Cinta siapa yang terbesar?
Benar!!! Itu yang menjadi
pertanyaanku saat ini tentang kisah ini. Kenapa begitu rumit? Bahkan waktu dan
jarak juga tidak bisa menyelesaikannya. Siapa yang membuat kisah ini tidak
berakhir?
Tadinya aku berpikir, aku yang terlalu
memikirkan kamu. Aku yang terlalu berlebihan menganggapmu seorang yang penting
dalam hidupku. Aku yang sulit melupakan dan menghapuskanmu dari cerita hidupku.
Yang selalu mengingatmu saat ada seorang pria yang ingin dekatku. Dan anehnya
lagi, aku suka sekali membandingkanmu dengan mereka yang datang dalam
kehidupanku.
Benar!! Aku telah rusak karenamu.
Dari luar aku terlihat baik, tapi hatiku sudah rusak karena cintamu. Sekarang
aku tau! Bukan hanya cintaku, tapi cintamu yang merusakku.. Kenapa begitu?
Kenapa aku harus menyimpulkan itu? Bukankah kamu itu adalah orang yang tidak
pernah menganggap aku ada? Bukankah kamu yang membuatku tidak berarti dalam
hidupmu? Bukankah kamu yang mengabaikanku selama ini? Bukankah kamu yang
membuatku tidak punya pendirian dalam hidup ini?
Siapa kamu sebenarnya? Orang yang
mencintaiku atau orang yang membenciku?
Kenapa suka x membuatku goyah?
Kenapa suka x mengganggu pikiranku? Kenapa suka x merusak kedamaianku? Aku
tidak mengenalmu lagi. Kamu orang asing dalam hidupku..
Benarkah kamu menunjukkan cintamu
dengan mengabaikanku? Kamu membuatku menganggapmu orang jahat? Kamu
menjadikanku seperti seorang monster yang sangat membencimu? Kenapa?
Aku tidak membutuhkanmu lagi. Aku
adalah orang yang paling membencimu. Aku akan menjadi monster, bukan sperti
monster lagi. Aku akan buang jauh rasa cinta ini. **jikalau aku bisa. T_T
Seberapa besar cintamu untukku?
Siapa diantara kita yang paling cinta? Siapa diantara kita yang sebenarnya
tidak bisa melepaskan? Siapa kita yang tidak rela berpisah? Aku atau kamu yang
menunggu, siapa yang duluan menikah diantara kita? Jawabannya sekarang adalah
KAMU..
Bodohnya aku, kenapa aku tidak
menyadarinya selama ini? Kenapa aku terlena dalam permainanmu yang membuatku
berpikir, kalo “kamu tidak pernah mengganggap aku ada, kamu tidak pernah
memikirkanku, kamu tidak pernah merindukanku, kamu tidak pernah mengingat
kenangan tentang kita”. Bukankah ketika bayanganmu yang hadir mendadak, itu
karena kamu merindukanku? Bukankah ketika kamu menyapaku dalam mimpi, itu
karena kamu sedang memikirkanku? Tapi kediamanmu membuatku berpikir, aku yang
merindukanmu.. benar2 manusia menyebalkan!!! Kenapa kamu melimpahkan semua rasa
ini ke aku? Kenapa kamu membiarkanku sendiri yang mengalaminya.
Aku tidak sekuat itu jelek. Aku seolah-olah
jadi membenci kisah ini sekarang. Membenci, karna kenyataan yang tidak
kuharapkan benar-benar akan terjadi. Hatiku lebih baik jika kamu memang sudah
melupakanku. Hatiku lebih ikhlas jika kamu memang tidak pernah memiliki rasa
untukku. Hatiku akan lebih menerima jika kamu datang, memberi undangan
pernikahanmu, daripada kamu datang melamarku dan menyatakan perasaanmu untukku.
Aku takut menjadi membencimu,
jika suatu saat kamu jujur kalo kamu jauh lebih mencintaiku dari cinta yang
kumiliki dulu. Karna aku akan menyesalinya seumur hidup, jika aku akhirnya
harus kehilanganmu lagi untuk kedua kalinya. Harusnya cukup satu x aja aku
kehilanganmu untuk selamanya, karna akan menyakitkan jika aku harus punya
cerita aneh lagi tentangmu.
Pergilah jika kamu memang sudah
meninggalkanku. Melangkahlah ketika kamu telah memilih untuk mengabaikanku dari
dulu. Jangan pernah berpaling sedikit pun, ketika kamu sudah berjuang untuk
melangkah. Dan jangan pernah kembali untukku, karna kamu sudah harusnya tidak
kembali. Tolong!! Jangan menyakitiku lagi. Izinkan! Aku bisa melangkah tanpa
bayanganmu. Bukan, bukan aku yang harus melupakanmu. Tapi kamu yang harus
melepaskanku. Terlalu kuat kamu mengikatku, jangankan untuk berjalan, bernafas
aja terkadang susah bagiku. Tolong, jangan membuatku tidak bisa bergerak bebas!
Izinkan aku bisa bahagia.
Pergilah.. karna sudah lama aku
ingin melepasmu. Walau hati ini akan sakit, tapi itu lebih baik bagiku! Aku tidak
ingin kamu kembali untukku, aku tidak berharap kamu memintaku untuk
mendampingimu. Aku benci memikirkan tentangmu, apalagi untuk bersama denganmu
selamanya. Pernah kan mendengar, cinta dan benci sangat beda tipis?? Itulah yang
kurasakan sekarang..
Tak mungkin bagi kita untuk
bersatu! Aku tau itu kedengeran stupid. Kenapa “tidak mungkin”? pertanyaan
semua orang.. sudah terlalu rumit cerita kita untuk dikembalikan lagi seperti
dulu. Sulit untuk menganggap jalan kita itu tidak serumit yang ku pikirkan,
karna pada kenyataannya memang sudah “rumit”. Walaupun sudah lama kita vakum
dan membuat dunia sudah melupakan kisah kita, tapi tetap saja sudah “rumit”
untuk menyatukan kita kembali. Cintaku yang selalu terfokus untukmu, pun! Tidak
cukup menjadi alasanku untuk menerimamu begitu saja.
Jikalau memang sperti kata orang,
kamu adalah orang yang tepat mendampingiku, kita pasangan yang cocok, kamu
adalah orang yang menyayangiku dan mengharapkanku mendampingimu, biarlah itu
kata orang saja. Karna justru aku sangat membenci mendengar itu. Tidak suka
ketika mereka mendesakku untuk jujur tentang perasaanku untukmu. Benci amat,
ketika aku disuruh memilih antara “menerimamu kembali atau harus melepaskanmu”
jika aku diberi waktu untuk memilih lagi.
Andaikan kita hidup didunia yang
berbeda dengan dunia kita dulu, hatiku akan sangat bahagia bisa mendampingimu. Andaikan
kamu masih sosok yang ku kenal dulu, aku akan terus mempertahankan rasa ini,
agar rasa ini tidak pernah berubah. Aku akan mencintaimu setulus cintaku dulu. Tapi
tetap saja!! Kenyataannya, dunia kita masih tetap sama, kita masih hidup dengan
orang yang sama. Hanya waktu yang sudah berubah. Dan hatiku juga sudah berubah!
Walau masih memiliki rasa untukmu, tapi tak ingin cinta kita disatukan. Kenapa?
Simple aja alasanku: “ Karna malas banget memperjuangkan itu”.
Malas banget mengulang kisah yang
sudah ku simpan cantik dalam memoriku. Sudah bertumpuk2 data diatasnya yang
harus diselesaikan, jika ingin mendapatkan memori itu lagi. Dan untuk menyimpan
memori itu, pun tidak semudah membalikkan telapak tangan. Aku juga berjuang
untuk’nya’ dulu. Berapa x aku harus menangis! Berapa x aku harus terjatuh dalam
kesalahan? Berapa x aku harus salah dalam memilih? Berapa x aku harus dianggap
jahat? Berapa x aku mengalahkan egoku untuk tetap mengasihimu? Ahh…. Sudah banyak
memang kisah tentangmu. Tulisan untukmu aja sudah ada beberapa, apalagi yang
belum tertulis.
Intinya memang, ga usah
mengganggungku lagi. Melalui bayangan kek, melalui mimpi kek, ga usah hadir
lagi dalam hidupku. Bahkan ketika aku tidak mau lagi diganggu olehmu, kamu
malah menyuruh orang yang tidak kita kenal untuk mengingatkanku tentangmu lagi.
Astaga….. segitu besarkah cintamu? Ga usah meminta siapapun dan apapun lagi
untuk menggangguku, karna itu tidak berarti lagi. Karna semakin kamu membuatku
tau tentang perasaanmu, akan semakin kemungkinan membuatku menjadi benci
samamu.
Jikalau ingin bersamaku,
berjuanglah sendiri. Jangan mengajakku lagi untuk perang. Berjuanglah untuk
meyakinkanku, berjuanglah menjelaskan cerita sebenarnya ke keluargamu,
berjuanglah supaya adekmu juga bisa ikhlas menerimaku dikeluargamu, berjuanglah
meyakinkan orang-orang, kalo hanya ada aku yang kamu cintai selama ini,
berjuanglah untuk mengakui kamu yang salah telah membuatku memilih kearah yang
salah dulu, berjuanglah meyakinkan orangtuaku, bahwa aku adalah pilihan
terakhirmu, dan berjuanglah menyatakan kepada sahabat2ku, bahwa kamu orang yang
tepat untuk mendampingiku. Dan setelah itu, yakinkan aku bahwa dunia ini sudah
menerima kita untuk bersatu..
Jangan tanya aku tentang
perasaanku, karna hatiku masih memilihmu. Tapi jangan salahkan aku, jika tidak memilihmu
kalo orang-orang sekitar kita tidak mengizinkanmu mendampingiku. Itu bedanya
cerita kita sekarang! Kalau dulu pilihan ada ditanganku, tapi kalau sekarang,
pilihan ada ditangan mereka..
Kalo memang cintamu lebih besar
dariku, kamu akan lakukan dan memperjuangkan itu kan?
Kalo memang cintamu tulus
untukku, pasti kamu bisa merasakan apa yang kurasakan saat ini. Dan pasti
mendengarkan isi hati ini… :D
30 Oktober 2013