Jika hari ini, seseorang bertanya kepadamu: Apa yang sudah
anda kerjakan ketika anda telah menjadi Kristen?
Terlebih dahulu, izinkan saya bertanya: “sudahkah anda
menjadi orang Kristen?”
Jika sudah, apa alasan anda mengatakan kalau anda adalah
orang Kristen?
Masih ingat pengertian Gereja? Yang berasal dari bahasa
Yununi kata “Ekklesia” yg artinya Orang-orang yang dipanggil dari kegelapan
menuju Terang didalam Tuhan. Gereja pertama Kis 2:41-47. Nah, sudahkah kita
bagian dari orang yang terpanggil? Dmn posisi kita sekarang? Dalam kegelapan
atau sudah dalam terang?
Melayani itu adalah anugerah, sama halnya dengan Keselamatan
yang Tuhan anugerahkan untuk kita. Karna siapapun tidak akan pernah layak
melayani Tuhan dan menjadi rekan kerjaNya kalau bukan karna Tuhan yang memilih
kita di dunia ini.
Dalam
pelayanan, kita diberi karunia yang berbeda-beda (Kis 12:1-11).
Ada karunia berkata-kata dalam hikmat, ada juga karunia
berkata-kata dalam pengetahuan.
Ada karunia bernubuat, ada karunia mengadakan mukjizat,
ada karunia berbahasa roh dan juga ada karunia menafsirkan bahasa roh tersebut.
Ada karunia menjadi pendoa, ada karunia menjadi pendengar
yg baik, ada karunia bekerja.
Ada karunia bernyanyi, ada juga karunia main music, dan
lain-lain.
Tiap-tiap orang diberi karunia yang berbeda, tapi tetap
dalam satu roh yaitu Roh Kudus.
Jangan heran ketika kamu melihat seorang sangat berhikmat
dalam kata-kata, mampu menyejukkan hati setiap orang yang mendengarnya.
Sementara disisi lain, ada orang yang sama sekali tidak dapat menghibur saat
teman terdekatnya lagi berduka. Mungkin kita punya teman sperti itu, yang tidak
bisa menguatkan kita saat kita terjatuh, tapi ingatlah! Bisa jadi dia adalah
seorang pendoa untukmu.
Pernah melihat seseorang yang tidak pintar berdoa ketika
didepan umum? Tapi dia adalah sahabat baik yang bisa memahami dan mendengar
keluh kesah kita? Dia adalah orang yang bisa menolongmu, melepaskan bebanmu
dengan menjadi pendengar yang baik untuk setiap masalahmu.
Kelebihan apa dari temanmu yang pernah membuatmu kagum?
Bisa jadi, dia adalah orang yang pernah mengagumimu dengan karunia yang kamu
miliki tapi tidak dimiliki dia. Allah mengaruniakan kita berbeda-beda talenta dan
kemampuan. Tuhan telah merancangkannya dengan sempurna, karunia apa yang kita
miliki, dengan siapa kita akan berjalan (teman,keluarga,pacar), dan dimana kita
melayani. Yeremia 29:11 “Sebab Aku ini mengetahui
rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman
TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan”
Mari melihat, potensi apa yang ada dalam diri kita yang bisa
kita pakai untuk melayani Tuhan. Bahkan hal terkecil yang kamu miliki, akan
Tuhan pakai untuk membawa kemuliaan namaNya di bumi ini.
Kuat dalam
tantangan
1 Ptr 4:11 “Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia
berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan
yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu
karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya! Amin”
Dalam setiap pelayanan pasti akan memiliki tantangan
tersendiri bagi kita. Apakah itu dari diri kita sendiri atau sekeliling. Tidak
hanya itu, bahkan orang yang kita layani juga bisa menjadi tantangan bagi kita.
Apa yang mampu membuat seseorang bertahan melayani, tidak
lain hanya karna kekuatan dari Tuhan. Bukan karna tidak adanya tantangan,
sehingga suatu pelayanan bisa bertahan tapi karna kekuatan dari Tuhan yang
terus menopang pelayanan itu, melalui doa-doa anakNya (kita).
Melayani
adalah kewajiban bagi orang Kristen
Kalau dalam ilmu akuntansi, kewajiban itu adalah golongan
hutang atau sesuatu yang harus dibayarkan kepada pihak luar. Kenapa kita harus melayani?
- Perintah Allah
Artinya, melayani adalah hutang kita kepada Allah. Karna
melayani adalah perintah Allah sendiri, dalam Matius 28:19-20, Yesus mengutus
murid2Nya untuk memberitakan Injil, membabtis mereka yang bertobat, dan
mengajarkan Firman Tuhan.
- Meneladani Tuhan Yesus
Markus 10:45 “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi
tebusan bagi banyak orang”
Teladan terbaik dalam melayani adalah Yesus sendiri. Selama
pelayanan Yesus, sangat jelas kita melihat kalau Yesus tidak pernah lelah dalam
melayani. Dia selalu memulai dari pagi hari (Yoh 8:2) dan sampai hari telah
malam. Dan mari kita lihat, respon Yesus ketika Dia melayani setiap pribadi
yang dilayaniNya, selalu penuh kasih bukan? Tidak pernah bersungut-sungut, Tidak
pernah kelelahan, Tidak pernah membatasi waktu, Tidak memandang orang yang
dilayani, dan juga tidak mau terhalang hanya karna perbedaan pendapat dengan
orang-orang Farisi dan Ahli Taurat yang selalu berusaha menjebakNya.
- Karna kita adalah anakNya
Yoh 1:12 “Tetapi semua orang yang menerima-Nya
diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya
dalam nama-Nya”
Seorang anak hendaknya mengerjakan apa yang dikerjakan
Bapanya juga.. Kita dipanggil menjadi anak2Nya bukan untuk duduk diam
berpangku tangan menunggu kedatangan Yesus untuk kedua kalinya. Kita dipanggil
dengan tujuan membawa kemuliaan bagi namaNya. Membawa jiwa-jiwa dalam kegelapan
menuju Terang, mengabarkan Injil bagi mereka yang belum mendengar, melayani
mereka yang lemah, menjadi kekuatan bagi mereka yang terjatuh.
Melayani
seumur hidup
Tidak ada batas waktu bagi kita untuk berhenti melayani
Tuhan. Kondisi juga tidak alasan kita untuk berhenti melayani Tuhan.
Yesus sendiri sampai mati dikayu salib masih tetap melayani
penjahat yang disalib bersama-sama dengan Dia. Bahkan rasa sakit yang
menghantamNya, tidak membuat dia punya alasan kepada Bapa di Sorga untuk tidak
melayani penjahat itu. Olok2an prajurit juga tidak menghilangkan kasihNya,
karna Alkitab sangat jelas menuliskan Yesus berdoa untuk mereka “ampunilah
mereka sebab mereka tidak tau apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:33-43).
Hendaknya kita juga melayani Tuhan sampai akhir hidup kita.
Mengikuti panggilan hidup kita menjadi rekan kerja Allah. Status dan
bertambahnya usia, jangan menjadikannya “kemenangan” bagimu untuk berkata “aku
tidak bisa ikut melayani lagi”.
Hal-hal
yang membuat kita mundur dalam pelayanan
·
- Pergesekan karakter
Hal ini yang paling sering membuat seseorang mundur dalam
pelayanan. Ketika kita melayani dalam suatu organisasi (terstruktur atau
tidak), digereja (pengurus atau tidak), kita akan diperhadapkan dengan banyak
karakter. Perselisihan pendapat atau cara pandang pasti terjadi. Tapi tahukah
anda, justru disana letak keunikan Tuhan membentuk kita semakin sempurna.
Syaratnya simple aja, yaitu kita mau dibentuk.
- Berada diantara orang-orang yang tidak mengerti pelayanan
Melayani bersama orang2 yang memiliki dasar dan pengetahuan
yang sama, pergesekan juga bisa terjadi. Apalagi dengan mereka yang tidak paham
dengan pelayanan? Benar!! Harus banyak2 elus dada, menahan sakit, banyak
mengeluarkan air mata, dan tidak dihargai. Itu sudah bukan rahasia lagi.
Pernah merasakan begini:
“saat kamu dipenuhi dengan semangat mengerjakan pelayananmu,
tapi rekanmu justru tidak mau tau. Bukan hanya itu, bahkan rekanmu menuduhmu
menjadi orang yang terlalu berlebihan”
“saat kamu mengerjakan pelayanan itu, kamu menemukan banyak
masalah. Tapi satu pun dari mereka tidak ada yang mengerti kondisimu, mereka
hanya bisa menuntut kesempurnaan darimu. Bahkan bisa jadi mereka akan berkata:
kamu tidak mengerjakan apa-apa”
“saat kamu lelah dan kehilangan semangat, mereka bukan
tangan yang menopangmu, tapi justru mereka menyuruhmu untuk mundur dan
melepaskan pelayanan itu. Yapss… “semakin menjatuhkanmu””
“saat kamu merasa akan ada orang yang mengerti kondisimu,
dan ketika kamu menceritakan bebanmu ke mereka, bukan topangan yang kamu dapat.
Tapi justru mereka mengguruimu dengan begitu banyak nasihat2, dan
mengingatkanmu hal-hal baik yg sebenarnya kamu sudah tau hal itu”
“saat kamu menangis dan merasakan kesesakan didada dengan
begitu banyak beban itu, tidak ada seorang pun yang mau tau kondisimu. Bahkan
mungkin mengganggapmu sebagai orang yang keras kepala. Hal itu membuatmu tidak
percaya dengan siapapun”
- Lingkungan/Suasana Baru
Saya masih ingat, waktu saya ikut dalam pelayanan mahasiswa
dulu, semangat teman-teman sangat berapi-api dalam melayani. Bahkan saya
terkadang merasa enggan melihat orangnya, dan melihat diri kita yang tidak bisa
mengerjakan apapun seperti yang dikerjakannya. Tapi setelah mereka alumni, dan
pergi merantau “kota baru, lingkungan baru, dll”, mereka tidak lagi melayani.
Mereka lebih menikmati cara hidup orang-orang di lingkungannya. Atau bisa aja,
dia bekerja diantara orang-orang yang berbeda agama dengan dia, sehingga dia
enggan untuk terlibat dalam pelayanan karna takut dianggap orang yang fanatik.
Punya teman nggak, kalau kita mengingatkan dia terlibat lagi
dalam pelayanan akan berkata:
“aku kerja sambil kuliah sekarang, jadi belum sempat
waktunya. Nantilah ya kalo da selesai kesibukan ini” yuppss… “kuliah”nya adalah
hal baru yang menghalangi dia melayani.
Perbedaan tempat kita melayani dulu dengan tempat melayani
kita yang baru juga bisa menjadi penghalang bagi kita untuk melayani.
STOP!!! Membandingkan pelayananmu dulu dengan yang sekarang.
Karna setiap pelayanan, punya tantangannya masing-masing.
- Tidak tertarik
Ada banyak orang tidak tertarik lagi untuk melayani, karna
dia merasa sudah bosan terlibat terus dalam pelayanan yang sama. Bertemu dengan
orang yang sama, mengerjakan program yang sama, selisih paham pun tetap dengan
orang yang sama. Akhirnya kita memilih mundur untuk melayani dengan alasan
“biarkan anak muda yang berkarya sekarang”. Jika itu memang alasannya, bukankah
dia harus terlibat juga dalam pelayanan yang lain? Kalo dia mengingat
panggilannya melayani, anak Tuhan tidak akan tertidur begitu lama tanpa
mengerjakan apapun dalam pelayanan.
Tidak ada sebenarnya alasan kita tidak melayani, jika kita
mengenal siapa Allah kita dan siapa kita yang sebenarnya. Malu-lah, jika sampai
saat ini kamu tidak lagi memberi dirimu melayani Tuhan. Jika kamu punya 1000
alasan untuk tidak melayani, maka Firman Tuhan punya alasan 1juta alasan supaya
kamu melayani.
Jika kamu menemukan tantangan-tantangan dalam pelayananmu,
jangan berkecil hati. Dan bahkan ketika seorang pun tidak mengerti kondisimu,
ingatlah! Allah yang mempercayakanmu pelayanan ini akan tetap mendukungmu. Dia
yang akan tetap menjagamu. Tidak akan dibiarkannya kamu jatuh sampai
tergeletak. Jika dunia melihatmu dari keterjatuhanmu, tidak demikan dengan
Allah. Karna Dia melihatmu dari setiap kebangkitan2mu dari kegagalan2 itu. Jika
dunia terlalu banyak memandang sepele denganmu, tidak dengan Tuhanmu. Karna 1
langkah pun yang kamu kerjakan, Tuhan akan tetap perhitungkan. Dia Allah yang
paham dengan kelemahanmu, Dia bukan Allah yang menghakimimu ketika kamu
terjatuh.
Dan Dialah Allah yang kamu layani itu. Yang telah
menunjukkanmu hal-hal ajaib selama ini dalam hidupmu. **bisik hatiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar