Tahun 2003, kamu bilang,
Kamu pergi
untuk datang kembali.
Kamu pergi
untuk semua cita-citamu, dan akan pulang tiap tahun untukku.
Jujur! Aku
meragukan janjimu waktu itu.
Untuk tahun
pertama, kamu ternyata kembali sesuai dengan janji.
Hatiku
jelas-jelas sangat bangga dengan kedatanganmu menepati janji itu.
Dan kamu
juga harus pergi lagi meninggalkanku
Namun,
kepulanganmu akhirnya semakin meyakinkanku untuk menunggumu
Tapi waktu
menjawab! Kamu justru mulai menghilang
Dan
perlahan, aku belajar ingin melepaskanmu saat masa2 perkuliahanku.
3 tahun
berikutnya,
Kamu
berkata: untuk melupakanmu dari kehidupanku
Dengan
alasan: kamu hanya seorang pecundang yang tidak pantas mendampingimu.
Kehadiranmu
yang mendadak, mengembalikan semua kenangan tentangmu lagi.
Akhirnya
aku tidak bisa melepaskanmu.
Karna
kata-katamu justru meyakinkanku kalau ternyata kamu masih memikirkanku.
Andaikan
alasan kamu lebih mematikan rasaku, mungkin aku setuju melepasmu.
Tapi alasan
kamu bukan yang terbaik, justru terbalik
dengan kata hatiku yang berkata:
Kamu
pilihan hatiku.
Setelahnya
kamu menghilang kembali. Berusaha untuk melarikan diri dariku (nyata).
Aku
menemukan hatiku yang lelah menunggumu.
Bagiku,
mungkin dulu aku salah menetapkanmu jadi pilihan hatiku.
Aku mencoba
membuka hati ini ke setiap orang yang mengetuknya.
2 tahun
berikutnya,
Sahabat
dekatku menghubungiku, tepat waktu itu 6 bulan setelah aku wisuda.
Katanya dia
bertemu denganmu dikotamu.
Dan anehnya
kamu bercerita panjang tentang kisah kita lagi, yang jelas2 telah ku kubur lama.
Ahh..
sibrengsek ini kok harus muncul lagi *pikir jahatku.
Jujur! Aku
tidak suka kamu menceritakan kisah kita kepada orang lain.
Dia memang
sahabat dekatku, tapi jangan lupa! Dia adalah orang yang baru kamu kenal.
Dengan dia,
kenapa berani menceritakan tentangku
Sementara
kamu selalu diam jika aku bertanya tentang kisah kita.
Dan ketika
aku menkonfirmasi ke kamu, dengan jawaban santai
Kamu hanya
bilang: atur aja gimana baiknya.
Bagimu
mungkin itu hal mudah, tapi kamu tidak tau
Kehadiranmu
waktu itu telah merusak perasaanku kepada seorang yang sedang kudoakan.
Tidak ada
yang tau, konsentrasiku rusak dengan kehadiranmu.
Kamu memang
pecundang *pikirku sambil memblokirmu dari pertemananku
Aku ingin
melupakanmu, kenangan tentangmu dan janji-janjimu.
4 tahun
berikutnya,
Bulan
Februari, tidak tau angin apa. kamu menghampiriku dimimpiku
Sangat
jelas kehadiranmu dalam mimpi itu.
Seperti
dunia nyata, karna untuk beberapa x aku membuka mataku untuk tersadar agar kamu
pergi
Nyatanya
ketika aku menutup mata, kamu masih menantiku di mimpi itu.
Dan esok
paginya, air mataku jatuh sangat banyak.
Menangis
karna merindukanmu. Kamu hadir lagi dalam pikiranku.
Mendadak
ingin sekali bertemu denganmu! Melihat rupamu untuk 8 tahun kita tidak bertemu.
Tapi nyatanya,
hanya bisa gigit jari.
Perlahan,
aku lupa lagi denganmu. Ahh.. hanya hiasan mimpi.
8 bulan
berikutnya
Seseorang
yang baru ku kenal bisa melihat dirimu dimataku
Dia
penasaran dengan kisah kita. Dia banyak bertanya.
Kata orang:
mata paling tidak bisa berbohong.
Benar!
Mungkin itu yang dilihat dia dimataku. Kalau kamu belum lepas dariku.
Lucu ya,
bahkan setelah 9 tahun, kamu masih ada dimataku.
Dan
akhirnya aku memikirkanmu lagi.
Menunggu
kehadiranmu hingga akhir tahun,
Dan
hasilnya NOL. Kamu memang tidak pernah datang lagi menjengukku.
Hohohoho…….
Kamu memang
terlalu luar biasa, sehingga sulit untuk dilepaskan (10012014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar