Translate

Sabtu, 05 Oktober 2013

Kelemahanku..

 hm...
dari tadi mencoba kerja yang fokus, tapi kondisiku kok ga mendukung ya.
okeh!! kesehatanku memang lagi ga baik, susahnya untuk bernafas kadang membuatku harus mutar sana sini untuk mencari posisi yang aman. spertinya angin ini menyerang keseluruhan tubuhku.
 ketika curhat dengan seseorang, pasti mereka akan berkata: tolong kurangi kesibukanmu. dan ingat untuk jaga kesehatanmu. terlalu sering keluar malam, akan membuatmu drop kembali"
mengingat kembali kebelakang saat aku sakit, sungguh itu pengalaman yang sangat menyakitkan. tidak menyesali apapun saat itu, tapi sangat tidak ingin sakit lagi. saat itu, aku berpikir untuk selalu menomor satukan kesehatanku. akan belajar memanajemen diri dan pikiran, memberi tubuh, fisik dan jiwa ini istirahat yang cukup.
terkadang kalo sudah drop gini, ketakutanku sangat luar biasa. mgkn sekitar tidak akan tau apa yg ku pikirkan. dan aku selalu menangisi itu sama Tuhan. selalu berkata kepada Tuhan: aku takut jika aku benar-benar tidak menjaga fisikMu ini dengan baik.
Ketika aku bergabung dengan pelayanan ini, satu komitmenku adalah aku harus fokus dan mengerjakannya dengan maximal.Karna bagiku ini adalah jawaban doaku untuk waktu yg lama, biar Tuhan menunjukkan dmn aku bisa berkarya untuk menjadi rekan kerjaNya.
itu terkadang yang membuatku lupa untuk menjaga kesehatanku.
dan ketika aku dipercayakan pelayanan yg harus ku kerjakan disana, hatiku sangat bersukacita, wlwpn dibaliknya aku ketakutan.Takut tidak bisa mengerjakannya dengan maximal, takut aku tidak bisa memanajemen diri, takut aku lupa "kesehatanku yg lemah", bahkan takut aku tidak bisa menyesuaikan diri dengan mereka. Tidak ingin menjadi orang yang ditolak hny karna perbedaan pandangan dan karakter.
Waktu-waktu dengan mereka, aku mengabaikan lemahnya kesehatanku. Aku selalu mengiyakan ajakan mereka ataupun hal-hal yg harus dikerjakan disana. Selalu mengikuti kegiatan yang ada.
Bahkan aku tak pernah lagi memandang waktu, kondisi dan tempat jika itu untuk memenuhi komitmenku bisa melayani maximal disana. **ini adalah kelemahanku.
kerap aku berdoa sama Tuhan: God,, tidak bisakah tubuh ini kembali sperti yang dulu? bisakah Tuhan tetap menjaga fisik ini bahkan ketika aku sendiri lupa untuk menjaganya? semakin banyak rasa sakit yg kurasakan saat ini.. Jika hal-hal yang ku lakukan telah melewati batas yg merusak kesehatanku, tolong jangan beri aku kesempatan mengerjakan "itu". dan jika aku lupa dan tetap mengerjakannya, beri aku seseorang yg bisa mengingatkanku untuk "stop" mengerjakannya. atau seseorang yg memahami dan tau tentang kesehatanku itu tanpa aku meminta dia untuk menegorku/menjagaku. sehingga ketika aku harusnya istirahat, dia bisa berkata: jangan lakukan itu. aku merindukan sosok yg memiliki hati sperti hatiku.. bisa memahami hatiku, niatku, kelemahanku, kesehatanku, dan cara menghentikanku dari semangat yang terlalu berlebihan. T_T

Now, aku juga tidak hanya bergumul dengan kesehatanku, tapi pergesekan karakter yang ada.
aku lemah ketika seseorang yang sudah ku anggap dekat denganku marah samaku.
dia yang ku anggap sudah mengenalku dan memahamiku, ternyata tidak menerimaku sama sekali. Masih terbawa egois pribadi, yang terkadang menyudutkanku ke arah yang salah.
Minggu lalu aku hampir berpikir untuk menghilangkan diri dan melepaskan kehidupanku dengan mereka untuk sejenak. tapi aku tidak bisa melawan hatiku yang terus berkata: kembali ke panggilanmu, ingatlah siapa yg kamu layani.
berjuang terus kompromi dengan egoisku! tapi aku kalah.. karna akhirnya aku tetap kembali ke mereka. memberi diri dan memenuhi semua kata hati. Semangatku serasa dipenuhkan kembali untuk mengerjakan pelayanan ini dengan maximal, wlpn aku sudah tau kalo kesehatanku sedang tidak baik.
hanya saja, pergesekan karakter akhirnya terjadi lagi dengan orang yg sudah ku anggap dekat denganku. bukan untuk pertama kalinya, justru ini untuk kedua kalinya.
sesak dan ingin marah.. tapi tak ingin aku minta maaf untuk mengalah kembali..
kenapa harus aku yang mengalah?
kenapa harus aku yang selalu menjatuhkan harga diriku?
kenapa harus aku yang merasa bersalah?
kenapa aku tidak bisa marah?
emang kenapa kalo aku harus kehilangan dia?
emang kenapa kalo dia memilih membenciku?
kenapa harus aku yang menyesuaikan ke kondisi mereka?
kenapa harus aku yang memahami situasi mereka?
siapa yang salah dengan jadinya pertemuan hari ini?
siapa yang memilih hari ini?
siapa yang memutuskan hari ini?
dan siapa yang ingin membatalkan hari ini?
pernah bertanya apa yang kurasakan?
pernah berpikir apa yang ku pikirkan?
pernah berkata: dari kakak kapan bisa?
pernah memahami aku jg pny kehidupan pribadi?
pernah merasakan, aku juga ingin dihargai?
kenapa aku tidak bisa berkata: aku lagi sakit, aku ingin istirahat, aku malas.
kenapa aku tidak bisa dengan alasan: hujan, teman, urusan pribadi,kerjaan, n bla bla?
tapi aku harus selalu mengiyakan semua tentang kalian. dan kata orang-orang, aku yg harus banyak mengalah dan lebih dewasa untuk menerima kalian apa adanya?
aku bahkan jadi benci untuk curhat sama orang. aku benci menceritakan suasana hatiku. aku benci dinasehati. aku benci karna mereka tidak bisa mengerti posisiku.
yah.. diam adalah pilihan yang tepat untukku saat ini.
aku pny Allah yang akan memahamiku.
aku pny Allah yang melihatku menangisinya.
aku pny Allah yang berkata: "marilah anakKu, lepaskankan kegelisahanmu dalam pelukanKu. karna Aku memahami betapa beratnya itu menghantam hatimu. karna kamu ingin mengalah, tapi kamu mengingatkan hatimu utk tetap tegas dan jangan lemah untuk berkata "maaf".  Aku tau sakit yg kamu rasakan! bukan karna Aku tidak memahamimu sehingga Aku memberimu orang-orang sperti mereka. tapi karna Aku tahu, kamu adalah orang yang bisa memahami mereka. Aku selalu mengasihimu dengan segenap hatiKu, dan Aku juga selalu menemanimu disetiap kegelisahan dan airmatamu. Ingatlah selalu kasihKu yang terus memampukanmu berdiri hingga saat ini. dan Ku tetap akan memampukan berdiri terus! bangkit kembali. dan jika kesendirianmu membantumu untuk bangkit kembali, Aku rasa itu adalah pilihan yang harus kamu jalankan saat ini. Aku akan bertindak kepada mereka yang telah membuatmu sperti ini. dan Aku tidak akan diam, karna dengan semua pergesekan karakter ini, Aku jg akan membentuk pribadi mereka semakin dewasa. Aku akan membuat mereka tahu, bahwa engkau adalah milikKu. mereka harus tahu, bahwa AKu mengasihi mereka juga melalui kasihmu.
Aku adalah Aku, yang tidak akan menasehatimu saat ini. karna Ku tahu yang kamu butuhkan adalah kekuatan untuk bisa bangkit lagi"

Dengar air mata ku jawab Tuhanku:
"God.. bersamaMu adalah hal terindah dalam hidupku. bahkan ketika kesesakan ini membuatku terkadang jatuh, tapi tanganMu yang senantiasa terbuka untuk memberiku pelukan, selalu membuatku harus kembali kesana. untuk merasakan kasihMu. Tolong selalu anakMu ini untuk bisa bangkit.
tapi hari ini dan esok izinkan hanya ada aku dan Engkau yang memahami hatiku. tak ingin membagikan beban ini ke siapapun"

Maaf kalo saat ini aku masih harus memilih diam!
bukan karna membenci apapun, tapi karna aku ingin diam...







Tidak ada komentar:

Posting Komentar