni juga berusaha untuk melupakan semua tentang Jeni. Mereka bagai 2 pribadi yang tidak saling mengenal.
Kehilangan Joni membuat Jeni menjadi pendiam dan lebih suka berdiam diri. Dia memiliki hobi baru sekarang, menceritakan semua tentang apa yang dirasakannya dalam sebuah tulisan. Jeni telah menjadi seorang penulis. Dia sangat menyukainya, karna dia bisa menumpahkan semua emosinya dalam tulisan2nya. Jeni juga terlihat selalu menyendiri dalam kehidupannya. Tiada seorang pria yang setia mendampinginya. Mungkin dia telah menutup hatinya untuk pria, atau mungkin masih trauma.

2 tahun telah berlalu kehidupan mereka tanpa tau kabar sahabatnya.
sore ini, Jeni mendapat telpon dari nomor baru.
Jeni: halo,,.
Penelpon: Jeni.. kamu dimana? Aku sangat merindukanmu Jeni. Merasa uda lama banget kita ga ketemu. Padahal baru 1 minggu lalu kita ketemu. Hehe.. Aku jemput kamu yah. Dimana sekarang?
Jeni: Joni?????? 1 minggu? Merindukanku? Jemput? Maksudmu?
Joni: pertanyaanmu terlalu banyak. Uda jawab aja, kamu dimana sekarang. Aku jemput dan kita pergi makan. Okeee….
Jeni: aku baru pulang, n da nyampe rumah. Tapiiii……………..
Tut tut tut…. *telepon ditutup
Di kediaman Joni:
Joni sibuk nelpon,
Joni: halo dek.. jam berapa pulang hari ini? Kunci ku titip ma tante depan rumah yah. Aku mau keluar makan. Ok
Yg ditelpon: kunci? Titip untuk apa bg?
Joni: yah, aku belum tau pasti pulang jam berapa. Jadi klo kamu duluan pulang, kunci rumah ada ma tante itu yah.
Yg ditelpon: loh…. Aku kan uda di Kalimantan bang. Untuk apa kunci abg titip? Harusnya kan kabari ke kakak ipar. *mulai confuse
Joni: apa? Kalimantan? Kakak ipar? Maksudmu?

Joni berlari keluar kamar, dan sangat syok melihat foto pernikahan yang terpajang diruang tamu. Dia terkejut, melihat dia ada difoto itu dan menikah dengan seorang wanita yang sama sekali tidak dikenalnya.. dia bingung dan terdiam. “benarkah ini aku?” tanyanya selalu dalam hati.

Joni ambil henpon dan nelpon:
Yg ditelpon: halo,, ada apa lagi?
Joni: KAMU dimana sekarang JENI? Aku kesana dan jangan berani kemana2. Tetap DISANA. *joni teriak ga karuan….
Jeni: *nada bingung. Apaan sih? Kog mendadak teriak2…
Joni:  TETAP DITEMPAT………… *telpon ditutup
30 menit kemudian, suara mobil terdengar parkir didepan rumah Jeni. Jeni dengan santai, bukakan pintu rumah untuk Joni. Joni dengan wajah  merah, masuk dan mendorong Jeni kuat2.
Joni: kamu harus ceritakan semuanya. Kenapa bisa seperti ini?
 Jeni: Joni, kamu kenapa? Tenang dong.. apa ada masalah?
Joni: APA YANG TERJADI? Kenapa dengan aku? Aku ke’napa? Apa yang terja’di??  Bagaimana mungkin aku bisa tenang. *emosi Joni ga stabil, bahkan untuk berbicara pun tidak jelas.
Jeni:  *marah) Justru aku yang harus bertanya. Ada apa denganmu? Mendadak mencariku, merindukanku dan ingin menemuiku? Hantu apa yang menghinggapimu. Setelah 2 tahun kamu mengabaikanku, bagaimana mungkin kamu punya hak untuk membentakku seperti ini. Bahkan saya ragu, apa kamu benar2 masih mengenalku atau tidak? Lupakah kamu kalau kamu pernah tertawa bersamaku? LUPA ada sahabat karna sudah ada keluarga baru???? Kenapa kamu malah MARAH sekarang?
Joni: APA? 2 tahun mengabaikanmu? Keluarga baru?
Oh Tuhan, kenapa harus beribu2 pertanyaan menghinggapiku sekarang. Aku benar2 tidak mengerti. Ini aneh Tuhan, semuanya sulit untuk ku mengerti. *air mata Joni jatuh.
Jeni yang belum pernah melihat Joni menangis, mendadak  terdiam dan bingung. Perlahan2 mendekat kearah Joni, dan menepuk pundaknya untuk menenangkan Joni.
Jeni: Joni.. maaf! Aku tidak mengerti apa yang terjadi denganmu. Ceritalah..! ingatlah, bahwa aku tetap sahabatmu selamanya. Apa ada masalah dengan istrimu? Lagi berantem kah?

Joni: *masih menangis. Jeni.. aku tidak tau harus cerita apa. Bagiku, aku tidak pernah menikah. Aku juga tidak mengenal wanita yang kunikahi itu. Kapan aku bertemu dengannya, dimana dan kapan aku menikah aku tidak tau. Yang ku tau, “aku hanya mencintaimu dan ingin menikah denganmu”. ketika aku terbangun tadi, aku merasa merindukanmu dan saat itu aku meyakini untuk melamarmu menjadi istriku. tapi saat aku menelpon adek, dia memberi jawaban aneh, aku berlari keruang tamu dan aku melihat foto pernikahanku dengan seorang wanita yang sama sekali tidak ku kenal. Aku bingung Jeni apa yang terjadi denganku. Karna seingatku baru seminggu lalu, aku jumpa sama kamu dan bilang kalau aku masih mencintaimu. Kamu ingat itu kan? Aku baru menjumpaimu minggu lalu. Tapi sekarang? Bagaimana ceritanya, aku malah udah punya istri.

Jeni: Joni.. itu 2 tahun lalu. Bukan minggu lalu. ?_?
Joni: bagaimana mungkin? Aku masih jelas mengingatnya..
Jeni: Joni, ini uda tahun 2012. Bukan 2010 lagi.. kamu kenapa? Ada apa Joni (Jeni mulai menangis)
//kasian bgt yg bersahabat nih//

Sejenak mereka berdua merenung, ingatan Jeni mencoba kembali ke taun 2010 sedangkan Joni masih bingung, mencoba mengingat semuanya. Mereka berjuang untuk mencari jawaban dari semua hal aneh di hari ini. Jeni merasa semuanya ga masuk akal, bahkan dia berkesimpulan kalau Joni mencoba ngerjain Jeni. Segera Jeni pukul kepala Joni,
Ploook,,,
Jeni: Joniiiiiiiiiiiiiii…………… Berani sekali kamu ngerjain aku! Dan bodohnya, aku termakan aktingmu. L
Aku benci samamu Joni!! Be’candamu tidak lucu. Itu membuatku muak!! (benaran marah nih).
Jeni mulai menangis, karna baginya Joni terlalu mempermainkan perasaannya. Bagaimana mungkin dia bisa becanda yang keterlaluan, setelah dia mengabaikan Jeni selama ini. Untuk sesaat, Jeni merasakan sakit dihatinya. Dia terus memukul Joni sambil menangis.
“apa yang kamu inginkan Joni? Aku benci Aku benci Aku benci” isak Jeni..

Joni memeluk Jeni (opppssss……….. selingkuh) hahahahha :D
Joni menangis dan Jeni juga menangis, menangis dengan alasan masing.
Joni: Jeni, aku tidak tau seberapa aku telah menyakitimu, tapi kamu harus tau saat ini aku tidak mengerti tentang hidup yang sedang ku jalani. Mungkin bagimu, semua ini bercanda! Ga masuk akal! Atao apapun tanggapan mu. Tapi aku butuh bantuanmu, untuk membuatku mengerti tentang hidupku sekarang ini. Aku hanya butuh kamu!! Please…..
Jeni: cukup Joni…!!!! Kamu terlalu kekanakan.. mungkin membantu untuk mencubitmu, aku ahlinya, biar kamu bisa sadar dari kegilaanmu sekarang ini.
Joni: JENIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII……………………………… bukankah kamu yang harusnya mengerti aku? Bagaimana bisa aku becanda saat seperti ini. Lihat dan tatap mataku, tidakkah kamu melihat kekosongan dan kebodohan disana. Kamu mengenalku Jeni! Berhentilah seolah2 tidak memahamiku.
Jeni…….  Aku kenapa?

Jeni akhirnya mulai memahami sesuatu dalam diri Joni. Segera Jeni merampas HP joni, dan sibuk mencari no telp.
Tuuuuuuutt.. tuuuuuuut (mulai nelpon)
Jeni: halo bang, ini Jeni temannya Joni. Masih ingatkah?
Jeni: iya bang, bisa kah Jeni ke rumah hari ini? Sesuatu hal ada yang mau kita bicarakan sama abg.
Jeni: Ok.. Tengkiu bang…
Jeni ambil kunci mobil, trus menarik tangan Joni. Dan buuuuuuuummmmmmmmm….. *balap dimulai
Tittt titt tiiit (pintu gerbang dibukakan)
Joni dengan setia mengikuti Jeni, tanpa mengerti apa yang mau dilakukan sahabatnya itu!! Tiba2 Joni terhentak, karna ternyata mereka memasuki rumah abgnya, BoB. “Loh, Kog?” Tanya Joni.
Bob menyambut Jeni! Tp alangkah terkejutnya ketika Bob melihat Joni ada bersama Jeni. Mereka jalan tergesa2, bagaikan dikejar Pak Polisi (emgnya koruptor) xixixixi. Bob mulai merasakan ada sesuatu yang terjadi. Segera Bob menyuruh mereka masuk ke rumah, menyuguhkan minuman, dan menyuruh mereka berdua untuk menenangkan diri dulu, baru mereka boleh menceritakan ada masalah apa.

Joni: BoB! Kenapa aku bisa menikah? Dan siapa perempuan itu?
BoB: whaaaat?????????  Joni kamu kenapa?
Joni: aku juga tidak tau kenapa dengan aku, tapi aku hanya mau tau “kenapa aku bisa menikah dan sapa perempuan itu?”
BoB: kamu menikah ya karna kamu memilih untuk menikah! Trus kenapa tiba2 menanyakan hal itu sekarang? Apa kalian lagi berantem sama adek ipar?
Joni: OK, aku memilih untuk menikah! Tapi kenapa aku akhirnya memilih menikah? Dan sapa wanita itu?
BoB: kamu gila atau …..? *BoB tepuk Jidat bingung……
Jeni: BoB! Boleh kah kita bicara berdua aja?
BoB mengikuti Jeni.
Jeni: Respon yang sama juga ketika Joni mendadak mencariku, marah dan menanyakan hal yang sama. Dan kamu tau, bagi dia,, sekarang ini masih tahun 2010. Bahkan dia berpikir, bahwa dia baru ketemu denganku 2 minggu yang lalu. Padahal kejadian itu terjadi 2 tahun lalu, sebelum dia memilih menikah waktu itu. Aku tidak tau ini kegilaan apa? Tapi tetap aja uda buatku emang gila.
Oke., sekarang apakah Joni lagi tidak waras atau lagi normal? Aku juga bingung. BoB, menurutmu apa yang terjadi dengan Joni! Hal mustahil bagiku kalau kita berkata dia mengalami amnesia tahun 2010. Karna dia tidak pernah melupakan sapapun selama ini. Secara sikap, dia memang berubah! Tapi kan dia masih mengingat kita semua. Nama kita, sapa kita, dan hubungan apa dengan dia, semuanya dia tau.  So ada apa ini?
BoB: maksud kamu?
Jeni: tidakkah kamu merasa ini aneh?
BoB: mungkin sebaiknya, kita bawa Joni cek ke dokter. Itu akan lebih baik! Mana tau ada yang terjadi sebelum dia aneh seperti ini, sehingga membuat dia melupakan kehidupannya selama 2 tahun ini.
Jeni: maksudmu dia amnesia dengan kehidupannya selama 2 tahun ini? *sejenak mikir
Jeni: OK, itu saran yang bagus! Mungkin bisa jadi, dia memang lagi amnesia. J
Singkat waktu,
Tim medis lagi sibuk dengan peralatannya untuk memeriksa Joni. Kurang lebih 3 jam, Joni diperiksa dan ditanya ini itu.
Dokter memanggil keluarga atau orang yang bertanggung jawab dengan Joni. BoB dan Jeni masuk..
Dokter: kami tidak menemukan apapun yang terjadi dengan saudara Joni. Semuanya normal.. kalo kami boleh tau, ada perubahan apa yg terjadi dengan saudara Joni?
BoB: dia tidak mengingat kehidupannya dua tahun ini dok.. bahkan dia tidak tau knp dia menikah dan siapa istrinya itu. Dia hanya mengingat kehidupan dia sebelum dia menikah. Kami berpikir dia mungkin mengalami kecelakaan.
Dokter: maaf, kalo boleh tau istrinya dimana?
BoB: blleeekkk…… sori dok, karna kami syok jadi kami lupa menghubunginya.
BoB melirik ke Jeni. Jeni mengerti dan segera menelpon istri Joni, dan menyuruh segera datang ke RS.
Dalam setengah jam, istri Joni tiba di Rs.
Ani: iya bang, ada apa dengan B’Joni? Tadi waktu aku nyampe rumah pulang belanja, dia ga ada dirumah. Trus rumah pada berantakan. Aku takut terjadi apa2 dengan dia. T_T
BoB: sebelum kami cerita, aku berharap ani bisa kuat mendengarnya.
Ani mengangguk.
BoB: Joni sepertinya lupa ingatan, dia tidak mengingat semua kehidupannya 2 tahun ini. Bahkan dia tidak mengenalmu dan tidak menyadari kapan menikahimu. Saya sangat menyesal untuk berita ini Ani.
Ani syoook, dengan muka merah dan terlihat marah
Ani: bagaimana mungkin itu terjadi. Joni baik2 aja selama ini. Semuanya berjalan dengan lancar. Dia selalu baik samaku, dia harus menjadi milikku, hanya milikku saja. Sapa pun tidak bisa merebut dia dariku.
BoB: heei ani.. aku berharap kamu tenang.. yah! Joni adalah milikmu. Hanya sekarang dia lagi lupa ingatan. Kita akan cari tau penyebabnya. Coba kamu ingat, apakah dia pernah jatuh atao sejenisnya?
Ani: tidak tidak tidak… joni hanya milikku seorang. Siapapun tiada yang bisa merebut dia dariku…. *ani mulai teriak ga karuan.
Jeni muncul dan mendekati ani, mencoba menenangkannya dalam pelukannya.
Tiba2 Ani tersadar, sapa wanita yang memeluknya.
Ani histeris ga jelas. Teriak sana sini…
Suasana RS mendadak jadi rame dan ribut.
Bob memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini dirumah, karna akan sangat mengganggu pasien yang lain. BoB minta Jeni yang nyetir..
Mereka tiba dirumah. Joni masih tetap diam dan tidak mau jauh dari Jeni. Joni bertingkah seperti orang yang bingung dan menjadi pendengar yg baik. Seolah2 dia tidak terlibat dalam perdebatan antara Bob, Ani dan Jeni.
Ani masih marah2 dan menuduh Jeni akibat dari semuanya. *lucu ya, Joni amnesia kog malah nuduhnya ke Jeni. Manusia aneh ni si Ani. Joni n Jeni kan ga pernah ketemu, berani banget dia nuduh Jeni
BoB: Ani.. aku berharap kamu bisa diam! Saya tidak mengerti dengan sikapmu. Kenapa kamu marah2 sama Jeni. Bahkan 1 kata pun kamu tidak mengenal tentang dia.  Saya tidak suka caramu bersikap terhadap Jeni. Harap menghargai itu…
Ani: Bang,, aku yakin wanita itu pasti ingin merebut Joni dari ku.. tolong jangan dekatkan mereka bang. *ani mulai ketakutan
BoB: kamu bicara apa? Kita lagi bicarakan tentang kesehatan Joni. Kog kamu malah mendadak ketakutan seolah2 Joni akan meninggalkanmu. Dan menuduh Jeni yang aneh, padahal kamu aja tidak mengenalnya. TAPI tunggu!! Kamu mengenal Jeni? Sejak kapan? *curiga & marah
Ani: tolong jangan dekatkan mereka bang… aku mohon! Aku akan menanggung semua dosa ini. Tapi tolong jangan ambil Joni dariku. Joni adalah hidupku. T_T
BoB: iya, tapi Jeni ada salah apa? Kenapa mereka tidak bisa dekat? Apa kamu yg melarang Joni selama ini untuk melanjutkan persahabatannya dengan Jeni? Kenapa? Apa yang kamu tau?
Ani: *nangis teruss) tidak!! Aku tidak pernah melarang Joni. Tapi Joni yang memilih itu..
Joni: *bentak) itu tidak mungkin!! Aku tidak percaya memilih untuk tidak menemui Jeni.
Ani: itu pilihanmu… kamu yang memilih untuk menikah denganku dan meninggalkan wanita itu.
BoB: bagaimana bisa kamu mengenal Jeni? >_<  (*tau nih Ani drtd ditanya, jwbnya ga nyambung mulu)
Ani: dia penghalangku! Bagaimana mungkin aku tidak mengenalnya…
Joni: apa? Penghalang? Berarti kamu mengenal aku dan Jeni? Tau tentang persabatan kami?
Ani: Joni.. knp kamu harus mencintai wanita itu?
Joni: whaat?????  Bahkan kamu tau tentang cinta kami. KAMU sebenarnya siapa?
BoB: benar… karna seingatku, kami tidak pernah menceritakan tentang Jeni sekalipun kepadamu. Ada apa ini?
Ani: aku adalah aku. Yang harus memilikimu. Bahkan dengan cara apapun, aku harus memilikimu.
Ani menangis lari ke kamar. Dia sibuk dengan telponnya.
Jeni yang kebetulan mengambilkan minum untuk mereka, mendengar percakapan Ani ditelepon.
Jeni syook dan ketakutan. Jeni menangis dan menangis. Merasakan sakit yang luar biasa menghantam hatinya. *mungkin luka lama, tergores lagi yah.. :D
Jeni dengan sekuat tenaga, berjuang untuk tetap melangkahkan kakinya. Dan ketika dia sampai didepan, dia terjatuh pas didepan Joni. Joni buru2 datang untuk membantunya. Joni dan BoB bingung, dan ketakutan.
Joni: Jeni…. Bangun! Kamu ada apa? Ar’ u ok?
BoB: ada apa ini? Tadi Jeni baik2  aja. Knp mendadak pingsan..
Jeni dalam waktu singkat, segera sadar. Dan dia langsung memeluk Joni sekuat2nya. Ada rasa sakit dan kasihan dimatanya. Airmata terus dan terus mengalir. Jeni tidak mampu untuk bicara satu kata pun. Dia mengungkapkan perasaannya hanya dengan air mata. BoB mengingatkan Joni, untuk membiarkan Jeni merasa tenang dulu, dan menunggu sampai dia benar2 siap untuk cerita.
Ani tiba2 keluar lagi dan marah ga karuan.
Ani: apa yg kamu lakukan Joni? Dengan beraninya kamu menyakitiku bersama wanita itu?
Joni: dia tadi pingsan. Dan lagi kamu ga punya hak untuk ngomong sejelek itu tentang Jeni.
Ani: kamu hanya mengerti tentang perasaan dia. Kapan kamu akan mengerti perasaanku. Lepaskan dia dan jangan kembali lagi untuk dia.
Joni: bahkan sampai saat ini pun, aku tidak mengingat tentangmu dan aku tidak mengenalmu. Beraninya kamu berkata hal2 yang tidak jelas.
Ani: kamu jahat Joni. Aku adalah istrimu..
Jeni tiba2 menangis, dan marah..
Jeni: Ani.. bahkan jika kami semua mengeluarkan semua air mata untuk menangisi apa yang telah kamu perbuat terhadap Joni, apakah kamu berpikir bahwa itu akan semudah itu untuk mengembalikan dia kepada kami seperti semula? Dengan gampang kamu berkata kalau kamu adalah istri Joni. Pernah kah kamu menyadari, kalau sebenarnya kamu tidak pernah menikah dengan Joni?
Ani: apa maksudmu?
Jeni: bila dimata dunia kamu menikah dengan Joni, tapi dimata Tuhan, Joni tidak pernah menikahimu. Kamu menikah dengan iblis, bukan dengan Joni. Berani sekali kamu mempertaruhkan hidup Joni ke dalam okultisme, hanya untuk memuaskan keingingan busukmu itu. Apa kamu berpikir, kalau kamu menikah dengan Joni maka kamu dapat memilikinya seutuhnya? TIDAK… bahkan 1 titik pun, kamu tidak pernah memiliki Joni.
Ani: berani sekali kamu…..
Jeni: didalam Tuhan, tiada yang perlu ditakutkan Ani. Kenapa? Pertolonganmu belum datangkah? Aku telah mendengarmu tadi menelpon orangtuamu, untuk segera memperkuat kekuatan gaibmu untuk menguasai Joni. Hahhh!! Benar2 memalukan….
Joni terkejut mendengarnya.
BoB: jadi Joni tidak amnesia? Tapi justru dia tersadar dari kuasa yang menguasai dia selama ini? *BoB jg nangis nih. T_T
Ani: aku tidak peduli! Joni tetap jadi milikku…
Untuk saat itu juga, tamparan dari kiri kanan menghantam wajah Ani.
Yaappp… Joni dan BoB seketika reflex menampar ani.

Aiiiihhhh……………..
*lanjutannya kira2 gimana yah?
Apakah Joni dan Jeni akhirnya bersama untuk selamanya?
Bagaimana dengan Ani dan pernikahannya?
==ku akui agak rumit nih endingnya== harus masuk akan dan real dengan kehidupan nyata.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>bersaMBung<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<,