Ku yakin jalan bahagia itu selalu ada..
Mereka adalah dua orang yang bersahabat begitu dekat. Menurut pendapat siwanita, pria itu adalah
sosok seorang abang dan sahabat bagi dia. Dan si pria berkata: “aku bersyukur
memiliki sahabat seperti dia yg penuh perhatian”. Terkadang mereka merasa tidak
memerlukan seorang pasangan bila mengingat mereka telah menerima itu satu sama
lain dari persahabatan mereka. Kalau wanita merasa pria itu adalah
keberuntungan untuknya, dan pria juga merasa kalau wanita itu adalah berkat
dalam hidupnya. Hmm…. Persahabatan mereka ternyata indah.
Malam itu, mereka janji untuk ketemuan makan. Walau mereka
baru ketemu hari kemaren, tapi ternyata hari ini ada sesuatu hal penting yang
harus mereka bicarakan. Mereka duduk dan
seperti biasa bercanda tawa.
Pria: “bagaimana harimu Jeni?”
Wanita: “that’s nice! Why Joni?”
Joni: syukur deh.. nggak ada apa2 kok, tadi pagi aku
berharap harimu selalu bahagia. J
Jeni: hahahahaha… tumbenan km ngarepin bahagiaku. Biasanya
jg pengen aku menderita.
Joni: No, itu serius. Pengen ngomong hal penting sama kamu.
Tapi agak grogi, karna bingung harus memulai dari mana.
Jeni: “apa harus aku yang memulai? *candanya). Enjoy aja.
Ntar ku kasi permen loh!
Joni: just forget
about us.. mungkin kita lebih baik bersahabat selamanya.. L
Jeni: maksudnya?? Haloooo, Joni kenapa? Aku merasa ga ada
reguest apapun. Kog tiba2 berbicara tentang melupakan.
Joni: aku tidak tau itu kapan akan terjadi. Tapi aku tau,
ada saatnya kita akan merasa kehilangan dan tidak bisa melepaskan satu sama
lain. Dan sebelum itu terjadi, aku mau Jeni tetap bertahan untuk menjadi
sahabatku. Hanya sahabatku..
Jeni: ehm ehm… Joniku da punya pacar yah? Ciehhh!!! It’s
good news Joni. Dan kamu harus memperkenalkan dia untukku. Okehhh..
Joni: may be yes may be no…. tapi intinya bukan aku tapi
kamu Jeni. Kamu harus selalu bahagia dan mendapatkan semua yg terbaik yg kamu
rindukan.
Jeni: “ultah, Kagak?.. kog make a wish yah. Ada apa joni?
Kamu jangan buatku jadi sedih gini. Aku jg jadi grogi nih. Kamu membuatku
merasa tidak nyaman saat ini. Aku selalu bahagia Joni! Kan kamu ada selalu
disisiku. Atau kamu kenapa? *mendadak wajah jeni berubah.
“kamu mau pergi? Kamu mau nikah? Kamu sakit? Atau aku ada
masalah? *Jeni penasaran
Joni: tidak.. hanya “aku telah mencintaimu lebih dari
seorang sahabat. Tapi aku tidak bisa memilikimu.” Tidak tau kesalahannya dimana,
tapi hatiku bener2 ga bisa jauh dari kamu. Aku sangat menderita ketika
membayangkan hariku tanpa kamu. Tapi akan lebih menyakitkan bila aku berharap
bisa memilikimu selamanya”. Aku hanya berpikir, aku akan menjadi sahabatmu
selamanya”
Jeni akhirnya menangis. Dia Cuma bisa terdiam untuk sesaat.
Yahh… Jeni terbayang dengan wajah ceria orangtuanya ketika Jeni bersedia
menerima perjodohannya dengan seorang pria yg selama ini telah banyak membantu
keluarganya. Tak kuasa Jeni untuk menolak itu. Walau sebenarnya, sejak lama dia
sudah mencintai Joni. Jeni hanya bercerita tentang penjodohannya pada Joni dan
menurutnya dia bisa bahagia karna dia tidak perlu pusing2 mencari calon suami.,
(ga jujur nih jeni ttg perasaannya L)
Dan ternyata, kondisi yang sama sedang dialami Joni. Hanya
saja dia jujur tentang perasaannya, dan tidak
tau yang Jeni sebenarnya rasakan. Karna menurut dia, Jeni mencintai cowo
yang dijodohkan dengannya. Dia berpikir untuk tidak merusak apa yang sudah baik
selama ini. Mereka menyelesaikan pertemuan mereka malam itu, tanpa kepastian yg
pasti. Mereka pulang sambil tersenyum.
1 bulan kemudian,
Joni mengunjungi Jeni dirumahnya. Mereka ketemuan karna
saling merindukan. Sejak pembicaraan sebelumnya, hubungan mereka sedikit
terganggu. Walau terkadang hati ingin bertemu, tapi gengsi mereka menjadi
tembok diantara mereka.
Ada keceriaan bersinar dimata mereka berdua, ketika mereka
jumpa. Meskipun ada rasa canggung, bahkan terkadang mereka salah tingkah. J mungkin sekarang ini,
perasaan mereka udah lebih menguasai hati mereka masing2.
Joni: lama tidak
jumpa denganku, kok makin jelek sih? Apa karna mikirin aku terus yah. *ejeknya
Jeni: hahahaha.. bisa jadi sih! Kebayang terus muka jelekmu,
mempengaruhiku menjadi jelek aja.
Begitulah mereka bercanda tawa terus untuk waktu yg begitu
lama. Sudah malam, Joni harus balek ke rumahnya karna esok kerja.
Joni: Jeni…. Untuk sekali lagi, maafkan aku udah mencintaimu
yah. Dan maaf, belum bisa ngelupain itu. Tapi kamu harus tetap maju dan
anggaplah aku selalu sebagai sahabatmu. (Joni menggemgam tangan Jeni). Maafkan
aku yang mencintaimu tapi ga bisa memilikimu.
Joni pulang tanpa mau mendengar apa yng mau Jeni jawab.
Jeni gigit jari, n say: “hati-hati Joni. Thx untuk
kebersamaan malam ini”
2 minggu kemudian, Joni sangat sulit untuk dihubungi. Joni
selalu dengan alasan sibuk dan alasan2 yg sulit dimengerti. Jeni dengan sabar
dan setia selalu menunggu kabar dari Joni. Dia tidak tau apa yang terjadi
dengan Joni. Walau feeling dia berkata, Joni mungkin sudah punya pacar. Karna
perubahan dia aneh. Joni yang biasanya tidak
terlepas dari kehidupan Jeni, bagaimana mungkin dia bisa senekat ini
tidak mempedulikan Jeni, kalau bukan karna dia memiliki seseorang yang mengisi
harinya. (hayalan Jeni). Tapi mengingat perkataan Joni terakhir kalinya, kalau
Joni masih tetap mencintai Jeni, membuat Jeni terkadang bingung dengan
perubahan Joni.
Sore ini, Joni janji mau ketemu dengan Jeni. Tidak ada angin
n hujan, Joni sendiri yang buat janji untuk ketemu dengan Jeni. Jeni yang sudah
lama tidak ketemu dengan Joni merasa sangat bahagia. Bagaimana tidak, dia sudah
sangat merindukan Joni sebagai sahabatnya dan juga orang yang dicintainya
?_?(what). Jeni pengen cerita banyak ke Joni tentang kehidupannya selama Joni
sibuk.
Joni datang ke rumah Jeni setelah dia baru pulang dari
kunjungan kerumah temannya untuk suatu urusan *Jeni tidak tau teman Joni yg
mana. Untuk sesaat mereka tertawa seperti biasanya, dan Jeni jg sedikit marah
karna Joni benar2 mengabaikannya untuk beberapa waktu lalu.
Jeni: “hm… saya curiga dengan perubahanmu Joni. Tidakkah aku
ini sahabatmu lagi? Berani sekali kamu mengabaikan aku yah.. *ancam jeni dengan
nada canda
Joni: biasalah,, Jonimu kan emang selalu sibuk tak menentu.
Harap memaklumi..! *Joni ga mau kalah.
Jeni: baiklahh, yang penting kamu sudah ada disampingku
sekarang. Itu sudah cukup untuk menghibur kesalku. J
Joni: minggu depan aku mau pulkam? (to the point bgt nih
anak) *curiga awak baca
Jeni: Loh, ada apa? Ada acara dikampung?
Joni: iyah, ada pesta pertunangan dirumah.
Jeni: tunangan sapa? Kakakmu yah.. *karna sblmnya Joni
pernah cerita tentang rencana pernikahan kk’nya
Joni: bukan,. Tapi pertunanganku. Sorii.. baru ada waktu
untuk cerita samamu. 1 minggu ini aku terlalu sibuk mengurus untuk pertunangan
itu.
Jeni: *masih berusaha santai.. What? tunangan ma sapa? Setauku Joni ga punya
pacar, kog skrg berbicara tentang tunangan? Dijodohkan ya? Cieeee… *masih nada
agak becanda..
Joni: tidak,, wanita itu pilihanku sendiri. Aku mengenal dia
2 minggu yang lalu. Dan aku merasa dia cocok untuk mendampingiku selamanya. Aku
juga tidak mengerti, tapi menurutku “aku mencintai dia Jeni”. Dan mungkin taun depan, kami akan menikah.
Jeni mulai menemukan Joni yg benar2 sudah berubah. Dia
berpikir, ini bukan waktunya untuk bercanda, melihat betapa seriusnya Joni
meyakinkan Jeni tentang pertunangannya.
Jeni: *tarik nafas dalam2) Ok.. kalau memang dia adalah
pilihanmu dan kamu mencintai dia, aku akan sangat mendukungmu untuk bersama
dengan dia. Dan cintailah dia dengan segenap hatimu. Dan bila kamu sudah meyakini dia menjadi
pendampingmu, segeralah menikahi dia sebelum
hatimu berubah. Karna feelingku berkata, kurang baik bila kamu berlama2
menikahi dia. Jika kamu serius, segeralah menikah. Itu permintaan terakhirku
sebagai sahabatmu. Aku, Jeni, tidak perlu terlalu kamu pikirkan. Karna aku
terlahir menjadi seorang wanita kuat dan mandiri. Aku bs mengatasi hatiku dan
perasaanku. :(
*Jeni memang paling pintar menguatkan orang disaat dia sebenarnya sangat
terpuruk.
Sesaat Jeni teringat hal2 yang tadinya mau disampaikannya ke
Joni. Dia tersenyum ke dirinya sendiri, dan mendadak merasa aneh. Yap!! Tadinya
Jeni mau memberitahukan Joni kalau dia telah memutuskan untuk tidak melanjutkan
perjodohannya, karna hatinya lebih memilih untuk hidup bersama dengan Joni.
Sekarang semuanya tiada gunanya untuk memberitahukan Joni. Melihat Joni begitu
bahagia mengabarkan tentang pertunangannya, bagaimana mungkin Jeni akan merusak
itu dengan kabar buruk tentang putusnya perjodohannya. Aisshhh.. Jeni benar2
tertawa sendiri.
Jeni: aku berharap kamu bahagia Joni, kiranya kalian saling
mencintai selamanya sampai menuju pernikahan nti semua berjalan lancar. *harap
Jeni
Joni: terimakasih Jeni, aku akan memikirkan tentang
permintaanmu. Bila Tuhan mengizinkan, mungkin kami akan segera menikah.
Terimakasih sudah menjadi sahabatku selama ini.
Jeni dan Joni saling salaman untuk perpisahan mereka.
*iyalah yah, sahabat tapi bila mereka telah menikah, semuanya akan berubah.
Jeni yang tadinya kuat, tapi ketika dia masuk kamar, rasanya
berubah total. Hatinya hancur dan hancur. Tidak tau, apakah harus bahagia atau
tidak dengan keadaan itu. Dia hanya bisa menangis. L
1 bulan kemudian, ketika Jeni pulang dari kerja luar kota,
dia mendengar tentang pernikahan Joni. Joni menikah tanpa mengundang Jeni.
Teman2 Jeni semua merasa aneh mendengar pernikahan Joni, apalagi Jeni juga
belum tau tentang rencana pernikahan ini.. Ada yang berkata, Joni menjelang
hari pernikahannya mendadak menghilang dari teman2nya. Menurut mereka, ada
sesuatu yang terjadi. Jeni tidak tau kebenarannya, yang dia tau Joni benar2
telah menikah. L
Sejak itu, tidak ada lagi persahabatan seperti dulu. Joni
sibuk dengan keluarga barunya dan Jeni sibuk dengan aktifitasnya. Hari berganti
hari, bulan berganti bulan, bahkan tahun berganti tahun, mereka hilang
komunikasi. Jeni tidak tau lagi tentang kehidupan Joni dan keluarganya, dan
Joni juga berusaha untuk melupakan semua tentang Jeni. Mereka bagai 2 pribadi
yang tidak saling mengenal.
Kehilangan Joni membuat Jeni menjadi pendiam dan lebih suka
berdiam diri. Dia memiliki hobi baru sekarang, menceritakan semua tentang apa
yang dirasakannya dalam sebuah tulisan. Jeni telah menjadi seorang penulis. Dia
sangat menyukainya, karna dia bisa menumpahkan semua emosinya dalam
tulisan2nya. Jeni juga terlihat selalu menyendiri dalam kehidupannya. Tiada
seorang pria yang setia mendampinginya. Mungkin dia telah menutup hatinya untuk
pria, atau mungkin masih trauma.
2 tahun telah berlalu kehidupan mereka tanpa tau kabar
sahabatnya.
sore ini, Jeni mendapat telpon dari nomor baru.
Jeni: halo,,.
Penelpon: Jeni.. kamu dimana? Aku sangat merindukanmu Jeni.
Merasa uda lama banget kita ga ketemu. Padahal baru 1 minggu lalu kita ketemu. Hehe..
Aku jemput kamu yah. Dimana sekarang?
Jeni: Joni?????? 1 minggu? Merindukanku? Jemput? Maksudmu?
Joni: pertanyaanmu terlalu banyak. Uda jawab aja, kamu
dimana sekarang. Aku jemput dan kita pergi makan. Okeee….
Jeni: aku baru pulang, n da nyampe rumah. Tapiiii……………..
Tut tut tut…. *telepon ditutup
Di kediaman Joni:
Joni sibuk nelpon,
Joni: halo dek.. jam berapa pulang hari ini? Kunci ku titip
ma tante depan rumah yah. Aku mau keluar makan. Ok
Yg ditelpon: kunci? Titip untuk apa bg?
Joni: yah, aku belum tau pasti pulang jam berapa. Jadi klo
kamu duluan pulang, kunci rumah ada ma tante itu yah.
Yg ditelpon: loh…. Aku kan uda di Kalimantan bang. Untuk apa
kunci abg titip? Harusnya kan kabari ke kakak ipar. *mulai confuse
Joni: apa? Kalimantan? Kakak ipar? Maksudmu?
Joni berlari keluar kamar, dan sangat syok melihat foto
pernikahan yang terpajang diruang tamu. Dia terkejut, melihat dia ada difoto
itu dan menikah dengan seorang wanita yang sama sekali tidak dikenalnya.. dia
bingung dan terdiam. “benarkah ini aku?” tanyanya selalu dalam hati.
Joni ambil henpon dan nelpon:
Yg ditelpon: halo,, ada apa lagi?
Joni: KAMU dimana sekarang JENI? Aku kesana dan jangan
berani kemana2. Tetap DISANA. *joni teriak ga karuan….
Jeni: *nada bingung. Apaan sih? Kog mendadak teriak2…
Joni: TETAP
DITEMPAT………… *telpon ditutup
30 menit kemudian, suara mobil terdengar parkir didepan
rumah Jeni. Jeni dengan santai, bukakan pintu rumah untuk Joni. Joni dengan
wajah merah, masuk dan mendorong Jeni
kuat2.
Joni: kamu harus ceritakan semuanya. Kenapa bisa seperti
ini?
Jeni: Joni, kamu
kenapa? Tenang dong.. apa ada masalah?
Joni: APA YANG TERJADI? Kenapa dengan aku? Aku ke’napa? Apa
yang terja’di?? Bagaimana mungkin aku
bisa tenang. *emosi Joni ga stabil, bahkan untuk berbicara pun tidak jelas.
Jeni: *marah) Justru
aku yang harus bertanya. Ada apa denganmu? Mendadak mencariku, merindukanku dan
ingin menemuiku? Hantu apa yang menghinggapimu. Setelah 2 tahun kamu
mengabaikanku, bagaimana mungkin kamu punya hak untuk membentakku seperti ini.
Bahkan saya ragu, apa kamu benar2 masih mengenalku atau tidak? Lupakah kamu
kalau kamu pernah tertawa bersamaku? LUPA ada sahabat karna sudah ada keluarga
baru???? Kenapa kamu malah MARAH sekarang?
Joni: APA? 2 tahun mengabaikanmu? Keluarga baru?
Oh Tuhan, kenapa harus beribu2 pertanyaan menghinggapiku
sekarang. Aku benar2 tidak mengerti. Ini aneh Tuhan, semuanya sulit untuk ku
mengerti. *air mata Joni jatuh.
Jeni yang belum pernah melihat Joni menangis, mendadak terdiam dan bingung. Perlahan2 mendekat
kearah Joni, dan menepuk pundaknya untuk menenangkan Joni.
Jeni: Joni.. maaf! Aku tidak mengerti apa yang terjadi
denganmu. Ceritalah..! ingatlah, bahwa aku tetap sahabatmu selamanya. Apa ada
masalah dengan istrimu? Lagi berantem kah?
Joni: *masih menangis. Jeni.. aku tidak tau harus cerita
apa. Bagiku, aku tidak pernah menikah. Aku juga tidak mengenal wanita yang
kunikahi itu. Kapan aku bertemu dengannya, dimana dan kapan aku menikah aku
tidak tau. Yang ku tau, “aku hanya mencintaimu dan ingin menikah denganmu”.
ketika aku terbangun tadi, aku merasa merindukanmu dan saat itu aku meyakini
untuk melamarmu menjadi istriku. tapi saat aku menelpon adek, dia memberi
jawaban aneh, aku berlari keruang tamu dan aku melihat foto pernikahanku dengan
seorang wanita yang sama sekali tidak ku kenal. Aku bingung Jeni apa yang
terjadi denganku. Karna seingatku baru seminggu lalu, aku jumpa sama kamu dan
bilang kalau aku masih mencintaimu. Kamu ingat itu kan? Aku baru menjumpaimu
minggu lalu. Tapi sekarang? Bagaimana ceritanya, aku malah udah punya istri.
Jeni: Joni.. itu 2 tahun lalu. Bukan minggu lalu. ?_?
Joni: bagaimana mungkin? Aku masih jelas mengingatnya..
Jeni: Joni, ini uda tahun 2012. Bukan 2010 lagi.. kamu
kenapa? Ada apa Joni (Jeni mulai menangis)
//kasian bgt yg bersahabat nih//
Sejenak mereka berdua merenung, ingatan Jeni mencoba kembali
ke taun 2010 sedangkan Joni masih bingung, mencoba mengingat semuanya. Mereka
berjuang untuk mencari jawaban dari semua hal aneh di hari ini. Jeni merasa
semuanya ga masuk akal, bahkan dia berkesimpulan kalau Joni mencoba ngerjain
Jeni. Segera Jeni pukul kepala Joni,
Ploook,,,
Jeni: Joniiiiiiiiiiiiiii…………… Berani sekali kamu ngerjain
aku! Dan bodohnya, aku termakan aktingmu. L
Aku benci samamu Joni!! Be’candamu tidak lucu. Itu membuatku
muak!! (benaran marah nih).
Jeni mulai menangis, karna baginya Joni terlalu
mempermainkan perasaannya. Bagaimana mungkin dia bisa becanda yang keterlaluan,
setelah dia mengabaikan Jeni selama ini. Untuk sesaat, Jeni merasakan sakit
dihatinya. Dia terus memukul Joni sambil menangis.
“apa yang kamu inginkan Joni? Aku benci Aku benci Aku benci”
isak Jeni..
Joni memeluk Jeni (opppssss……….. selingkuh) hahahahha :D
Joni menangis dan Jeni juga menangis, menangis dengan alasan
masing.
Joni: Jeni, aku tidak tau seberapa aku telah menyakitimu,
tapi kamu harus tau saat ini aku tidak mengerti tentang hidup yang sedang ku
jalani. Mungkin bagimu, semua ini bercanda! Ga masuk akal! Atao apapun
tanggapan mu. Tapi aku butuh bantuanmu, untuk membuatku mengerti tentang
hidupku sekarang ini. Aku hanya butuh kamu!! Please…..
Jeni: cukup Joni…!!!! Kamu terlalu kekanakan.. mungkin
membantu untuk mencubitmu, aku ahlinya, biar kamu bisa sadar dari kegilaanmu
sekarang ini.
Joni: JENIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII………………………………
bukankah kamu yang harusnya mengerti aku? Bagaimana bisa aku becanda saat
seperti ini. Lihat dan tatap mataku, tidakkah kamu melihat kekosongan dan
kebodohan disana. Kamu mengenalku Jeni! Berhentilah seolah2 tidak memahamiku.
Jeni……. Aku
kenapa?
Jeni akhirnya mulai memahami sesuatu dalam diri Joni. Segera
Jeni merampas HP joni, dan sibuk mencari no telp.
Tuuuuuuutt.. tuuuuuuut (mulai nelpon)
Jeni: halo bang, ini Jeni temannya Joni. Masih ingatkah?
Jeni: iya bang, bisa kah Jeni ke rumah hari ini? Sesuatu hal
ada yang mau kita bicarakan sama abg.
Jeni: Ok.. Tengkiu bang…
Jeni ambil kunci mobil, trus menarik tangan Joni. Dan
buuuuuuuummmmmmmmm….. *balap dimulai
Tittt titt tiiit (pintu gerbang dibukakan)
Joni dengan setia mengikuti Jeni, tanpa mengerti apa yang
mau dilakukan sahabatnya itu!! Tiba2 Joni terhentak, karna ternyata mereka
memasuki rumah abgnya, BoB. “Loh, Kog?” Tanya Joni.
Bob menyambut Jeni! Tp alangkah terkejutnya ketika Bob
melihat Joni ada bersama Jeni. Mereka jalan tergesa2, bagaikan dikejar Pak
Polisi (emgnya koruptor) xixixixi. Bob mulai merasakan ada sesuatu yang
terjadi. Segera Bob menyuruh mereka masuk ke rumah, menyuguhkan minuman, dan
menyuruh mereka berdua untuk menenangkan diri dulu, baru mereka boleh
menceritakan ada masalah apa.
Joni: BoB! Kenapa aku bisa menikah? Dan siapa perempuan itu?
BoB: whaaaat?????????
Joni kamu kenapa?
Joni: aku juga tidak tau kenapa dengan aku, tapi aku hanya
mau tau “kenapa aku bisa menikah dan sapa perempuan itu?”
BoB: kamu menikah ya karna kamu memilih untuk menikah! Trus
kenapa tiba2 menanyakan hal itu sekarang? Apa kalian lagi berantem sama adek
ipar?
Joni: OK, aku memilih untuk menikah! Tapi kenapa aku
akhirnya memilih menikah? Dan sapa wanita itu?
BoB: kamu gila atau …..? *BoB tepuk Jidat bingung……
Jeni: BoB! Boleh kah kita bicara berdua aja?
BoB mengikuti Jeni.
Jeni: Respon yang sama juga ketika Joni mendadak mencariku,
marah dan menanyakan hal yang sama. Dan kamu tau, bagi dia,, sekarang ini masih
tahun 2010. Bahkan dia berpikir, bahwa dia baru ketemu denganku 2 minggu yang
lalu. Padahal kejadian itu terjadi 2 tahun lalu, sebelum dia memilih menikah
waktu itu. Aku tidak tau ini kegilaan apa? Tapi tetap aja uda buatku emang
gila.
Oke., sekarang apakah Joni lagi tidak waras atau lagi
normal? Aku juga bingung. BoB, menurutmu apa yang terjadi dengan Joni! Hal
mustahil bagiku kalau kita berkata dia mengalami amnesia tahun 2010. Karna dia
tidak pernah melupakan sapapun selama ini. Secara sikap, dia memang berubah!
Tapi kan dia masih mengingat kita semua. Nama kita, sapa kita, dan hubungan apa
dengan dia, semuanya dia tau. So ada apa
ini?
BoB: maksud kamu?
Jeni: tidakkah kamu merasa ini aneh?
BoB: mungkin sebaiknya, kita bawa Joni cek ke dokter. Itu
akan lebih baik! Mana tau ada yang terjadi sebelum dia aneh seperti ini,
sehingga membuat dia melupakan kehidupannya selama 2 tahun ini.
Jeni: maksudmu dia amnesia dengan kehidupannya selama 2
tahun ini? *sejenak mikir
Jeni: OK, itu saran yang bagus! Mungkin bisa jadi, dia
memang lagi amnesia. J
Singkat waktu,
Tim medis lagi sibuk dengan peralatannya untuk memeriksa Joni. Kurang lebih 3 jam, Joni diperiksa dan ditanya ini itu.
Tim medis lagi sibuk dengan peralatannya untuk memeriksa Joni. Kurang lebih 3 jam, Joni diperiksa dan ditanya ini itu.
Dokter memanggil keluarga atau orang yang bertanggung jawab
dengan Joni. BoB dan Jeni masuk..
Dokter: kami tidak menemukan apapun yang terjadi dengan
saudara Joni. Semuanya normal.. kalo kami boleh tau, ada perubahan apa yg
terjadi dengan saudara Joni?
BoB: dia tidak mengingat kehidupannya dua tahun ini dok..
bahkan dia tidak tau knp dia menikah dan siapa istrinya itu. Dia hanya
mengingat kehidupan dia sebelum dia menikah. Kami berpikir dia mungkin
mengalami kecelakaan.
Dokter: maaf, kalo boleh tau istrinya dimana?
BoB: blleeekkk…… sori dok, karna kami syok jadi kami lupa
menghubunginya.
BoB melirik ke Jeni. Jeni mengerti dan segera menelpon istri
Joni, dan menyuruh segera datang ke RS.
Dalam setengah jam, istri Joni tiba di Rs.
Ani: iya bang, ada apa dengan B’Joni? Tadi waktu aku nyampe
rumah pulang belanja, dia ga ada dirumah. Trus rumah pada berantakan. Aku takut
terjadi apa2 dengan dia. T_T
BoB: sebelum kami cerita, aku berharap ani bisa kuat
mendengarnya.
Ani mengangguk.
BoB: Joni sepertinya lupa ingatan, dia tidak mengingat semua
kehidupannya 2 tahun ini. Bahkan dia tidak mengenalmu dan tidak menyadari kapan
menikahimu. Saya sangat menyesal untuk berita ini Ani.
Ani syoook, dengan muka merah dan terlihat marah
Ani: bagaimana mungkin itu terjadi. Joni baik2 aja selama
ini. Semuanya berjalan dengan lancar. Dia selalu baik samaku, dia harus menjadi
milikku, hanya milikku saja. Sapa pun tidak bisa merebut dia dariku.
BoB: heei ani.. aku berharap kamu tenang.. yah! Joni adalah
milikmu. Hanya sekarang dia lagi lupa ingatan. Kita akan cari tau penyebabnya.
Coba kamu ingat, apakah dia pernah jatuh atao sejenisnya?
Ani: tidak tidak tidak… joni hanya milikku seorang. Siapapun
tiada yang bisa merebut dia dariku…. *ani mulai teriak ga karuan.
Jeni muncul dan mendekati ani, mencoba menenangkannya dalam
pelukannya.
Tiba2 Ani tersadar, sapa wanita yang memeluknya.
Ani histeris ga jelas. Teriak sana sini…
Suasana RS mendadak jadi rame dan ribut.
Bob memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini dirumah,
karna akan sangat mengganggu pasien yang lain. BoB minta Jeni yang nyetir..
Mereka tiba dirumah. Joni masih tetap diam dan tidak mau
jauh dari Jeni. Joni bertingkah seperti orang yang bingung dan menjadi
pendengar yg baik. Seolah2 dia tidak terlibat dalam perdebatan antara Bob, Ani
dan Jeni.
Ani masih marah2 dan menuduh Jeni akibat dari semuanya.
*lucu ya, Joni amnesia kog malah nuduhnya ke Jeni. Manusia aneh ni si Ani. Joni
n Jeni kan ga pernah ketemu, berani banget dia nuduh Jeni.
BoB: Ani.. aku berharap kamu bisa diam! Saya tidak mengerti
dengan sikapmu. Kenapa kamu marah2 sama Jeni. Bahkan 1 kata pun kamu tidak
mengenal tentang dia. Saya tidak suka
caramu bersikap terhadap Jeni. Harap menghargai itu…
Ani: Bang,, aku yakin wanita itu pasti ingin merebut Joni
dari ku.. tolong jangan dekatkan mereka bang. *ani mulai ketakutan
BoB: kamu bicara apa? Kita lagi bicarakan tentang kesehatan
Joni. Kog kamu malah mendadak ketakutan seolah2 Joni akan meninggalkanmu. Dan
menuduh Jeni yang aneh, padahal kamu aja tidak mengenalnya. TAPI tunggu!! Kamu
mengenal Jeni? Sejak kapan? *curiga & marah
Ani: tolong jangan dekatkan mereka bang… aku mohon! Aku akan
menanggung semua dosa ini. Tapi tolong jangan ambil Joni dariku. Joni adalah
hidupku. T_T
BoB: iya, tapi Jeni ada salah apa? Kenapa mereka tidak bisa
dekat? Apa kamu yg melarang Joni selama ini untuk melanjutkan persahabatannya
dengan Jeni? Kenapa? Apa yang kamu tau?
Ani: *nangis teruss) tidak!! Aku tidak pernah melarang Joni.
Tapi Joni yang memilih itu..
Joni: *bentak) itu tidak mungkin!! Aku tidak percaya memilih
untuk tidak menemui Jeni.
Ani: itu pilihanmu… kamu yang memilih untuk menikah denganku
dan meninggalkan wanita itu.
BoB: bagaimana bisa kamu mengenal Jeni? >_< (*tau nih Ani drtd ditanya, jwbnya ga
nyambung mulu)
Ani: dia penghalangku! Bagaimana mungkin aku tidak
mengenalnya…
Joni: apa? Penghalang? Berarti kamu mengenal aku dan Jeni?
Tau tentang persabatan kami?
Ani: Joni.. knp kamu harus mencintai wanita itu?
Joni: whaat?????
Bahkan kamu tau tentang cinta kami. KAMU sebenarnya siapa?
BoB: benar… karna seingatku, kami tidak pernah menceritakan
tentang Jeni sekalipun kepadamu. Ada apa ini?
Ani: aku adalah aku. Yang harus memilikimu. Bahkan dengan
cara apapun, aku harus memilikimu.
Ani menangis lari ke kamar. Dia sibuk dengan telponnya.
Jeni yang kebetulan mengambilkan minum untuk mereka,
mendengar percakapan Ani ditelepon.
Jeni syook dan ketakutan. Jeni menangis dan menangis.
Merasakan sakit yang luar biasa menghantam hatinya. *mungkin luka lama,
tergores lagi yah.. :D
Jeni dengan sekuat tenaga, berjuang untuk tetap melangkahkan
kakinya. Dan ketika dia sampai didepan, dia terjatuh pas didepan Joni. Joni
buru2 datang untuk membantunya. Joni dan BoB bingung, dan ketakutan.
Joni: Jeni…. Bangun! Kamu ada apa? Ar’ u ok?
BoB: ada apa ini? Tadi Jeni baik2 aja. Knp mendadak pingsan..
Jeni dalam waktu singkat, segera sadar. Dan dia langsung
memeluk Joni sekuat2nya. Ada rasa sakit dan kasihan dimatanya. Airmata terus
dan terus mengalir. Jeni tidak mampu untuk bicara satu kata pun. Dia
mengungkapkan perasaannya hanya dengan air mata. BoB mengingatkan Joni, untuk
membiarkan Jeni merasa tenang dulu, dan menunggu sampai dia benar2 siap untuk
cerita.
Ani tiba2 keluar lagi dan marah ga karuan.
Ani: apa yg kamu lakukan Joni? Dengan beraninya kamu
menyakitiku bersama wanita itu?
Joni: dia tadi pingsan. Dan lagi kamu ga punya hak untuk
ngomong sejelek itu tentang Jeni.
Ani: kamu hanya mengerti tentang perasaan dia. Kapan kamu
akan mengerti perasaanku. Lepaskan dia dan jangan kembali lagi untuk dia.
Joni: bahkan sampai saat ini pun, aku tidak mengingat
tentangmu dan aku tidak mengenalmu. Beraninya kamu berkata hal2 yang tidak
jelas.
Ani: kamu jahat Joni. Aku adalah istrimu..
Jeni tiba2 menangis, dan marah..
Jeni: Ani.. bahkan jika kami semua mengeluarkan semua air
mata untuk menangisi apa yang telah kamu perbuat terhadap Joni, apakah kamu
berpikir bahwa itu akan semudah itu untuk mengembalikan dia kepada kami seperti
semula? Dengan gampang kamu berkata kalau kamu adalah istri Joni. Pernah kah
kamu menyadari, kalau sebenarnya kamu tidak pernah menikah dengan Joni?
Ani: apa maksudmu?
Jeni: bila dimata dunia kamu menikah dengan Joni, tapi
dimata Tuhan, Joni tidak pernah menikahimu. Kamu menikah dengan iblis, bukan
dengan Joni. Berani sekali kamu mempertaruhkan hidup Joni ke dalam okultisme,
hanya untuk memuaskan keingingan busukmu itu. Apa kamu berpikir, kalau kamu
menikah dengan Joni maka kamu dapat memilikinya seutuhnya? TIDAK… bahkan 1
titik pun, kamu tidak pernah memiliki Joni.
Ani: berani sekali kamu…..
Jeni: didalam Tuhan, tiada yang perlu ditakutkan Ani.
Kenapa? Pertolonganmu belum datangkah? Aku telah mendengarmu tadi menelpon
orangtuamu, untuk segera memperkuat kekuatan gaibmu untuk menguasai Joni.
Hahhh!! Benar2 memalukan….
Joni terkejut mendengarnya.
BoB: jadi Joni tidak amnesia? Tapi justru dia tersadar dari
kuasa yang menguasai dia selama ini? *BoB jg nangis nih. T_T
Ani: aku tidak peduli! Joni tetap jadi milikku…
Untuk saat itu juga, tamparan dari kiri kanan menghantam
wajah Ani.
Yaappp… Joni dan BoB seketika reflex menampar ani.
Aiiiihhhh……………..
*lanjutannya kira2 gimana yah?
Apakah Joni dan Jeni akhirnya bersama untuk selamanya?
Bagaimana dengan Ani dan pernikahannya?
==ku akui agak rumit nih endingnya== harus masuk akan dan
real dengan kehidupan nyata.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>bersaMBung<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar