Translate

Selasa, 01 Oktober 2013

Kisah Inspirasi Azie Taylor Morton

Suatu hari seorang wanita memperkenalkan diri dalam konferensi mahasiswa di sebuah universitas terkenal di AS dan berkata, "Saya adalah anak haram dan ibu saya adalah seorang bisu tuli yang sangat miskin. Suatu hari ibu saya diperkosa oleh seorang pria, sehingga saya tidak pernah mengetahui siapa ayah saya. Kami hidup sangat miskin, sehingga dalam umur yang masih sangat muda, saya harus bekerja bersama dengan ibu saya sebagai buruh kasar di sebuah perkebunan kapas. Saya membenci keadaan saya dan saya kecewa kepada Tuhan karena Dia tidak adil. Saya tidak dapat memahami mengapa saya harus dilahirkan di dunia ini, sedangkan saya tidak berguna sama sekali."

Kalimat di atas kedengarannya seperti isi hati kita, ketika kita kecewa kepada Tuhan. Tidak diterima oleh sekeliling kita & dicampakkan di dunia ini karena latar belakang yang menyedihkan, sehingga kita bertanya-tanya mengapa saya dilahirkan? Tetapi dengarkan lanjutan kisah wanita tadi.

Suatu hari ada sesuatu di dalam hati saya berkata, “Kamu dapat memilih, kamu mau tetap seperti ini atau kamu mau keluar dari rasa tidak berguna ini. PILIHAN ada dalam tanganmu!”  Akhirnya saya memilih, “Saya mau keluar dari rasa tidak berguna ini, saya mau keluar!”

Singkat cerita perempuan ini mulai bekerja dengan giat untuk mencari uang demi membiayai sekolahnya & ibunya. Dia bekerja keras sehingga akhirnya dia meraih prestasi demi prestasi. Hari itu, perempuan yang semula memperkenalkan diri sebagai seorang anak haram, berdiri di depan banyak mahasiswa untuk membuktikan Kekuatan dari Sebuah Pilihan, & kini dia juga tahu bahwa Tuhan sangat mengasihinya.

Dia adalah Azie Taylor Morton, lahir di Dale, Texas 1 Februari 1936.
Dia dibesarkan oleh kakeknya. Karna pada masa itu tidak ada perguruan tinggi di Dale untuk kaumnya, dia sekolah di sebuah sekolah yang didirikan untuk anak-anak kulit hitam. Dia lulus dengan nilai terbaik pada usia 16 tahun. dan dia melanjutkan ke perguruan tinggi di Huston - Tillotson , sebuah perguruan tinggi kaum hitam di Austin , di mana dia lulus dengan nila cum laude dengan gelar Bachelor of Science di bidang pendidikan komersial pada tahun 1956. 
Meskipun dia lulus ke program pascasarjana di Universitas Texas, tapi dia ditolak pihak kampus karna peraturan kampus yang mengatakan bahwa tidak ada orang Amerika Afrika dalam program sarjananya.
Penolakan itu tentu menyulitkankan Morton, tapi dia berkata "Nothing has to remain the way it is if that's not the way a person wants it to be" 
Kemudian Taylor mengajar sekolah setelah kelulusannya dari perguruan tinggi pada tahun 1956
Setelah ini , ia kembali ke almamaternya untuk melayani sebagai asisten presiden perguruan tinggi untuk waktu yang singkat . Pada tahun 1957 ia diangkat dan dipekerjakan sebagai anggota staf untuk Texas AFL - CIO baru , serikat pekerja utama . Dia kemudian pindah ke Washington untuk menjadi anggota Komite Presiden John F. Kennedy pada Equal Employment Opportunity , mulai dua puluh tahun pelayanan di sektor publik dan yang kemudian memuncak dengan pengangkatannya pada tahun 1977 sebagai Bendahara dari Amerika Serikat . Sebagai Bendahara , Morton bertanggung jawab atas penerimaan dan penahanan dana pemerintah.
Dia adalah Menteri Keuangan Amerika Serikat pada zaman Presiden Jimmy Carter (1977-1981), tanda tangannya ada di uang kertas US Dollar selama 3 tahun. Diangkat oleh Presiden Jimmy Carter pada tanggal 12 September 1977, Morton menjabat sebagai Bendahara ke-36 Amerika Serikat ' sampai tanggal 20 Januari 1981.

Morton juga menjabat pada beberapa penting komite urusan luar negeri selama karir politiknya . Dia adalah anggota dari Delegasi Amerika ke Roma untuk Penobatan Paus Yohanes Paulus II , dan kursi dari orang ke orang Misi ke Uni Soviet dan China . Dia juga merupakan Pemantau Pemilu untuk pemilihan presiden di Haiti , Senegal , dan Republik Dominika , dan representatif untuk pertama Afrika / African Conference Amerika yang diadakan di Afrika .
 

Dengan latar belakangnya yang kurang mampu, Taylor adalah seorang pribadi yang sangat berprestasi, dan murah hati dan pemberi semangat bagi mereka yang kurang beruntung.
 "It isn't luck, and it isn't circumstances, and it isn't being born a certain way that causes a person's future to become what it becomes," kesaksian Taylor di buku Chicken Soup. 

Dia menikah dengan James Homer Morton pada 29 Mei 1965. Putri2nya Virgie Floyd and Stacey Hurst.James Homer Morton meninggal pada Januari 2003. Ketika suaminya meninggal, putrinya Stacey menulis di Webnya: "and she has suffered the loss of her life companion of 37 years. In the midst of the mourning, she is managing to financially support the weddings of both my sister and myself--within the same year--despite the loss of financial support provided from my father"
Di tahun 2003 bulan Desember, dia mengalami serangan jantung dan meninggal keesokan harinya (07 Des 2003) karena komplikasi stroke. Dia adalah satu-satunya perempuan berkulit hitam yang pernah menjabat Menteri Keuangan AS sampai saat ini (2012).


***mendadak tertarik dengan kisahnya. wanita luar biasa, yang akhirnya memilih mau dibentuk Tuhan untuk menjadi pemenang.
Latar belakangnya yang gelap dan kehidupan yang sulit serta sebagai seorang wanita, tidak membuatnya berhenti berjuang untuk berhasil.
***saya sadar, pasti ada masa-masa yang sangat sulit yg dihadapinya, mungkin diawali penolakan2 dari sekitarnya, bahkan pasti banyak memandang sebelah mata niat dia untuk berhasil.
tapi satu hal pasti, tidak ada yg mustahil bagi Tuhan, jika kita sepenuhnya mau dibentuk dan dipakai jadi alatNya.
***yahh.. karna hidup memang pilihan!!
***dia tidak hanya berhasil di karir, tapi dia juga seorang istri dan ibu yang berhasil dikeluarganya.

hari-hari kita akan dipenuhi banyak pilihan, dan kita diberi kebebasan memilih.
kamu yang sekarang adalah hasil dari pilihan-pilihanmu selama ini. :-)


1 komentar:

  1. Sebuah cerita yang ama menginspirasi banyak orang. Yang banyak mengandung pelajaran yang bisa diambil dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari. Suatu cerita yang inspiratif dari Azie Taylor Morton

    BalasHapus