Translate

Selasa, 22 Oktober 2013

Melayani

Jika hari ini, seseorang bertanya kepadamu: Apa yang sudah anda kerjakan ketika anda telah menjadi Kristen?
Terlebih dahulu, izinkan saya bertanya: “sudahkah anda menjadi orang Kristen?”
Jika sudah, apa alasan anda mengatakan kalau anda adalah orang Kristen?
Masih ingat pengertian Gereja? Yang berasal dari bahasa Yununi kata “Ekklesia” yg artinya Orang-orang yang dipanggil dari kegelapan menuju Terang didalam Tuhan. Gereja pertama Kis 2:41-47. Nah, sudahkah kita bagian dari orang yang terpanggil? Dmn posisi kita sekarang? Dalam kegelapan atau sudah dalam terang?
Melayani itu adalah anugerah, sama halnya dengan Keselamatan yang Tuhan anugerahkan untuk kita. Karna siapapun tidak akan pernah layak melayani Tuhan dan menjadi rekan kerjaNya kalau bukan karna Tuhan yang memilih kita di dunia ini.

Dalam pelayanan, kita diberi karunia yang berbeda-beda  (Kis 12:1-11).

Ada karunia berkata-kata dalam hikmat, ada juga karunia berkata-kata dalam pengetahuan.
Ada karunia bernubuat, ada karunia mengadakan mukjizat, ada karunia berbahasa roh dan juga ada karunia menafsirkan bahasa roh tersebut.
Ada karunia menjadi pendoa, ada karunia menjadi pendengar yg baik, ada karunia bekerja.
Ada karunia bernyanyi, ada juga karunia main music, dan lain-lain.
Tiap-tiap orang diberi karunia yang berbeda, tapi tetap dalam satu roh yaitu Roh Kudus.

Jangan heran ketika kamu melihat seorang sangat berhikmat dalam kata-kata, mampu menyejukkan hati setiap orang yang mendengarnya. Sementara disisi lain, ada orang yang sama sekali tidak dapat menghibur saat teman terdekatnya lagi berduka. Mungkin kita punya teman sperti itu, yang tidak bisa menguatkan kita saat kita terjatuh, tapi ingatlah! Bisa jadi dia adalah seorang pendoa untukmu.
Pernah melihat seseorang yang tidak pintar berdoa ketika didepan umum? Tapi dia adalah sahabat baik yang bisa memahami dan mendengar keluh kesah kita? Dia adalah orang yang bisa menolongmu, melepaskan bebanmu dengan menjadi pendengar yang baik untuk setiap masalahmu.

Kelebihan apa dari temanmu yang pernah membuatmu kagum? Bisa jadi, dia adalah orang yang pernah mengagumimu dengan karunia yang kamu miliki tapi tidak dimiliki dia. Allah mengaruniakan kita berbeda-beda talenta dan kemampuan. Tuhan telah merancangkannya dengan sempurna, karunia apa yang kita miliki, dengan siapa kita akan berjalan (teman,keluarga,pacar), dan dimana kita melayani. Yeremia 29:11Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan
Mari melihat, potensi apa yang ada dalam diri kita yang bisa kita pakai untuk melayani Tuhan. Bahkan hal terkecil yang kamu miliki, akan Tuhan pakai untuk membawa kemuliaan namaNya di bumi ini.

Kuat dalam tantangan

1 Ptr 4:11Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin”
Dalam setiap pelayanan pasti akan memiliki tantangan tersendiri bagi kita. Apakah itu dari diri kita sendiri atau sekeliling. Tidak hanya itu, bahkan orang yang kita layani juga bisa menjadi tantangan bagi kita.
Apa yang mampu membuat seseorang bertahan melayani, tidak lain hanya karna kekuatan dari Tuhan. Bukan karna tidak adanya tantangan, sehingga suatu pelayanan bisa bertahan tapi karna kekuatan dari Tuhan yang terus menopang pelayanan itu, melalui doa-doa anakNya (kita).

Melayani adalah kewajiban bagi orang Kristen

Kalau dalam ilmu akuntansi, kewajiban itu adalah golongan hutang atau sesuatu yang harus dibayarkan kepada pihak luar. Kenapa kita harus melayani?

  •  Perintah Allah
Artinya, melayani adalah hutang kita kepada Allah. Karna melayani adalah perintah Allah sendiri, dalam Matius 28:19-20, Yesus mengutus murid2Nya untuk memberitakan Injil, membabtis mereka yang bertobat, dan mengajarkan Firman Tuhan.
  • Meneladani Tuhan Yesus
Markus 10:45 “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang”
Teladan terbaik dalam melayani adalah Yesus sendiri. Selama pelayanan Yesus, sangat jelas kita melihat kalau Yesus tidak pernah lelah dalam melayani. Dia selalu memulai dari pagi hari (Yoh 8:2) dan sampai hari telah malam. Dan mari kita lihat, respon Yesus ketika Dia melayani setiap pribadi yang dilayaniNya, selalu penuh kasih bukan? Tidak pernah bersungut-sungut, Tidak pernah kelelahan, Tidak pernah membatasi waktu, Tidak memandang orang yang dilayani, dan juga tidak mau terhalang hanya karna perbedaan pendapat dengan orang-orang Farisi dan Ahli Taurat yang selalu berusaha menjebakNya.
  • Karna kita adalah anakNya
Yoh 1:12Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya
Seorang anak hendaknya mengerjakan apa yang dikerjakan Bapanya juga.. Kita dipanggil menjadi anak2Nya bukan untuk duduk diam berpangku tangan menunggu kedatangan Yesus untuk kedua kalinya. Kita dipanggil dengan tujuan membawa kemuliaan bagi namaNya. Membawa jiwa-jiwa dalam kegelapan menuju Terang, mengabarkan Injil bagi mereka yang belum mendengar, melayani mereka yang lemah, menjadi kekuatan bagi mereka yang terjatuh.

Melayani seumur hidup

Tidak ada batas waktu bagi kita untuk berhenti melayani Tuhan. Kondisi juga tidak alasan kita untuk berhenti melayani Tuhan.
Yesus sendiri sampai mati dikayu salib masih tetap melayani penjahat yang disalib bersama-sama dengan Dia. Bahkan rasa sakit yang menghantamNya, tidak membuat dia punya alasan kepada Bapa di Sorga untuk tidak melayani penjahat itu. Olok2an prajurit juga tidak menghilangkan kasihNya, karna Alkitab sangat jelas menuliskan Yesus berdoa untuk mereka “ampunilah mereka sebab mereka tidak tau apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:33-43).
Hendaknya kita juga melayani Tuhan sampai akhir hidup kita. Mengikuti panggilan hidup kita menjadi rekan kerja Allah. Status dan bertambahnya usia, jangan menjadikannya “kemenangan” bagimu untuk berkata “aku tidak bisa ikut melayani lagi”.

Hal-hal yang membuat kita mundur dalam pelayanan
·        
  •  Pergesekan karakter
Hal ini yang paling sering membuat seseorang mundur dalam pelayanan. Ketika kita melayani dalam suatu organisasi (terstruktur atau tidak), digereja (pengurus atau tidak), kita akan diperhadapkan dengan banyak karakter. Perselisihan pendapat atau cara pandang pasti terjadi. Tapi tahukah anda, justru disana letak keunikan Tuhan membentuk kita semakin sempurna. Syaratnya simple aja, yaitu kita mau dibentuk.
  • Berada diantara orang-orang yang tidak mengerti pelayanan
Melayani bersama orang2 yang memiliki dasar dan pengetahuan yang sama, pergesekan juga bisa terjadi. Apalagi dengan mereka yang tidak paham dengan pelayanan? Benar!! Harus banyak2 elus dada, menahan sakit, banyak mengeluarkan air mata, dan tidak dihargai. Itu sudah bukan rahasia lagi.

Pernah merasakan begini:
“saat kamu dipenuhi dengan semangat mengerjakan pelayananmu, tapi rekanmu justru tidak mau tau. Bukan hanya itu, bahkan rekanmu menuduhmu menjadi orang yang terlalu berlebihan”

“saat kamu mengerjakan pelayanan itu, kamu menemukan banyak masalah. Tapi satu pun dari mereka tidak ada yang mengerti kondisimu, mereka hanya bisa menuntut kesempurnaan darimu. Bahkan bisa jadi mereka akan berkata: kamu tidak mengerjakan apa-apa”

“saat kamu lelah dan kehilangan semangat, mereka bukan tangan yang menopangmu, tapi justru mereka menyuruhmu untuk mundur dan melepaskan pelayanan itu. Yapss… “semakin menjatuhkanmu””

“saat kamu merasa akan ada orang yang mengerti kondisimu, dan ketika kamu menceritakan bebanmu ke mereka, bukan topangan yang kamu dapat. Tapi justru mereka mengguruimu dengan begitu banyak nasihat2, dan mengingatkanmu hal-hal baik yg sebenarnya kamu sudah tau hal itu”

“saat kamu menangis dan merasakan kesesakan didada dengan begitu banyak beban itu, tidak ada seorang pun yang mau tau kondisimu. Bahkan mungkin mengganggapmu sebagai orang yang keras kepala. Hal itu membuatmu tidak percaya dengan siapapun”

  • Lingkungan/Suasana Baru
Saya masih ingat, waktu saya ikut dalam pelayanan mahasiswa dulu, semangat teman-teman sangat berapi-api dalam melayani. Bahkan saya terkadang merasa enggan melihat orangnya, dan melihat diri kita yang tidak bisa mengerjakan apapun seperti yang dikerjakannya. Tapi setelah mereka alumni, dan pergi merantau “kota baru, lingkungan baru, dll”, mereka tidak lagi melayani. Mereka lebih menikmati cara hidup orang-orang di lingkungannya. Atau bisa aja, dia bekerja diantara orang-orang yang berbeda agama dengan dia, sehingga dia enggan untuk terlibat dalam pelayanan karna takut dianggap orang yang fanatik.

Punya teman nggak, kalau kita mengingatkan dia terlibat lagi dalam pelayanan akan berkata:
“aku kerja sambil kuliah sekarang, jadi belum sempat waktunya. Nantilah ya kalo da selesai kesibukan ini” yuppss… “kuliah”nya adalah hal baru yang menghalangi dia melayani.

Perbedaan tempat kita melayani dulu dengan tempat melayani kita yang baru juga bisa menjadi penghalang bagi kita untuk melayani.
STOP!!! Membandingkan pelayananmu dulu dengan yang sekarang. Karna setiap pelayanan, punya tantangannya masing-masing.
  • Tidak tertarik
Ada banyak orang tidak tertarik lagi untuk melayani, karna dia merasa sudah bosan terlibat terus dalam pelayanan yang sama. Bertemu dengan orang yang sama, mengerjakan program yang sama, selisih paham pun tetap dengan orang yang sama. Akhirnya kita memilih mundur untuk melayani dengan alasan “biarkan anak muda yang berkarya sekarang”. Jika itu memang alasannya, bukankah dia harus terlibat juga dalam pelayanan yang lain? Kalo dia mengingat panggilannya melayani, anak Tuhan tidak akan tertidur begitu lama tanpa mengerjakan apapun dalam pelayanan.

Tidak ada sebenarnya alasan kita tidak melayani, jika kita mengenal siapa Allah kita dan siapa kita yang sebenarnya. Malu-lah, jika sampai saat ini kamu tidak lagi memberi dirimu melayani Tuhan. Jika kamu punya 1000 alasan untuk tidak melayani, maka Firman Tuhan punya alasan 1juta alasan supaya kamu melayani.

Jika kamu menemukan tantangan-tantangan dalam pelayananmu, jangan berkecil hati. Dan bahkan ketika seorang pun tidak mengerti kondisimu, ingatlah! Allah yang mempercayakanmu pelayanan ini akan tetap mendukungmu. Dia yang akan tetap menjagamu. Tidak akan dibiarkannya kamu jatuh sampai tergeletak. Jika dunia melihatmu dari keterjatuhanmu, tidak demikan dengan Allah. Karna Dia melihatmu dari setiap kebangkitan2mu dari kegagalan2 itu. Jika dunia terlalu banyak memandang sepele denganmu, tidak dengan Tuhanmu. Karna 1 langkah pun yang kamu kerjakan, Tuhan akan tetap perhitungkan. Dia Allah yang paham dengan kelemahanmu, Dia bukan Allah yang menghakimimu ketika kamu terjatuh.
Dan Dialah Allah yang kamu layani itu. Yang telah menunjukkanmu hal-hal ajaib selama ini dalam hidupmu. **bisik hatiku




Tidak ada komentar:

Posting Komentar