Translate

Jumat, 21 Oktober 2011

Mengapa kita berdoa?

Orang bijak yang sedang bergumul dalam doa bertanya: “mengapa kita berdoa?”
 Apakah tujuan utama doa hanyalah untuk mendapatkan segala sesuatu dari Allah?
Alkitab meyakinkan bahwa Allah mendengar doa kita dan sebagai tanggapanNya Dia memberi apa yang kita butuhkan. Tetapi, benarkah itu alasan utama Yesus mengajar kita berdoa?
George MacDonal menyodorkan dasar pemikiran tentang doa berikut ini:
“apa yang akan terjadi jika Allah tahu bahwa doa adalah sesuatu yang paling kita butuhkan? Apa yang akan terjadi jika tujuan utama dari Doa Bapa Kami adalah menyediakan kebutuhan kita yang tiada berakhir akan Tuhan?....  Rasa lapar dapat menggiring anak yang hilang untuk pulang ke rumah. Barangkali ia dapat segera dapat makan, tetapi ia lebih membutuhkan orangtuanya daripada hidangan makan malam. Doa adalah awal persekutuan tersebut, awal komunikasi dengan Allah, suatu kebersamaan dengan Allah yang merupakan tujuan tunggal doa, dan awal dari kehidupan doa itu sendiri.
Kita harus meminta supaya mendapatkan. Namun apa yang menurut kita seharusnya kita terima, misalnya sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan hidup, sebenarnya bukan cara Allah untuk membuat kita berdoa. Allah dapat memberi kita segala sesuatu tanpa adanya doa kita. Namun agar anak-anakNya sujud kehadiratNya, Allah menahan pemberian itu supaya kita datang meminta.
Allah ingin agar kita datang kepadaNya. Dia menginginkan persekutuan dengan kita. Tujuan doa-Nya itu bukan untuk membuat kita duduk dan meminta. Dia ingin kita mengenal-Nya. Doa adalah cara yang dipakaiNya  untuk menyempurnakan tujuanNya.
Takkala berdoa, kerap kali konsentrasi kita tertuju pada hadiah (berkat) ditangan Allah dan mengabaikan tangan Allah itu sendiri. Kita berdoa dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh pekerjaan baru atau untuk pemulihan kesehatan. Ketika kita mendapatkan berkat itu, kita sangat senang. Namun, selanjutnya kita hanya sedikit berhubungan dengan Allah. Jika kita hanya mengejar uang logam itu, berarti tangan Allah hanya melayani kita pada saat membayar sewa, menyembuhkan penyakit, atau menolong melewati masa krisis. Setelah segala kebutuhan tersebut terpenuhi, Tangan itu sendiri kecil artinya bagi kita.
Pada saat Allah dengan anugerahNya memberikan berkat bagi anak-anakNya, Dia menawarkan sesuatu yang lebih dari itu. Dia menawarkan diriNya sendiri. Mereka yang sangat cukup puas hanya dengan pernak pernik hiasan indah ditangan Allah akan kehilangan berkat terbaik dari doa, yakni berkat untuk berkomunikasi erat dengan Allah semesta alam ini.

By Haddon W. Robinson

Tidak ada komentar:

Posting Komentar