Rasanya hatiku beneran gundah deh. Kok jadi kepikiran mulu
ya ama sikawan itu. Apalagi melihat dia yang telah mengabaikan ku saat ini. Terasa
banget kehilangannya. Padahal, ini aja dia belom menikah, sudah terasa banget
perubahannya. Ahh… atau sbenarnya aku yang terlalu memikirkannya yah..
Tapi aku ga bisa ngebayangin, jika si kawan itu bener2
menikah loh. Membayangkan dia melamar wanita itu aja, rasanya da ga enak. Aku juga
tidak akan bisa lagi sperti dulu bebas menghubunginya.. eh tahe,, boasa gabe
songonon tahe..
Ga pernah ku bayangkan akan sperti ini akibatnya. Dulu memang
sudah berpikir, aku akan merasa kehilangan. Tapi ga nyangka jg sampe se lebay
sekarang. Yang bener aja, sampe itu mengganggu pikiran dan aktifitasku. Kadang ingin
menertawakan diri sendiri, merasa lucu karna aku kok serasa korban dari diri
sendiri. Iyah… apa yang kurasa sekarang ini, bukankah akibat dari apa yang ku
tuai?
Ibaratnya, hari ini aku kena getahnya deh. Merasakan apa
yang dirasakan si kawan itu selama ini. Bagaikan kena karma yang ga jolas. Hahahaha…
lucu amat kan. Bayangin aja, aku sampe kepikiran kearah karma.
Tidak dan tidak! Aku tidak akan pernah menyalahkan diriku
sendiri. Apa yang ku lewati selama ini, dan keputusan2 apapun yang ku pilih,
bukan karna keegoisanku. Aku hanya berusaha taat dengan komitmen2ku selama ini.
Bukan karna tidak menghargai perasaan dia, tapi memang tidak bisa. Kenapa?
Karna dunia kita berbeda! Ahh.. aku tidak bisa menjelaskan
dunia apa yang ku maksud. Yang pasti, bukan dari segi pandangan dunia ini. Bukan
juga karna materi atau apapun. Karna aku juga bukan cewe matre kan. Kalo keuangan
mah, bisa dicari bersama. Toh untuk apa aku kuliah, kalo tidak bisa membantu
suami mencari duit. Lagian kan aku juga kerja. Yang pasti bukan karna materi. Karna
aku juga mengenal dia, adalah seorang pribadi yang bertanggung jawab kok. Dia pasti
akan bertanggung jawab dengan materi keluarganya.
Kalo dari fisik? Yehh.. saya bukan orang yang sempurna kan. Walaupun
dari dl berharapnya memiliki pasangan yang lebih tinggi dariku, tapi itu bukan
menjadi doktrin dan keharusan kok dalam hidup. Jika aku mencintai
seseorang, biasanya aku bisa menerima kekurangannya. Nah, dari face? Tidak memalukan
juga kan.. so,, penampilan fisik bukanlah alasan bagiku.
Pekerjaan? Kalo aku harus terfokus memikirkan pekerjaan
seseorang, bisa jadi aku membatasi Tuhan, kenapa? Jika aku berpikir, seseorang
dengan pekerjaan yang hebat, akan menjamin keuangan keluarga lancar, bukankah
artinya aku tidak mempercayai Tuhan? Untuk apa juga pny suami yang hebat, tapi
memiliki sifat yang buruk, yah sama aja bunuh diri. Jujur sih.. setiap wanita
pasti mengharapkan pria dengan pekerjaan yang layak, bahkan kalo bisa melebihi
kelayakan. Tapi tetap aja, tidak menjadi syarat utama dalam hidupku. Sama halnya
dgn alasan kedua td, toh aku juga kerja kan. Bisa sama2 saling membantu. Aku juga
ga niat, menjadi Ibu rumah tangga yang baik, yang hanya ngurusin rumah tangga doang.
Yapp.. Status pekerjaan, juga bukan.
Pendidikan? Walaupun aku anak kuliahan, kan tidak menjamin
kalo aku orang yang lebih hebat dari dia. Mungkin aku bisa memiliki nilai plus
dari dia, tapi kan Tuhan juga pasti memberikan nilai plus juga sama dia. Yang pasti,
kami diciptakan dengan kekurangan dan kelebihan masing2. Secara pribadi, kalo
dariku tidak terlalu mempermasalahkan itu, tapi tidak tau dengan ortuku? Tapi
itu juga, ortu tidak pernah membahas itu denganku.
Bagaimana dengan karakter? Ya elah… kayaknya 1 dibanding 100
deh yang bilang dia tidak baik. Hehe.. karna sejauh yang ku dengar, setiap
orang yang mengenalnya, selalu bilang kalo dia itu baik. Dan dari pengenalanku
juga, dia seorang yang baik. Ituloh, hatinya yang tetap tenang yang aku suka
dari dia. Yang lebih seringan marah dan merajut yang ga jolas, kan saya. Dimarahi
terus, dituduh ini itu, tetap aja tenang dan santai menghadapi saya. Dengan segala
kekurangan dan kecerewatanku, dia bisa aja tetap mengalah. Sejahat n secuek
apapun saya, dia selalu aja positif thinking. Hebat kan? Idaman lagi….
So,,, dimana letak halangannya?
Baiklah,,, aku ingin beneran jujur Tuhan.
1. Keluarga
Aku tidak tau bener tentang keluarganya, apakah pernah tau
tentang perasaannya samaku atau tidak. Seperti apa tanggapannya, aku juga ga
tau. Tapi melihat sikap dia yang terus menungguku, spertinya sih keluarganya
tidak ada masalah. Juga, ada satu waktu adeknya pernah menghubungiku,
menanyakan tentang hubungan kami. Nanya kapan pesta gitu. Berarti, memang
mendukung ya dari keluarganya. Aku sih bersyukur, yang artinya aku bukan
seorang yang buruk, karna aku bisa diterima dikeluarganya.
How about my family?
Nahh.. ini menjadi salah satu alasan bagiku. Bagaimana tidak,
karna jelas2 orangtuaku melarangku jadi sama dia. Mereka sangat tidak suka
melihat kami bersama. Makanya kalo aku lagi pulkam, sebenarnya pengen banget
ketemuan dan jalan sama dia. Tapi karna orangtuaku tidak menyukai adanya
hubungan diantara kami, yah saya menjadi anak rumahan deh. Pengen amat setiap
pulkam itu, bisa jalan sama dia. Yah.. ga usah diceritain gimana keinginanku
sbenarnya. Dan tau ga sih alasan ortuku tidak menyukai hubunganku dengan dia? Tidak
tau pasti, karna ortu juga tidak melarangnya langsung samaku. Ortu hanya bilang
sama adek yg kebetulan dikampung wkt itu, “itu kakakmu pacaran ya sama di X? “loh
emg kenapa ma, sepertinya sih tidak” jwb adekku. Bilang tuh ama kakakmu, jangan
pacaran sama si X. dia itu kan tulang kalian. Bagaimana mungkin aku mangulosi
semua hula2ku” jwb mama dengan tegas. Walaupun larangan itu tidak secara
langsung disampaikan samaku, tapi aku tau bahwa itu adalah serius. Dan aku pun
tidak pernah bahas itu dengan ortu. Sering kali aku berharap ortu bahas itu
secara langsung denganku, mana tau aku bisa dapat celah. Tapi bahkan sampe
detik ini pun, mereka tidak pernah bahas itu samaku. Spertinya mereka sudah
percaya sepenuhnya denganku. Percaya kalo aku akan mengikuti apa yang mereka
mau. Beh…. Tidak menyesali itu,. Tapi tetap aja hatiku ngarep, itu dibicarakan.
Hehe
2. Status
Status bukan dari pandangan duniawi. Tapi ini berbicara
tentang iman. Yah.. kami dua memang sama2 Kristen, bahkan sama2 aktif di dunia
pelayanan. Dia aktif di gereja dikampung, sementara aku aktif dipelayanan
mahasiswa. Tapi itu tidak menjamin, kalau apa yang kami imani telah sama atau
tidak. Agama boleh sama, tapi iman seseorang siapa yang tahu. Bukan ingin
melangkahi iman dia. Aku juga tidak tau kan, karna itu urusan dia sama Tuhan. Nah..
itu yang aku belom dapat jawaban sampe sekarang. Karna itu berpengaruh besar
dalam cara berpikir kami dua. Makanya sering selisih paham. Bagi dia, segala
sesuatu tidak perlu terlalu dipusingkan. Sementara saya, segala sesuatu perlu
di uji, apakah sudah sesuai atau tidak dengan standar Tuhan. Aku juga bukan
seorang yang hebat! Nah.. justru aku tau, aku pribadi yang lemah, aku butuh
pria yang bisa jadi imam di keluargaku. Aku butuh seorang pria, yang
mengutamakan Tuhan dalam hidupnya. Gampang kan? TIDAK……………… yah, menemukan itu
tidak mudah. Bahkan pembicaraanku dengan sikawan terakhir kali, membuatku belum
yakin juga. Bagaimana mungkin, ketika dia bersamaku, dia merasakan bagaikan di surga.
Bukankah itu artinya, aku adalah yang utama dalam hidupnya? Itu tidak boleh! Secara
tidak sadar, dia telah menduakan Tuhan kan. Tapi seandainya aku bicarakan itu
sama dia, pasti kami tidak nyambung. Karna bagi dia, itu pasti tidak
berlebihan. Bahkan melihat dia masih setia dengan rokoknya, bagiku itu juga
alasanku ragu dengannya. Seseorang yang merokok, adalah yang tidak menjaga
tubuhnya, dimana tubuh kita itu adalah bait Allah. Apa pula hak kita mengotori
Bait Allah itu. Tapi kebanyakan orang Kristen tidak menyadari itu. Bahkan dia
pun merasa aneh denganku, ketika aku menanggapi kalo rokok juga mempengaruhi
iman seseorang. Mungkin dia berpikir aku
ini seorang munafik. Sampe dia bilang, kita liat aja nti, apa suamimu merokok
atau tidak. Ya elah,……. Aku memang tidak akan mau menikah dengan pria yang
merokok. Karna jika dia merokok, semuanya di x 0 bagiku..
Yahh… ini berbicara tentang iman. Dimana mereka banyak yang
tidak memahami itu.
Aku juga seorang Kristen dari sejak lahir, tapi aku
mengalami pertobatan dan lahir baru itu sejak aku kuliah. Disanalah aku bertemu
dengan Tuhan Yesus, menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat Pribadiku. Menyerahkan
seluruh kehidupanku kedalam tanganNya. Darah Yesus yang telah menyelamatkan
dosa manusia dan dosaku. Aku tidak lagi kena hukum, tapi aku telah dibebaskan
dari maut. Aku telah diselamatkan, dan aku akan menjadi penghuni sorga. itu Firman ALLAH.
So bagaimana dengan kita masing2? Sudahkah kita menerima
Yesus sebagai Juruselamat kita pribadi?
Bagaimana jika kita tiba2 meninggal dunia? Apakah kita akan
masuk sorga atau neraka?
Banyak orang Kristen ragu menjawabnya. Sama halnya yang
kurasakan sebelum aku bertobat. Aku terlalu takut dengan namanya Kematian. Karna
aku ragu, aku masuk surga atau neraka. Melihat dosa2ku dl, aku berpikir
aku akan masuk neraka.
Tapi apakah
seperti itu keKristenan yang sebenarnya?
Manusia memang telah jatuh kedalam dosa, dan untuk itulah
Yesus turun kedunia, mengosongkan dirinya, dan mati, dan bangkit pada hari
ketiga. Untuk menebus kita dari dosa2 kita. Tiap tahun kita merayakan hari
natal dan hari paskah, tapi pernah kah kita menyadari arti kehadiran Yesus di
dunia ini? Dan kenapa juga Dia harus mati disalibkan?
Yahh.. semuanya karna kasih karuniaNya, untuk menyelamatkan
kita dari hukuman dosa. Kita tidak lagi diperhamba dosa, tapi Yesus telah
datang dan mati untuk menggantikan kita yang harusnya dihukum.\
Bagaimana caranya kita bisa selamat? Hanya dengan menerima
dan mengimani Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi kita..
------------tidak apa2 yah, curhatnya diselingi dengan
Firman Tuhan-------------------------
Hanya ingin berbagi kabar bahagia itu aja. Karna sekalipun hatiku sedang sedih, ku tau Tuhan akan tetap menopangku. Dia yang akan menolongku melewati masa2 ini. Sebenarnya juga, aku sudah pernah melewati masa2 sulit seperti sekarang ini, dan dulu juga aku keluar sebagai pemenang kan. Dan kali ini, aku juga yakin, Tuhan akan tetap menoloongku
3. Tempat Bernaung
hadoohhhh.. membayangkan aku harus pulang lagi ke kampung, langsung buat aku ketawa2 sendiri. rasanya tidak ikhlas jika aku harus tinggal di kampung. sementara dari dia juga, sudah betah tinggal dikampung. dia juga sudah menikmati pekerjaannya.aku tau, sebagai wanita, harusnya aku yang mengalah. nah.... itu yang aku ga mau.. bagaimana denganku? teman2ku? pelayananku? pekerjaanku? kehidupanku? n all. nga maol be tahe sude. seperti yang dia bilang, sudah lam dao kapalhu. hiikkssss
God.. itulah bagian dari kebimbanganku saat ini. tanpa aku cerita detail pun, ku yakin Tuhan lebih tau isi hatiku yang sebenarnya. hanya saja Tuhan, ingin menuliskannya dalam sebuah tulisan. ingin menjadikannya sebagai pembelajaran dan pengalaman bagiku suatu saat nanti.
terpujilah Tuhan atas segalanya..
thanks blogku, saat ku sulit mengungkapkan semuanya dalam kata2, maka dengan tulisan, aku bisa menuangkan semuanya. hehehe