Translate

Senin, 13 Juli 2015

Tutur Kata - ala Senta

Taukah Anda tutur kata sangat mempengaruhi hubungan yang baik?
Saya gadis batak, yang konon tutur bahasanya rapi dan sopan.
nah,, kalau "katanya" orang batak itu kasar, bagi saya justru terbalik. karna tutur kata orang batak sebenarnya sangat sopan..
terlihat kasar, mungkin karna "nada" suara yang sangat kuat. maklum! orang batak hidup dipegunungan, dan juga suka hidup bermasyarakat.
Hidup dipegunungan, "mungkin" perlu berteriak supaya penghuni lain bisa mendengar. hehehehe
I don't know lah kenapa bs terdengar kuat dan kasar, karna ketemu sama orang batak, ya begituuu...
dan ketika saya pulang ke kampung halaman saya, senang mendengar orang batak berbicara, walaupun terkesan dgn nada kuat bagi orang kota atau suku lain.
tapi bagi saya, itu adalah ciri khasnya..
Tutur kata bahasa "yang saya tau"

1. Mangalusi Natua-tua = jawab orang tua/ yg lebih tua
Kalau orang tua kami dulu memanggil kami, kami suka menjawab: "Aha = apa? or Ou = iya" aja.
Kesalahan pertama/koreksi: kata Bapakku, tidak sopan menjawab seperti itu.
Jawaban yang baik adalah "Ou Bapa = iya Bapak?"
dan coba perbandingkan kekasaran dari dua jawaban itu?
jawaban pertama memang terkesan sangat kasar kalau menjawab orangtua/ orang yang lebih tua dari kita.
nah kalau orang tua/ yg lebih tua memanggil kita,
jawablah: Iya Pak, Iya Bu, Iya Om, Iya Bang, Iya kak? atau iya dek?
karna kesannya lebih sopan, bukan hanya jawaban : YA saja

2. Pemakaian kata "Ho = Kau atau Hamu = Kamu"
dalam bahasa batak toba, seorang mertua tidak bisa memanggil menantunya dengan panggilan "Ho", panggilannya adalah "Hamu = Kamu"
Panggilan Ho biasanya terkesan lebih kasar. makanya jangan heran kalau pembicaraan dengan kata-kata "kau" sangat kasar kedengarannya. dan itulah bahasa anak Medan. *soriii itu bukan bahasa orang batak. :D
mulai lah berbicara dalam bahasa Indonesia dengan panggilan "kamu" bahkan didalam chatingan sekalipun biasanya kanlah dengan kata "kamu" atau singkatannya "km" bukan "kau" atau "ko".
Pertengkaran akan lebih sedikit berkurang, jika dalam perselisihan kita memakai kata "kamu".
saya memang terkesan jarang memakai kata-kata "kau", didalam chatingan atau komenan. kecuali kalo darah batak saya keluar *marah, maka saya akan mengKAUkan seseorang #masih tetap dgn catatan: seseorang yang dibawah umurku.
jika saya sedang berbicara dengan seseorang pakai bahasa "kau" biasanya nada saya agak dihaluskan. hahhaa biar gak terkesan kasar sekali.
memang harus saya akui, pemakaian kata "kamu" dikota Medan ini masih canggung. kadang sayang ingin memakai kata "kamu" tapi situasi tidak mendukung., jadi deh "kau" bahasa sehari-hari anak Medan.
pemakaian kata "kau" lebih sering digunakan dalam bahasa pergaulan dengan teman-teman dekat atau seseorang yang dibawah umur kita *itu juga kalau dia sudah dekat sama kita.

3. Bila bertemu orang baru
Jika kamu berkenalan dengan seseorang, dan belum tau usia beliau, orang batak selalu diajarkan untuk menghormati terlebih dahulu yang dikenalnya. gak heran kita sering memang "abang/kakak" sama orang baru, padahal setelah kenalan kita tahu kalau umurnya jauh dibawah kita.
apalagi dengan wajah-wajah yang gak mau tua seperti saya. wkwkkwkwkk *mau muntah? silahkan!!
percaya aja jika orang lain aku panggil abg/kakak, walau ujung2nya setelah mereka bertanya usiaku, mereka malu sendiri. hehehehe
nahh suku batak, biasanya juga langsung memanggil "ito" jika yang kenalan laki-laki dan perempuan.
kenapa begitu? karna panggilan ito tidak memandang usia siapa yang lebih tua...

 4. Tutur kata dalam kalimat
Jika yang lebih tua, panggillah dia "Abang atau Kakak"
Nah, yang sering kita lupakan adalah, sering kita mengikut sertakan "kau atau kamu" dalam memanggil orang yang lebih tua dari kita.
Misal: "Buku ini punyamu kak?"
nahh kalimat ini tidak sopan bagi orang batak *ajaran yg saya dengar.
yang benar "Buku ini punya kakak?"
kenapa begitu? karna menurut ajaran yg saya dengar, kalau ada penggunaan kata "mu, kau, atau kamu" dalam satu kalimat, itu sama saja kita tidak mengakui panggilan "kakak/abang/adek/tulang/amang bao/ Om atau panggilan lainnya" dalam kalimat itu.
yang artinya kita sedang meng"kau"kan orang itu..
hilangkan kata-kata itu didalam kalimatmu jika sedang berbicara dengan sebutan orang lain.
atau contoh lagi: "Awas kau ya dek" ubahlah menjadi "awas adek ya"
yakinlahhh orang batak sebenarnya sangat sopan jika berbicara dalam jalurnya. :D :D


http://batak.web.id/wp-content/uploads/2012/09/Batak-Web-ID-Logo-facebook-Batak-twitter-Batak-Forum-Batak-Angkola-Karo-Mandailing-Pakpak-Simalungun-Toba.jpg


   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar