Translate

Jumat, 10 Januari 2014

Menjelang

Tahun 2003,  kamu bilang,
Kamu pergi untuk datang kembali.
Kamu pergi untuk semua cita-citamu, dan akan pulang tiap tahun untukku.
Jujur! Aku meragukan janjimu waktu itu.
Untuk tahun pertama, kamu ternyata kembali sesuai dengan janji.
Hatiku jelas-jelas sangat bangga dengan kedatanganmu menepati janji itu.
Dan kamu juga harus pergi lagi meninggalkanku
Namun, kepulanganmu akhirnya semakin meyakinkanku untuk menunggumu
Tapi waktu menjawab! Kamu justru mulai menghilang
Dan perlahan, aku belajar ingin melepaskanmu saat masa2 perkuliahanku.
3 tahun berikutnya,
Kamu berkata: untuk melupakanmu dari kehidupanku
Dengan alasan: kamu hanya seorang pecundang yang tidak pantas mendampingimu.
Kehadiranmu yang mendadak, mengembalikan semua kenangan tentangmu lagi.
Akhirnya aku tidak bisa melepaskanmu.
Karna kata-katamu justru meyakinkanku kalau ternyata kamu masih memikirkanku.
Andaikan alasan kamu lebih mematikan rasaku, mungkin aku setuju melepasmu.
Tapi alasan kamu bukan yang terbaik, justru  terbalik dengan kata hatiku yang berkata:
Kamu pilihan hatiku.
Setelahnya kamu menghilang kembali. Berusaha untuk melarikan diri dariku (nyata).
Aku menemukan hatiku yang lelah menunggumu.
Bagiku, mungkin dulu aku salah menetapkanmu jadi pilihan hatiku.
Aku mencoba membuka hati ini ke setiap orang yang mengetuknya.
2 tahun berikutnya,
Sahabat dekatku menghubungiku, tepat waktu itu 6 bulan setelah aku wisuda.
Katanya dia bertemu denganmu dikotamu.
Dan anehnya kamu bercerita panjang tentang kisah kita lagi, yang jelas2 telah ku kubur lama.
Ahh.. sibrengsek ini kok harus muncul lagi *pikir jahatku.
Jujur! Aku tidak suka kamu menceritakan kisah kita kepada orang lain.
Dia memang sahabat dekatku, tapi jangan lupa! Dia adalah orang yang baru kamu kenal.
Dengan dia, kenapa berani menceritakan tentangku
Sementara kamu selalu diam jika aku bertanya tentang kisah kita.
Dan ketika aku menkonfirmasi ke kamu, dengan jawaban santai
Kamu hanya bilang: atur aja gimana baiknya.
Bagimu mungkin itu hal mudah, tapi kamu tidak tau
Kehadiranmu waktu itu telah merusak perasaanku kepada seorang yang sedang kudoakan.
Tidak ada yang tau, konsentrasiku rusak dengan kehadiranmu.
Kamu memang pecundang *pikirku sambil memblokirmu dari pertemananku
Aku ingin melupakanmu, kenangan tentangmu dan janji-janjimu.
4 tahun berikutnya,
Bulan Februari, tidak tau angin apa. kamu menghampiriku dimimpiku
Sangat jelas kehadiranmu dalam mimpi itu.
Seperti dunia nyata, karna untuk beberapa x aku membuka mataku untuk tersadar agar kamu pergi
Nyatanya ketika aku menutup mata, kamu masih menantiku di mimpi itu.
Dan esok paginya, air mataku jatuh sangat banyak.
Menangis karna merindukanmu. Kamu hadir lagi dalam pikiranku.
Mendadak ingin sekali bertemu denganmu! Melihat rupamu untuk 8 tahun kita tidak bertemu.
Tapi nyatanya, hanya bisa gigit jari.
Perlahan, aku lupa lagi denganmu. Ahh.. hanya hiasan mimpi.
8 bulan berikutnya
Seseorang yang baru ku kenal bisa melihat dirimu dimataku
Dia penasaran dengan kisah kita. Dia banyak bertanya.
Kata orang: mata paling tidak bisa berbohong.
Benar! Mungkin itu yang dilihat dia dimataku. Kalau kamu belum lepas dariku.
Lucu ya, bahkan setelah 9 tahun, kamu masih ada dimataku.
Dan akhirnya aku memikirkanmu lagi.
Menunggu kehadiranmu hingga akhir tahun,
Dan hasilnya NOL. Kamu memang tidak pernah datang lagi menjengukku.

Hohohoho…….
Kamu memang terlalu luar biasa, sehingga sulit untuk dilepaskan (10012014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar