Translate

Senin, 21 Oktober 2013

Pemimpin Rohani

Pemimpin Rohani

Who
Pemimpin rohani atau Kakak Rohani atau Kakak PA atau biasanya juga disebut PKPA – Pemimpin Kelompok Penelaah Alkitab atau Pemimpin Kelompok Kecil (sebutan pelayanan Mahasiswa)
Setiap orang yang dipanggil Tuhan menjadi anak-anaknya harus memenuhi panggilannya juga menjadi seorang pemimpin rohani. Tidak harus menjadi pemimpin rohani dalam kalangan besar (gereja atau organisasi) atau harus menjadi seorang Pendeta atau Gembala. Tapi kita dipanggil dimulai dari pemimpin rohani dari kelompok kecil. 1 Kor 7: 17Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat.”

Menjadi pemimpin rohani itu adalah panggilan Allah bagi anak-anakNya, jadi tidak alasan sebenarnya bagi kita untuk berkata “tidak” untuk menjadi seorang Pemimpin Kelompok Kecil. Karna itu panggilan dari Allah, bukan dari Gereja, atau Organisasi Pelayanan dan bukan juga karna kita sudah dewasa rohani dan lebih senior. Ketika ketika mengabaikan panggilan Allah, bukankah kita menyia2kan satu kesempatan besar menjadi rekan kerja Allah?
Yohanes 15:6a “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,”
Coba kita bayangkan seandainya setiap orang tidak mau dipanggil menjadi Pemimpin Kelompok Kecil, bagaimana kita bisa dipanggil Allah? Bukankah Allah memanggil kita juga melalui kakak rohani kita? Seandainya mereka tidak memenuhi panggilan mereka menjadi Pemimpin Kelompok Kecil, dijamin kita tidak akan punya gembala.
Bukankah terlalu egois juga, ketika kita memiliki Pemimpin Kelompok Kecil, tapi ada banyak orang-orang yang tidak punya PKK karna kita mengeraskan hati kita.
 Baiknya setiap orang memilih untuk ikut panggilan itu. Mazmur 119:30Aku telah memilih jalan kebenaran, telah menempatkan hukum-hukum-Mu di hadapanku

Why
Kenapa harus ada Pemimpin Kelompok Kecil? Bahkan itu menjadi bagian dari rencana Allah atau panggilan Allah?
-Merupakan visi Allah bagi dunia.
-Diutus untuk domba-domba yang hilang (Mat 10:6-8)
Yesus mengutus kedua belas rasulnya untuk menyampaikan kabar baik bagi umat. Tapi kita akan melihat, bahwa Yesus mengutus rasulnya bukan tanpa syarat.

Tugas menjadi gembala itu bukan sesuatu yang mudah. Jelas! Bahwa kedua belas rasul ini telah sangat intim dengan Yesus selama kepelayanan Yesus di dunia. Mendengar Yesus mengajar (Firman Tuhan), berbagi beban bersama Yesus, bahkan Yesus mengajarkan mereka cara berdoa.  Mereka adalah orang-orang yang sudah banyak dibentuk dan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin rohani.
Diutus seperti anak domba ditengah serigala (Lukas 10:3)
Diayat 2 sebelumnya, jelas menjadi alasan Yesus mengutus murid2Nya, “Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”. Benar!!! Dunia semakin disibukkan dengan keduniawiannya. Bahkan terkadang, kita sendiri juga terlena dengan keindahan-keindahan dunia ini. Kita harus mengakui, bukan karna tidak banyak anak-anak Tuhan didunia ini, tapi mereka sudah lebih memilih hal-hal yang menyenangkan hidupnya.

What
Apa yang menjadi tanggungjawab seorang Pemimpin Kelompok Kecil?
Jika Tuhan sudah mempersiapkan murid-muridNya terlebih dahulu sebelum diutus, Tuhan tau bahwa yang dikerjakan bukan hanya utusan saja. Tapi menyampaikan Firman Tuhan, menggembalakan, dan berdoa untuk mereka yang lemah. Oke.. itu versi murid Yesus.

Didunia pelayanan mahasiswa (dimana saya melayani), memang untuk menjadi seorang PKK itu tidak semudah kita memenuhi panggilan itu. Ada banyak proses yang dikerjakan pengurus untuk mempersiapkan AKKnya menjadi Pemimpin Kelompok Kecil. Mulai dari sharing dengan PKKnya, tentang pertumbuhan dan kedewasaan rohani adek KKnya. Bukan hanya itu, bahkan kesaksian hidup juga syarat menjadi seorang Pemimpin Kelompok Kecil. Dan training menjadi seorang Pemimpin juga diadakan.  *versi pelayanan mahasiswa

Seorang Pemimpin Rohani adalah teladan bagi orang-orang yang dipimpinnya. Dia bertanggungjawab penuh dengan kehidupan pribadi adek-adek rohaninya. Mengikuti perkembangan mereka mulai dari awal mereka dipimpin, ikut terlibat dalam setiap keputusan2 penting mereka, berdoa, dan mengajarkan mereka Firman Tuhan.

Karakter yang diperlukan seorang PKK adalah:

Rendah hati, Lemah Lembut dan Sabar (Efesus 4:2)
Dengan berbeda-beda karakter yang akan kita hadapi, makanya dipastikan diperlukan kerendahan hati setebal-tebalnya. Karna kita tidak akan pernah berhenti belajar rendah hati sampai hidup ini berakhir. Seorang yang baik belum tentu memiliki kecocokan karakter dengan adek kelompoknya. Disini dituntut, seorang Pemimpin Rohani wajib mengalah dan menerima (sabar) adek rohaninya dengan latar belakang masing-masing.
Sama halnya ketika kita lahir didunia, kita tidak bisa reguest sama Tuhan, dinegara mana kita lahir, atau dengan orangtua yang seperti apa. Kita lahir didunia ya sesuai dengan keputusan Tuhan. Demikian halnya adek rohani, seperti apapun yang dipercayakan bagi kita, kita harus menerima keputusan Tuhan. Anda ditentukan menjadi seorang Pemimpin Kelompok Kecil bukan pada saat anda diutus menjadi PKK saja, tapi berikut juga prosesnya.
Apa yang anda katakan, ketika seorang adek kelompokmu tidak pernah mau tau tentang PKKnya? Bahkan tidak menganggapmu menjadi orang penting dalam hidupnya? 

Dibutuhkan kelemahlembutan untuk bisa mendampingi adek-adek rohani. Lemah lembut tidak hanya dinada suara, tapi dalam hati. Sangat berdampingan dengan kerendahan hati. Tidak selamanya lemah lembut dalam nada suara bisa menaklukkan hati adek rohani,, tapi saya mengayikini kelembutan hati akan merobohkan tembok penghalang antara pemimpin rohani dengan adek rohaninya.

Aktif
Seorang pemimpin rohani juga harus cepat  tanggap melihat suasana dan kondisi dari adek-adek rohaninya. Tidak baik bagi seorang pemimpin rohani untuk “menunggu”. Menunggu, ditanya kapan kelompok, menunggu adek kelompok curhat, menunggu perhatian dan pengertian dari adek rohani. Tidak!! Bagi saya itu tidak perlu dipupuk. 

Kolose 3: 23Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”
Dari pengalaman pribadi saya, terkadang dan bahkan sering, saya terjatuh dalam hal itu. Ketika adek rohaniku memutuskan sesuatu tanpa melibatkan saya, ada rasa sakit dalam hati. Bahkan saat2 mereka terlalu sibuk dengan aktifitasnya, ibarat “ketika saya diam, maka mereka akan tidur” ingin rasanya untuk tidak memusingkan mikirin mereka. Kadang sok meyakinkan hati, “pilihan mereka adalah pilihannya sendiri. Dan ketika suatu saat mereka ada masalah, saya tidak akan mau tau. Krn itu pilihan mereka”.
But now, saya tau itu salah!! Karna saya adalah pemimpin rohani mereka, karna saya adalah kakak mereka. Yang harus memahami dan terus menolong mereka. Mendukung pilihan-pilihan mereka.
Hati saya sangat bersukacita, ketika mereka berkata: ‘kak, saya mau curhat”. Saya senang, dan tidak akan menyia-nyiakan itu untuk mendengar isi hati mereka.  *itu saya

Setia
Tiap hari kita akan diperhadapkan dengan orang-orang baru, sahabat baru, lingkungan baru, pelayanan baru, kehidupan (pekerjaan) baru dan banyak hal baru lainnya. Coba tanya hati anda, berapa kali anda sudah mengabaikan adek rohani anda karna hal baru yang anda alami? *saya: terlalu sering.

Jangan pernah membenarkan 'hal baru' wajar membuatmu mengabaikan adek rohanimu. Bukan mereka yang terlalu sibuk atau melupakan kewajibannya, tapi kita yang mengizinkan mereka untuk melupakannya. Tidak ada kata 'habis waktu' untuk tetap memperhatikan adek rohani. Lukas 16:10Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar

Itu memang hal sepele, tapi ingat! Hal sepele juga bisa iblis pakai untuk menjatuhkan kita. Seperti komitmen awal kita menjadi Pemimpin Rohani, tetaplah mengerjakan itu. Jangan melihat, sudah sedewasa apa adek rohanimu, atau sudah berapa lama kamu mendampingi dia terus, atau jarak yang memisahkan. Tugas seorang pemimpin rohani tidak akan berubah seiring berubahnya waktu dan zaman.

Pendoa (1 Tesalonika 5:17)
Tetaplah Berdoa” Firman Tuhan.
Tidak melihat waktu dan kondisi, tetaplah menjadi pendoa untuk adek-adek rohanimu. Berdoa untuk pertumbuhan rohani mereka, berdoa untuk kesaksian hidup mereka, berdoa untuk karir mereka, berdoa untuk pembentukan karakter mereka, berdoa untuk hikmat mereka dalam menentukan pilihan-pilihan hidupnya, berdoa untuk pelayanan mereka, berdoa ketika mereka menangis dan tertawa, dan berdoa untuk keluarga, teman dan lingkungan mereka.

Jangan puas, dengan kedewasaan mereka saat ini karna ada kalanya mereka adalah orang paling rapuh didunia ini. Bahkan saat pemimpin rohaninya sibuk tidak ada waktu untuk mendengar keluhan adek rohaninya, tapi dengan doa-doamu selama ini, itu akan membantu dia untuk bangkit kembali. Dia akan tetap berdiri, dan ketika itu terjadi, ingatlah bahwa itu adalah buah doamu.
Jika suatu saat adek rohanimu cerita, tentang masa kelamnya dan dia berkata “dia bisa melaluinya dan keluar menjadi pemenang” janganlah berkecil hati, apalagi menghakimi dirimu sendiri karna tidak peka akan kondisi adek rohanimu. Karna dia juga bisa berdiri, itu karna doamu yang telah menopang dia.

Melayani
Yohanes 12: 26 “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Seorang Pemimpin Rohani harus melayani dimana pun dia terpanggil menjadi rekan kerja Allah. Tidak cukup bagi kita, melayani hanya sebagai Pemimpin Kelompok Kecil.  Karna kalau sperti itu, itu akan mematikan karakter kita sendiri. Kita tidak akan bisa belajar melihat pekerjaan-pekerjaan Tuhan dalam hidup kita. Dan sama halnya, kita harus menjadi teladan bagi adek rohani kita. Bagaimana mungkin mereka ambil bagian dalam pelayanan, kalau kita sendiri tidak memberi diri dalam pelayanan. Alangkah baiknya, kita juga bisa berbagi pengalaman-pengalaman pelayanan kita kepada adek rohani kita, ketika mereka mengalami kendala dalam pelayanan mereka.
Apa jadinya ketika adek rohani curhat tentang masalah mereka dalam pelayanan, kalau kita sendiri tidak pernah mengalaminya. Maka akan muncul “NATO: Nothing Action, Talk Only”. Alangkah baiknya *bukan wajib/doktrin* seorang pemimpin rohani memiliki pelayanan yang lebih ektra dari adek rohaninya. Karna  akan sangat baik untuk pertumbuhan kelompok kecil mereka.
Amin...
Terpujilah Allah sang Pemilik Gembala itu......

Spesial Moment with:
KPA ABIGAIL (Ricky Hutabarat, Ricko Manulang, Cairo Simaremare, & Frangky Silalahi)
KPA EIRENE (Nova Rumapea, Desi Sinaga, Iva Herlianta, & Febri Surbakti)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar