Translate

Senin, 09 Oktober 2017

in Memoriam


 In Memoriam sudah ya pak....








"nga mangan ho boru?" tiba-tiba rindu disapa seperti ini darimu pak..
bukan tanpa sebab!
seminggu yang lalu, fisik borumu lagi kurang sehat, seperti biasa butuh dimanja
dan kalian yang memahami kelemahanku kalau sakit adalah "kehilangan nafsu makan"
biasanya kalau sakit sperti dulu, bapak akan sibuk menghubungi orang disekitarku utk menanyakan : nga mangan kakakmu? suruh kakakmu i mangan. mangalompa hamu asa mangan kakakmi dan bla bla...
makan adalah hal yang tak pernah lupa ditanya setiap nanya kabar : "nga mangan ho boru?"
karna dia tau kelemahanku si susah makan..
Tidak ada lagi orang yg suka nanya aku sudah makan atau belum.. bukan karna omak gak perhatian seperti bapak tapi omak gak paham cara sms..
rindu sms-sms cinta darimu pak, rinduuuuuuuu ditanya kabar, rindu ditanya sudah pulang atau belum.
pokoknye rinduuu....

tapi,, bapak sudah bisa bahagia sekarang, karna setahun ini borumu sudah berubah, sudah suka makan. berat badan juga sudah naik..
andaikan among masih ada, harusnya tak perlu mengkuatirkanku lagi yang selalu kurus ini kan, siboru yang susah makan ini.. 
Pasti bapak komen : nga mokmok be hape borukki. Pasti pertanyaanmu bukan lagi aku sudah makan atau belum, tapi makan apa atau masak apa hari ini...

Pak...
ketika engkau masih sakit kala itu, rasaku sudah bercampur aduk, kehilangan sukacita, hilang harapan dan semangat dalam hari2ku. aku beranjak meninggalkan semua aktifitas dan tanggung jawab yg ku miliki, semangat yang kumiliki pun benar2 ku tumpahkan hanya untuk merawat dan menjagamu kala itu. sepenuh tenagaku berjuang, untuk menolongmu bisa sembuh. siang malam terjaga untuk selalu berada disampingmu, rasanya berpaling 5 menit dari ruangan itu tidak rela..
Selalu berada disampingmu, memastikan engkau bs tertidur lelap..


tapi pak,, aku jg pernah merasa menyerah, dan mempertanyakan kenapa Tuhan belum menyembuhkanmu. padahal disetiap sentuhanku aku selalu berdoa dalam hati, biar Tuhan berkati menjadi kesembuhan bagimu. kala itu ego manusiaku keluar, merasa iri dengan orang diluar sana yg bisa sembuh tapi kenapa kesehatanmu gak sembuh juga...?

dalam diamku dan keputusasaanku saat itu, Tuhan mengevaluasiku karna mempertanyakan pekerjaanNya.
yah.. benar! tentu Tuhan jauh lebih sayang kepadamu daripada rasa yang kumiliki, rasa sayang sebatas kasih manusia ini..
akhirnya aku memilih berserah! tapi berserahku pada saat itu meyakini Tuhan akan memulihkanmu segera loh pak..
tapi yg terjadi hari2 berikutnya, kondisimu bukannya semakin membaik tapi makin memburuk. rasanya hatiku terus diuji...
aku hanya tidak ingin kehilanganmu, tidak siap dengan kepergianmu..
bahkan sempat berpikir bodoh: "kalau  bapak pergi. aku gak mau menikah.. gak bisa bayangin nikah tanpa kehadirannya" tangisku dalam hati suatu malam saat menjagamu..
dibawa ke Medan juga bukannya dapat kabar baik, malah setelah pemeriksaan dapat hasil yg mengejutkan dari dokter : "Bapak ini terlambat penanganan. bla bla blaaa... keluarga harus siap menerima kondisi terburuk, yaitu kematian" kata mereka..
Bisa bayangin rasa kami waktu dengar itu? Serasa runtuh duniaku pak e.. runtuh dan berkeping2.. gak tau harus kemana aku teriakkan isi hatiku.. terus perjuangan kita selama di RS Tarutung itu ngapain pak? kok bisa terlambat? ekspresi kebodohan kami semua dengar itu..
Tapiii....
tidak ada airmataku yg jatuh saat mendengar itu, justru hatiku tetap teguh kepada percayaku kalau bapak pasti sembuh!
mungkin karna pihak RS melihatku tidak goyah (nangis), mereka memilihku dari pihak keluarga yang terus konsultasi kondisi bapak. mungkin pikir mereka aku kuat, dan sudah bisa menerima kondisi buruk yg mereka sampaikan tadi.
mereka tanpa peduli dengan rasaku selalu memberitahukan detik-detik tubuh bapak yang semakin lemah, dan kritis. bahkan saat dokter berkata: fungsi organ2 didalam sudah melemah dan tidak berfungsi, kita akan mencoba obat terakhir ini walaupun obat ini tidak memberi jaminan utk sembuh" itupun tidak menggoyahkanku.
hatiku benar-benar sangat yakin kalau bapak pasti mampu melewati masa kritisnya. aku meyakinimu akan kembali kepada kami.
bahkan ketika ada family yang buat acara doa khusus untukmu pak, mereka menyuruh semua keluarga menyampaikan maaf kepada bapak saat itu, untuk saling memaafkan.. Mama, Abg, adik semua menyampaikan maafnya.
aku???? tidak menerima itu semua.. tidak ada satu kata maaf pun dari mulutku kepada bapak. aku justru terduduk diam disampingmu pak, berdoa terus dalam hati meminta Tuhan menyatakan mukjizatnya. ku ingin semua menyaksikan percayaku kalau Tuhan itu pasti menyembuhkan bapak..
aku tak pernah meninggalkanmu lagi, tak ada namanya minum, makan, mandi, cuci muka pun tidak.. ku selalu berada disampingmu. tidak ada air mata saat menjaganya (walau dibelakangnya, airmataku tak pernah berhenti jatuh), yang ada itu harapan yang kuat dimataku. aku selalu berbisik ditelinganya: "pak kuat ya, selalu berdoa sama Tuhan! pasti bapak sembuh, bapak harus yakin"
tapi nyatanya, semakin siang, kondisimu tidak semakin baik..
Pak.. sore hari sebenarnya kepercayaanku sudah mulai pesimis, bahkan didalam tangisku wkt nelpon bg okto kala itu sudah berbisik: "bang,, aku blm siap kalau bapak ini pergi" dan dia jg jawab: "aku jg gak mau kehilangan tulangku itu"
Tp obat terakhir yg menjadi harapan terakhir dari dokter kembali mencerahkan semangatku, dan keyakinanku bapak pasti sembuh..
Obat terakhir yg disuntik itu, membuat kita harus extra jaga bapak, tdk boleh ditinggal sama sekali.
karna rasaku badanku butuh istirahat setelah tidak ada tidur sama sekali,
aku meminta si pudanmu yg stand by jaga biar aku bisa tidur bentar. biar sanggup lagi jaga malam.
Gak nyampe 1 jam aku tertidur (ttp tidur disamping tempat tidurmu),,
Iya gak ada 1 jam bapak memberiku waktu untuk tidur,, teriakan si pudan membangunkanku, nangis2 bilang: "kak, kak,, bangun. Bapak kenapa? Kok keluar air matanya"..
Borumu ini langsung sigap bangun kok pak e, tapi tetap sudah terlambat. Bapak tidak memberiku kesempatan melihatmu bernafas terakhir kalinya.
karna saat itu pula perjuanganmu telah berakhir, engkau pun pergi untuk selamanya..
aku yang tidak pernah meninggalkanmu selama sakit, yang selalu stand by disampingmu,
pergi bukan pada saat aku yang jaga kan pak,, justru pada saat aku terlelap..
baru sekejap aku meninggalkanmu, engkau pergi selamanya.. zzzZzZzzZzzxzzzz..
Pak...
apakah engkau sangat bahagia bisa melihatku terlelap saat itu?
bahagiakah engkau melihatku bs istirahat sejenak agar punya tenaga sedikit lagi utk menangis? 
Menerima kenyataan pahit itu?
Menerima kepercayaanku yg tidak sesuai itu?
Menerima kediamanmu?

R.I.P Bapakku: R.Panjaitan
11 Oktober 2016
Pukul 18.13 Wib
di RS Adam Malik Medan
------------------------------------------------**********-----------------------------------------------------------
Among,,,
saat kepergianmu, ku akui "terkadang pikiranku gelap gulita. tapi terkadang juga berpikir jernih.."
melihat derita dan rasa sakit yang engkau derita selama ini, tentu memang beristirahat dari dunia adalah yang terbaik untukmu.
Kembali kepada penciptamu adalah akhir bahagia dari rasa sakitmu..
tapi mengingat kebutuhan kami akan sosok seorang Bapak, untuk mengikhlaskanmu kembali ke Sang Pencipta, rasanya butuh perjuangan seumur hidup.
tapi akan sangat egois bagi kami, kalau hanya memikirkan kesenangan kami, kami tidak melepas kepergianmu, jika penderitaan dan rasa sakit yang akan terus engkau rasakan didalam hidupmu.
Pak..
pernah mempertanyakan, akan seperti apa hidup yang akan kami lalui setelah kepergianmu?
warna apa yang akan kami lukiskan diperjalanan hidup kami keluarga yang engkau tinggal?
sempat berpikir, warnanya akan hitam. tidak bisa bayangin untuk membuatnya berwarna warni kembali..
tapi melihat orang-orang yang telah duluan merasakan kehilangan seperti kami, mereka bisa bertahan! aku pikir kami juga pasti bertahan... *bisikku kala itu

Pak...
aku bersyukur terus kepada Allah, karna Dia tidak pernah meninggalkan keluarga yang engkau tinggalkan ini.
Dia pun tidak membiarkan warna hitam yang melukis kehidupan kami..
ada sukacita kok yang mengalir dikeluarga ini..

ehh pak,,
anakmu siangkangan sudah menikah.
akhirnya kan pak..
kerinduanmu selama ini, akhirnya boleh terwujud. walau tanpa kehadiranmu kemaren itu, pestanya boleh berjalan dengan baik..
walau diawalnya, inong dan orang bapak tua pasti merasa bingung mempersiapkannya, karna untuk pertama kalinya pesta dikeluarga kita tanpa kehadiran bapak --> bapak yang selalu urusin masalah adat dikeluarga kita.
puji Tuhan banget ya pak,, Tuhan langsung memberi kepintaran dan kemampuan cepat belajar buat pak tua rita bantu untuk menghandle pesta. walau masih banyak kekurangan didalamnya tapi kita bersyukur, semua berjalan dengan baik. serius pak!! semua berjalan dengan baik...
dang pola dokhonon ni jolma: "tanda do dang adong amongna, dang denggan pesta i"
tidak pak.... semua berjalan dengan lancar pak! baik x Tuhan itu kan pak.. iya Dia memang selalu baikk.
 

Kekasih jiwamu itu loh pak.. #MamaK
yang diawal kepergianmu, masih belum bisa melepas kepergianmu.. -+ sebulan tidak bisa tidur sama sekali, banyak penyakit hadir didalam tubuhnya.
pasti sakit kali yang dirasakannya kan pak? ya iyalah... separuh jiwanya telah pergi selamanya..
bahkan masih ingat pada saat jiarah pertama dalam tangisannya masih ngomong: "dohot ma au dohot ho opung fero"
berat x rasanya pasti kan pak... dan aku memakluminya pak. aku memberi kebebasan bagi inong utk meluapkan isi hatinya pada saat itu.
Bapak lihat badannya yang mendadak kurus itu? semua baju yang dipakainya menjadi longgar..
Kekasihmu itu mendadak lupa mengurus dirinya sendiri loh pak.. 
kita semua berjuang utk memperhatikannya. tapi tentu, kami sangat terbatas mendampinginya pak.. kami hanya bisa mendukungnya didalam doa.. dan benar, walau inong sering sakit, Tuhan tetap menguatkan dia, memampukannya melewati masa2 dukanya.
dan lagi pak.. baik banget anakmu dan parumaenmu itu loh pak,, rela melepas anaknya sebulan lebih (si Fero), dibawa pulang ke kampung untuk menemani mamak.. biar bisa mengurangi kesepian opung borunya *katanya
itu bagian baiknya Tuhan kan pak, memberi hati yang baik buat anak dan parumaenmu, sampe rela tidak bersama anaknya, membiarkan anaknya pergi jauh.. demi siapa? demi MaMaK....
andaikan bapak ada, bisa melihat tingkah lucu pahoppumu itu, iya kan.... uda banyak hal yang dia tau.. apalagi kalau sudah minta gendong belakang sama opung borunya. manjanya itu loh, bikin gemes pak.. senang banget si inong bisa gendong pahoppuna i..

sekarang tidak perlu kuatir pak ya pak.
Mamak sudah mulai membaik, dia tetap kuat kok.. walaupun badan blm bisa kembali normal seperti dulu, tapi dia sudah bisa tertawa lepas sekarang...
kadang berpikir, benarlah penolong itu lebih kuat dari yang ditolong ya.. luar biasa bapak dulu memiliki kekasih seperti mama, yang baiknya itu minta ampun.
Kekasihmu yang kemaren kehilangan semangat itu kini sudah cantik kembali pak..



oya pak...
1 tahun ini sukacita selalu mengalir dalam keluarga ini..
bertambah sudah 2 pahoppumu pak, boru jait dan jait junior..... cantik dan ganteng mereka dua.
katanya si jait junior ini mirip opung dolinya.
benarkah? semoga ya pak, sampe besar nanti tetap mirip ke bapak..
minimal bisa mengurangi kerinduan kami...

Borumu ini pak,,,
yang diawal kepergianmu itu berubah total menjadi pemurung, kehilangan keceriaan dan semangatnya, akhirnya juga bisa bangkit kembali.
walau butuh waktu panjang untuk memahaminya,
tapi minimal air mata yang keluar tidak sesering dulu lagi..
kadang ketika rindu sosokmu, ku akui tidak bisa melarang si airmata untuk hadir. tapi beberapa saat kemudian, aku bangkit lagi..
ada kebodohan borumu ini pak,,
Aku merasa malu bila menangis didepan orang kala merindukanmu, aku selalu menutupi kesedihanku dengan caraku. borumu malu dianggap cengeng.. karna ada bbrp orang yg komen begitu sama borumu ini waktu awal2 kehilanganmu, katanya aku gak boleh cengeng, gak boleh nangis2 lagi. sejak itu memang gak mau cerita ke siapapun perasaanku lagi pak e..
taulah perasaan borumu yg sensitif ini..
ehh tiba-tiba semalam, setelah sekian lamaaaaaa,, pas borumu berani ngaku tentang kesedihanku karna rindu bapak ke seseorang (walau awalnya aku uda siap untuk diejek), ternyata responnya positif banget pak dgn perasaanku. dia gak menganggap itu kecengenganku pak. aku senang pak e..
katanya itu hal biasa.. hiikksss iya ya pak,, merindukanmu dan menangis karna itu bukan hal yang memalukan ternyata ya pak. maafkan borumu yang malu mengekspresikannya selama ini, dan gak mau menunjukkan ke dunia..

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pak...
1 tahun kepergianmu, tidak segelap yang aku bayangin dulu pak..
ketika kegelapan hadir, maka benarlah terang akan menghampiri juga selama kita percaya dan tunduk kepada jalannya Tuhan.
Kami semua yang ditinggal, semua baik-baik aja pak..
Walau kami masih dalam perjuangan terus, tapi biarlah kami senantiasa menaruhkan hidup kami didalam tangan Tuhan.
Bahkan saat kami merindukanmu, biar lah Tuhan menghibur kami dengan caraNya, khususnya buat inong ya pak e..

Terimakasih pak..
Bahkan saat engkau tiada, kasihmu senantiasa ada didalam hati kami masing-masing..
Engkau tetap hidup dalam hidup kami semua.
Bapakku naburjuuuuuu....

11 Okt 2016 - 11 Okt 2017
In memoriam..














Tidak ada komentar:

Posting Komentar