Translate

Kamis, 23 Mei 2019

Berita Sakit itu..

Ketika berbicara tentang keluarga saat ini,
Apa yang paling ku takutkan?
Zzzz...zzz
Yah, berita sakit dari mereka..
Ntah kenapa dalam bulan ini, aku sering menangis sama Tuhan, supaya kiranya Tuhan berkenan menjaga keluarga dan menyembuhkan mamak yg sedang sakit.
Dan ting tong..
Sabtu kemaren aku malah dapat kabar sakit dari adekku yg dijakarta.
Runtuh seruntuhnya hariku kala itu..
Tak tau lagi gimana menggambarkan rasa takut dan kuatirku yg sudah berlebihan.
Aku merasakan kegundahan dahsyat, tp tidak tau harus menceritakan betapa sedihnya hatiku saat itu.
Untuk beberapa lama, aku menangis dikantor, bersembunyi dibalik monitorku.
Dan aku semakin menangis, mengingat tingkah laku itu sering ku lakukan zaman dl kalau selesai telponan sama bapak, mendengar berita sakitnya yg gak sembuh2.
"Ahh God,, akhirnya aku berlaku bodoh ini lagi"
Isakku yg sangat susah ini sharing pergumulan kpd org lain.
Bagaimana hati tidak sangat drop..
Mengingat mamak juga yg dalam keadaan sakit, dan akan segera datang ke Medan utk berobat (yg artinya kondisinya sedang tidak baik)
Trauma tentang kehilangan bapak karna sakitnya, masih dan masih sangat terasa.
Kepalaku kalam kabut kala itu.
Dan mencoba menghubungi abg yg dijakarta utk mengurus si adek disana.
Tp namanya hati seorang wanita,,
Kuatir dan gelisah gak berhenti juga.. rasanya kalau bukan tangan ini langsung yg merawatnya, tidak akan bisa tenang hati ini :(

Dan doaku kepada Tuhan:
"Oh Tuhan, dari kemaren aku menangis dan sangat bermohon kepadaMu utk kesembuhan mamak. Kenapa sekarang, malah ditambah sakit adekku.
Ahh God, percaya dan berserah sepenuh kepadaMu itu adalah perjuangan paling susah.
Tapi please God, jangan izinkan aku jatuh dalam beratnya perjuangan ini"

Yah itu itu.....
Itulah kondisiku saat ini.
Kuatir dengan mamak yg sedang sakit di Medan, dan kuatir jg dengan adek yg sakit di Jakarta.
Rasanya tiap saat, gantian otak ini mikirin kondisi mereka dua.. :(

Apakah aku kuat?
Sangat kuattt....
Ternyata hatiku sudah sangat kuat ditempah Tuhan..
Masih bisa tersenyum kepada semua orang.
Masih bisa menopang semua kegelisahan ini.

Dan God,
Maaf jika saat ini, otakku dan fisikku sedang tidak bisa berbagi antara pelayanan dan keluarga..
Aku tak kuasa membaginya saat ini :(
Tak kuasa lagi utk memanajemen semaksimal mungkin.
Hanya bisa memanajemen sedikit aja..

Medan,
23 Mei 2019

Kamis, 09 Mei 2019

Berdamai dengan dirisendiri

Ada beberapa orang yg mundur melayani, dengan alasan:
"Tidak cocok dihati"
Misal :
saya tidak suka dengan orang2 yg didalamnya.
saya tidak suka dengan konsep pelayanan itu
saya tidak suka pimpinan gerejanya
Dan ada banyak alasan lain.

Terus aku berpikir,
Bukankah kalau kita mau berlomba menciptakan alasan, kita sudah pasti sangat bisa?
Akan ada ribuan alasan bagi kita, untuk membenarkan sikap kita menjauhi pelayanan atau persekutuan.
Ntah itu karna subjek maupun objek..
Bagiku, itu hanya pembelaan aja untuk ketidak sempurnaan kita.
Pembelaan akan kekurangan kita, seolah orang lain atau alasan lain lah sumber kesalahannya.
Pembelaan akan diri kita yg tidak bisa menerima ketidak sempurnaannya segala sesuatu didunia.
Pembelaan kalau kita kadang lupa bahwa pelayanan itu milik Tuhan saja.
Kita melimpahkan kekurangan kita dengan menyebut: karna ini itu..

Berdamailah dengan dirimu sendiri,
Ntah itu pengkotbah bagus atau tidak menyampaikan Firman,
Itu masih tetap isi Alkitab..

Ntah itu konsep pelayanan tidak sesuai dengan konteks hatimu, maka tobatkanlah hatimu.
Karna org Farisi jg terlalu kaku kala itu, mengeraskan hatinya.
Jangan jd seperti mereka.

Ntah itu rekan sepelayananmu tidak sependapat dan cocok denganmu, berdamailah. Paulus dan Petrus jg pernah berbeda pandangan, tp mereka memilih berdamai. Karna yg terutama bukan mereka tapi Tuhan.

Ntah itu kadang bagimu, pelayanan yg kamu kerjakan semua sia2 dan hanya buang waktu.
Bertobatlah!
Karna perbincangan minta air utk minum aja, perempuan samaria bertobat!
Sesederhana itu pelayanan.
Jangan sepele, satu senyuman milikmu saja, bisa Tuhan pakai utk menginjili seseorg.

Dan jikalau semuanya pun sudah tidak sesuai dengan hatimu,
Ingatlah satu alasan utama bagimu utk meruntuhkan ribuan alasan itu:
"Melayani Tuhan"
Cukuplah itu bagimu...

Jangan sampe tidak beribadah atau berhenti mengerjakan tanggung jawab pelayananmu..