Translate

Rabu, 30 Oktober 2013

Cintaku atau Cintamu



Cinta siapa yang terbesar?
Benar!!! Itu yang menjadi pertanyaanku saat ini tentang kisah ini. Kenapa begitu rumit? Bahkan waktu dan jarak juga tidak bisa menyelesaikannya. Siapa yang membuat kisah ini tidak berakhir?  

Tadinya aku berpikir, aku yang terlalu memikirkan kamu. Aku yang terlalu berlebihan menganggapmu seorang yang penting dalam hidupku. Aku yang sulit melupakan dan menghapuskanmu dari cerita hidupku. Yang selalu mengingatmu saat ada seorang pria yang ingin dekatku. Dan anehnya lagi, aku suka sekali membandingkanmu dengan mereka yang datang dalam kehidupanku.

Benar!! Aku telah rusak karenamu. Dari luar aku terlihat baik, tapi hatiku sudah rusak karena cintamu. Sekarang aku tau! Bukan hanya cintaku, tapi cintamu yang merusakku.. Kenapa begitu? Kenapa aku harus menyimpulkan itu? Bukankah kamu itu adalah orang yang tidak pernah menganggap aku ada? Bukankah kamu yang membuatku tidak berarti dalam hidupmu? Bukankah kamu yang mengabaikanku selama ini? Bukankah kamu yang membuatku tidak punya pendirian dalam hidup ini?

Siapa kamu sebenarnya? Orang yang mencintaiku atau orang yang membenciku?
Kenapa suka x membuatku goyah? Kenapa suka x mengganggu pikiranku? Kenapa suka x merusak kedamaianku? Aku tidak mengenalmu lagi. Kamu orang asing dalam hidupku..

Benarkah kamu menunjukkan cintamu dengan mengabaikanku? Kamu membuatku menganggapmu orang jahat? Kamu menjadikanku seperti seorang monster yang sangat membencimu? Kenapa?
Aku tidak membutuhkanmu lagi. Aku adalah orang yang paling membencimu. Aku akan menjadi monster, bukan sperti monster lagi. Aku akan buang jauh rasa cinta ini. **jikalau aku bisa. T_T

Seberapa besar cintamu untukku? Siapa diantara kita yang paling cinta? Siapa diantara kita yang sebenarnya tidak bisa melepaskan? Siapa kita yang tidak rela berpisah? Aku atau kamu yang menunggu, siapa yang duluan menikah diantara kita? Jawabannya sekarang adalah KAMU..

Bodohnya aku, kenapa aku tidak menyadarinya selama ini? Kenapa aku terlena dalam permainanmu yang membuatku berpikir, kalo “kamu tidak pernah mengganggap aku ada, kamu tidak pernah memikirkanku, kamu tidak pernah merindukanku, kamu tidak pernah mengingat kenangan tentang kita”. Bukankah ketika bayanganmu yang hadir mendadak, itu karena kamu merindukanku? Bukankah ketika kamu menyapaku dalam mimpi, itu karena kamu sedang memikirkanku? Tapi kediamanmu membuatku berpikir, aku yang merindukanmu.. benar2 manusia menyebalkan!!! Kenapa kamu melimpahkan semua rasa ini ke aku? Kenapa kamu membiarkanku sendiri yang mengalaminya.

Aku tidak sekuat itu jelek. Aku seolah-olah jadi membenci kisah ini sekarang. Membenci, karna kenyataan yang tidak kuharapkan benar-benar akan terjadi. Hatiku lebih baik jika kamu memang sudah melupakanku. Hatiku lebih ikhlas jika kamu memang tidak pernah memiliki rasa untukku. Hatiku akan lebih menerima jika kamu datang, memberi undangan pernikahanmu, daripada kamu datang melamarku dan menyatakan perasaanmu untukku.

Aku takut menjadi membencimu, jika suatu saat kamu jujur kalo kamu jauh lebih mencintaiku dari cinta yang kumiliki dulu. Karna aku akan menyesalinya seumur hidup, jika aku akhirnya harus kehilanganmu lagi untuk kedua kalinya. Harusnya cukup satu x aja aku kehilanganmu untuk selamanya, karna akan menyakitkan jika aku harus punya cerita aneh lagi tentangmu.

Pergilah jika kamu memang sudah meninggalkanku. Melangkahlah ketika kamu telah memilih untuk mengabaikanku dari dulu. Jangan pernah berpaling sedikit pun, ketika kamu sudah berjuang untuk melangkah. Dan jangan pernah kembali untukku, karna kamu sudah harusnya tidak kembali. Tolong!! Jangan menyakitiku lagi. Izinkan! Aku bisa melangkah tanpa bayanganmu. Bukan, bukan aku yang harus melupakanmu. Tapi kamu yang harus melepaskanku. Terlalu kuat kamu mengikatku, jangankan untuk berjalan, bernafas aja terkadang susah bagiku. Tolong, jangan membuatku tidak bisa bergerak bebas! Izinkan aku bisa bahagia. 

Pergilah.. karna sudah lama aku ingin melepasmu. Walau hati ini akan sakit, tapi itu lebih baik bagiku! Aku tidak ingin kamu kembali untukku, aku tidak berharap kamu memintaku untuk mendampingimu. Aku benci memikirkan tentangmu, apalagi untuk bersama denganmu selamanya. Pernah kan mendengar, cinta dan benci sangat beda tipis?? Itulah yang kurasakan sekarang..

Tak mungkin bagi kita untuk bersatu! Aku tau itu kedengeran stupid. Kenapa “tidak mungkin”? pertanyaan semua orang.. sudah terlalu rumit cerita kita untuk dikembalikan lagi seperti dulu. Sulit untuk menganggap jalan kita itu tidak serumit yang ku pikirkan, karna pada kenyataannya memang sudah “rumit”. Walaupun sudah lama kita vakum dan membuat dunia sudah melupakan kisah kita, tapi tetap saja sudah “rumit” untuk menyatukan kita kembali. Cintaku yang selalu terfokus untukmu, pun! Tidak cukup menjadi alasanku untuk menerimamu begitu saja. 

Jikalau memang sperti kata orang, kamu adalah orang yang tepat mendampingiku, kita pasangan yang cocok, kamu adalah orang yang menyayangiku dan mengharapkanku mendampingimu, biarlah itu kata orang saja. Karna justru aku sangat membenci mendengar itu. Tidak suka ketika mereka mendesakku untuk jujur tentang perasaanku untukmu. Benci amat, ketika aku disuruh memilih antara “menerimamu kembali atau harus melepaskanmu” jika aku diberi waktu untuk memilih lagi.

Andaikan kita hidup didunia yang berbeda dengan dunia kita dulu, hatiku akan sangat bahagia bisa mendampingimu. Andaikan kamu masih sosok yang ku kenal dulu, aku akan terus mempertahankan rasa ini, agar rasa ini tidak pernah berubah. Aku akan mencintaimu setulus cintaku dulu. Tapi tetap saja!! Kenyataannya, dunia kita masih tetap sama, kita masih hidup dengan orang yang sama. Hanya waktu yang sudah berubah. Dan hatiku juga sudah berubah! Walau masih memiliki rasa untukmu, tapi tak ingin cinta kita disatukan. Kenapa? Simple aja alasanku: “ Karna malas banget memperjuangkan itu”.

Malas banget mengulang kisah yang sudah ku simpan cantik dalam memoriku. Sudah bertumpuk2 data diatasnya yang harus diselesaikan, jika ingin mendapatkan memori itu lagi. Dan untuk menyimpan memori itu, pun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Aku juga berjuang untuk’nya’ dulu. Berapa x aku harus menangis! Berapa x aku harus terjatuh dalam kesalahan? Berapa x aku harus salah dalam memilih? Berapa x aku harus dianggap jahat? Berapa x aku mengalahkan egoku untuk tetap mengasihimu? Ahh…. Sudah banyak memang kisah tentangmu. Tulisan untukmu aja sudah ada beberapa, apalagi yang belum tertulis.

Intinya memang, ga usah mengganggungku lagi. Melalui bayangan kek, melalui mimpi kek, ga usah hadir lagi dalam hidupku. Bahkan ketika aku tidak mau lagi diganggu olehmu, kamu malah menyuruh orang yang tidak kita kenal untuk mengingatkanku tentangmu lagi. Astaga….. segitu besarkah cintamu? Ga usah meminta siapapun dan apapun lagi untuk menggangguku, karna itu tidak berarti lagi. Karna semakin kamu membuatku tau tentang perasaanmu, akan semakin kemungkinan membuatku menjadi benci samamu.

Jikalau ingin bersamaku, berjuanglah sendiri. Jangan mengajakku lagi untuk perang. Berjuanglah untuk meyakinkanku, berjuanglah menjelaskan cerita sebenarnya ke keluargamu, berjuanglah supaya adekmu juga bisa ikhlas menerimaku dikeluargamu, berjuanglah meyakinkan orang-orang, kalo hanya ada aku yang kamu cintai selama ini, berjuanglah untuk mengakui kamu yang salah telah membuatku memilih kearah yang salah dulu, berjuanglah meyakinkan orangtuaku, bahwa aku adalah pilihan terakhirmu, dan berjuanglah menyatakan kepada sahabat2ku, bahwa kamu orang yang tepat untuk mendampingiku. Dan setelah itu, yakinkan aku bahwa dunia ini sudah menerima kita untuk bersatu..

Jangan tanya aku tentang perasaanku, karna hatiku masih memilihmu. Tapi jangan salahkan aku, jika tidak memilihmu kalo orang-orang sekitar kita tidak mengizinkanmu mendampingiku. Itu bedanya cerita kita sekarang! Kalau dulu pilihan ada ditanganku, tapi kalau sekarang, pilihan ada ditangan mereka..

Kalo memang cintamu lebih besar dariku, kamu akan lakukan dan memperjuangkan itu kan?

Kalo memang cintamu tulus untukku, pasti kamu bisa merasakan apa yang kurasakan saat ini. Dan pasti mendengarkan isi hati ini… :D

30 Oktober 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar