Translate

Rabu, 02 November 2011

Lov adek2 kelompok..................

Tau tidak kenapa terkadang orangtua merasa beda saat tau anaknya mau menikah, bahkan ada yang akhirnya memilih untuk membenci calon menantunya, dengan berbagai alasan keburukan tentang si calon. Apa yang dilakukan calon menantu, semua serba salah..
Benarkah demikian?
Saya memberi pendapat disini, bukan karna saya sudah menjadi orangtua ataupun calon menantu seorang mertua yang tidak menyukaiku. Saya seorang gadis yg masih belom punya pacar.. tapi saat ini aku bisa merasakan seperti yang dirasakan orangtua ketika mendengar anaknya lagi menyukai seseorang. J
Emang benar loh, ada rasa sedih saat anak yang kita sayangi cerita klo dia da menyukai seseorang. Bukan karna orang yang disukai tidak seperti yang diharapkan, tapi takut kehilangan perhatian dan kepercayaan dari anaknya *seperti orang banyak duga*. Dan ga jarang orang berkata, orangtua terlalu egois bila tidak mengikhlaskan anaknya untuk menikah. Ternyata bukan egois!! Karna dibalik kesedihan mereka, ada rasa suka yang luar biasa saat tau anaknya akan segera menikah dengan calon pilihannya. So kenapa harus ada kata sulit untuk melepaskan anak menikah?
Alasan kenapa orangtua tidak menyukai pasangan
Dari yang kurasakan jawabannya adalah:
* anak akan lebih fokus memperhatikan pasangannya, walaupun berjuta orang akan membantah hal itu. Tapi tau tidak, sadar tidak sadar, itu pasti.. dan orang akan jawab ‘wajar dong memperhatikan pasangannya’. Tau tidak, justru jawaban ini akan semakin menyedihkan orangtua.
* anak akan lebih banyak curhat kepada pasangannya tentang perjalanan hidupnya. Bahkan orang akan berkata >>termasuk saya<< “saya tidak suka menambah beban pikiran orangtua saya tentang masalah hidupku”. Tidak menyadari bahwa orangtua tidak pernah merasa terbeban dengan sejuta masalah kita yang kita curhatkan ke mereka. Justru mereka senang bisa mengikuti perjalanan hidup kita, dan melihat kita bisa melewati masa2 sulit yang sedang kita hadapi.
* waktu  menghubungi atau kebersamaan dengan orangtua akan semakin berkurang, walaupun mungkin perbandingannya hanya beda tipis. Tapi tetap aja akan ‘berkurang’. Apakah anda akan bantah lagi: “wajarlah, karna pasangan kita juga butuh dihubungi/diperhatikan lebih. Dan semua memang sudah hukum alam. Tapi tetap saja saya  100% sayang ortu, 100% sayang pasangan” APA iya yah???  
*bila sianak lagi sibuk/lupa tau mungkin karna penghematan pulsa maka dia ga menghubungi orangtua dalam 1 atau 2 hari bahkan lebih, tapi anak ga akan meleawti 1 hari tanpa menyapa atau memberi kabar pasangannya. “met pagi beb” “jangan lupa makan siang” “hav a nice drim” or apalah…. Tapi terhadap orangtua? “terlalu banyak kita tanamkan dalam hati bahwa orangtua akan mengerti keadaan kita.
~~rasanya airmataku pengen jatuh saat menulis ini~~
*saat orangtua sakit, seberapa kuatir kita bila dibandingkan saat mendengar pacar kita lagi sakit atau ‘beb, tadi aku terpeleset’ holaalaa……….
*bila orangtua menelpon, ga ada rasa berbunga2 dihati atau merasa dispesialkan, bahkan merasa hari ini hari keberuntungan karna ‘mama/papaku nelpon’. Coba klo pasangan kita yang nelpon,, yang tadinya ngantuk pasti langsung segar (ibarat)
Sikap kita yang menduakan orangtua sejak kita punya pasangan, itu yang membuat mereka sedih!  Bukan karna pasangan kita buruk..
Mungkin kamu tidak menyadari perubahanmu, tapi dia adalah orangtua kita. Yang mengikuti setiap detik perkembangan kita. Dia lah yang paling tau bila kita sudah berubah..

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk bisa meyakinkan orangtua dan bisa menerima pasangan kita:
* ceritalah semua hal tentang siapa pasanganmu kepada orangtua
* bila dulu min 1x seminggu kamu menghub orangtua, sejak kamu punya pasangan tambahi kuantitas kamu menghub orangtua
* yang tadinya kamu ga pernah sms “selamat malam mama/papa” atau hal lainnya mulai lah ngesms mereka dari sekarang. Bila perlu, ketika kamu mau makan, sempatkanlah untuk nelpon mereka nanya sudah makan atau belom.
* bila telponan ma ortu, seperlunya aja cerita tentang pasanganmu. Jangan pula sepanjang telponan kamu hanya cerita tentang pasanganmu. **beri waktu untuk orangtua kita curhat tentang perjalanan hidupnya**
* beli lah sesuatu kesenangan orangtua, semampu kita <dana mdukung>. Untuk pasangan semua diusahakan, untuk ortu??? *jangan mpe tidak mau tau atau selalu menganggap ortu mengerti*
* jangan sampe melupakan hari2 terpenting dalam hidupnya….. ++bisa kacau++
* ajari pasanganmu untuk sekali2 menghub dan memperhatikan orangtuamu.

Hahahaha……………
Serasa saya sudah menjadi orangtua sekarang!!
Yupps… ini tentang aku dan adik2 rohaniku, merasa kehilangan karna mereka sudah jauh dan mulai bercerita tentang cinta mereka..........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar